Peristiwa 98 Jangan Terulang, Ganjar Pranowo: Demokrasi adalah Investasi Paling Mahal
Sabtu, 03 Februari 2024 - 10:41 WIB
JAKARTA - Calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo menyampaikan sistem demokrasi di Indonesia adalah sebuah investasi yang sangat mahal harganya lantaran harus dicapai melalui rentetan peristiwa, salah satunya peristiwa 1998 di era Orde Baru. Ganjar mengingatkan, jangan sampai kejadian kelam pada 1998 yang menyebabkan huru-hara terulang kembali akibat kebobrokan demokrasi di era Orde Baru yang dipimpin Presiden Soeharto.
"Konsistensi ini perlu dikawal karena investasi demokrasi mahal sekali. 98 kota ini terbakar, jangan sampai itu terulang lagi, sekali lagi jangan sampai itu terulang lagi," ujar Ganjar, Jumat (2/2/2024).
Hal itu dikemukakan Ganjar saat berorasi di acara 'Indonesia Berg3ma' di kawasan Bulungan, Jakarta Selatan. Acara itu merupakan rangkaian Kampanye Akbar Ganjar-Mahfud yang bakal digelar di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) pada Sabtu (3/2/2024) hari ini.
Ganjar mengatakan, pelaksanaan demokrasi khususnya dalam sebuah pemerintahan harus berjalan dengan sehat dan penuh konsistensi. Sebab, menurut capres berambut putih itu, pemerintah yang menjadi pimpinan tertinggi dalam sebuah negara harus memberikan contoh yang baik dan menjadi teladan bagi seluruh rakyat.
"Ketika kita akan berdemokrasi maka berikan ruang untuk berkontestasi dengan sehat. Setuju ya? Kalau kita mau bicara semuanya mesti konsisten, siapa yang boleh netral dan boleh berpihak. Tidak boleh saling tuker-tukeran begitu," kata Ganjar.
Mantan Gubernur Jawa Tengah itu menilai, kondisi demokrasi Indonesia hari ini sedang dalam situasi yang mengkhawatirkan. Ganjar mengapresiasi seluruh perguruan tinggi yang telah menyuarakan keprihatinannya, terhadap kondisi demokrasi di Indonesia hari ini. Sehingga menjadi peringatan untuk penyelenggaraan demokrasi yang lebih sehat di masa Pemilu 2024 ini.
"Perjalanan demokrasi kita hari ini lagi mendapatkan tantangan. Tapi saya bangga juga karena kampus mulai bangun dari tidurnya. Mulai dari UGM, UII, UI, tadi saya dengar UNPAD dan Trisakti sudah siap-siap," ucap Ganjar.
Lihat Juga: PDIP Anggap Janggal Hakim PTUN Tak Menerima Gugatan Pencalonan Gibran: Kita Menang Dismissal
"Konsistensi ini perlu dikawal karena investasi demokrasi mahal sekali. 98 kota ini terbakar, jangan sampai itu terulang lagi, sekali lagi jangan sampai itu terulang lagi," ujar Ganjar, Jumat (2/2/2024).
Hal itu dikemukakan Ganjar saat berorasi di acara 'Indonesia Berg3ma' di kawasan Bulungan, Jakarta Selatan. Acara itu merupakan rangkaian Kampanye Akbar Ganjar-Mahfud yang bakal digelar di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) pada Sabtu (3/2/2024) hari ini.
Ganjar mengatakan, pelaksanaan demokrasi khususnya dalam sebuah pemerintahan harus berjalan dengan sehat dan penuh konsistensi. Sebab, menurut capres berambut putih itu, pemerintah yang menjadi pimpinan tertinggi dalam sebuah negara harus memberikan contoh yang baik dan menjadi teladan bagi seluruh rakyat.
"Ketika kita akan berdemokrasi maka berikan ruang untuk berkontestasi dengan sehat. Setuju ya? Kalau kita mau bicara semuanya mesti konsisten, siapa yang boleh netral dan boleh berpihak. Tidak boleh saling tuker-tukeran begitu," kata Ganjar.
Mantan Gubernur Jawa Tengah itu menilai, kondisi demokrasi Indonesia hari ini sedang dalam situasi yang mengkhawatirkan. Ganjar mengapresiasi seluruh perguruan tinggi yang telah menyuarakan keprihatinannya, terhadap kondisi demokrasi di Indonesia hari ini. Sehingga menjadi peringatan untuk penyelenggaraan demokrasi yang lebih sehat di masa Pemilu 2024 ini.
"Perjalanan demokrasi kita hari ini lagi mendapatkan tantangan. Tapi saya bangga juga karena kampus mulai bangun dari tidurnya. Mulai dari UGM, UII, UI, tadi saya dengar UNPAD dan Trisakti sudah siap-siap," ucap Ganjar.
Lihat Juga: PDIP Anggap Janggal Hakim PTUN Tak Menerima Gugatan Pencalonan Gibran: Kita Menang Dismissal
(abd)
tulis komentar anda