Ganjar Pranowo: Provinsi Maluku Perlu Otonomi Asimetris
Selasa, 30 Januari 2024 - 15:38 WIB
BANDA NEIRA - Calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo menilai Provinsi Maluku memerlukan otonomi asimetris karena terdiri atas ribuan pulau dengan beragam budaya dan bahasa. Otonomi asimetris, kata Ganjar, perlu diterapkan di Maluku karena dapat mengakomodasi perbedaan budaya, bahasa, agama, dan karakteristik demografi antarwilayah.
Provinsi Maluku terdiri atas 1.340 pulau dan memiliki 62 bahasa daerah, yang meliputi Kabupaten Maluku Barat Daya sebanyak 14 bahasa daerah, Kabupaten Kepulauan Aru sebanyak 11 bahasa daerah, dan Maluku Tengah sebanyak 11 bahasa daerah.
Sedangkan Seram Bagian Timur delapan bahasa daerah; Kabupaten Buru, Seram Bagian Barat, Kabupaten Kepulauan Tanimbar masing-masing empat bahasa; Buru Selatan, Kota Tual, dan Ambon sebanyak dua bahasa daerah. Hal itu membuat tata kelola pemerintahan di Provinsi Maluku seharusnya dilakukan sesuai potensi dan kekhususan daerah, melalui otonomi asimetris.
"Tata kelolanya mesti asimetris, kalau otonomi daerahnya mesti asimetris, sehingga jangan disamakan seluruh potensi yang ada ini berlaku aturan yang sama," kata Ganjar di Banda Neira, Kabupaten Maluku Tengah, Selasa (30/1/2024).
Capres berambut putih itu juga menyoroti kendala di daerah yang bercirikan pulau-pulau, di mana pilihan moda transportasi terbatas pada air, sungai, laut, atau udara.
Ganjar berharap otonomi asimetris dapat memberikan solusi konkret untuk meningkatkan aksesibilitas dan kesejahteraan masyarakat Maluku melalui pengembangan transportasi yang sesuai dengan karakteristik wilayahnya.
"Yang bercirikan kepulauan itu moda transportasinya dua saja. Apakah di air, yaitu sungai, laut, atau di udara," kata Ganjar.
Melihat potensi Maluku yang kaya keindahan alam dan keragaman budaya, Ganjar mengatakan, sangat penting untuk investasi di sektor pendidikan, dan pariwisata.
Hal itu akan mendorong perekonomian masyarakat, sehingga ada peningkatan pendapatan yang juga akan berimbas positif pada pertumbuhan ekonomi daerah.
"Pendidikan yang baik, pariwisata yang berkembang, dan pendapatan yang meningkat akan menciptakan daya beli yang baik. Kemahalan akan digantikan oleh kinerja yang baik," kata Ganjar.
Pada kunjungannya ke Banda Neira, Ganjar juga menyampaikan program pasangan calon (paslon) 3, Ganjar-Mahfud untuk memperhatikan sektor kesehatan hingga ke pelosok wilayah NKRI. Dia berkomitmen menghadirkan puskesmas terapung di Banda Neira.
Lihat Juga: PDIP Anggap Janggal Hakim PTUN Tak Menerima Gugatan Pencalonan Gibran: Kita Menang Dismissal
Provinsi Maluku terdiri atas 1.340 pulau dan memiliki 62 bahasa daerah, yang meliputi Kabupaten Maluku Barat Daya sebanyak 14 bahasa daerah, Kabupaten Kepulauan Aru sebanyak 11 bahasa daerah, dan Maluku Tengah sebanyak 11 bahasa daerah.
Sedangkan Seram Bagian Timur delapan bahasa daerah; Kabupaten Buru, Seram Bagian Barat, Kabupaten Kepulauan Tanimbar masing-masing empat bahasa; Buru Selatan, Kota Tual, dan Ambon sebanyak dua bahasa daerah. Hal itu membuat tata kelola pemerintahan di Provinsi Maluku seharusnya dilakukan sesuai potensi dan kekhususan daerah, melalui otonomi asimetris.
"Tata kelolanya mesti asimetris, kalau otonomi daerahnya mesti asimetris, sehingga jangan disamakan seluruh potensi yang ada ini berlaku aturan yang sama," kata Ganjar di Banda Neira, Kabupaten Maluku Tengah, Selasa (30/1/2024).
Capres berambut putih itu juga menyoroti kendala di daerah yang bercirikan pulau-pulau, di mana pilihan moda transportasi terbatas pada air, sungai, laut, atau udara.
Ganjar berharap otonomi asimetris dapat memberikan solusi konkret untuk meningkatkan aksesibilitas dan kesejahteraan masyarakat Maluku melalui pengembangan transportasi yang sesuai dengan karakteristik wilayahnya.
"Yang bercirikan kepulauan itu moda transportasinya dua saja. Apakah di air, yaitu sungai, laut, atau di udara," kata Ganjar.
Baca Juga
Melihat potensi Maluku yang kaya keindahan alam dan keragaman budaya, Ganjar mengatakan, sangat penting untuk investasi di sektor pendidikan, dan pariwisata.
Hal itu akan mendorong perekonomian masyarakat, sehingga ada peningkatan pendapatan yang juga akan berimbas positif pada pertumbuhan ekonomi daerah.
"Pendidikan yang baik, pariwisata yang berkembang, dan pendapatan yang meningkat akan menciptakan daya beli yang baik. Kemahalan akan digantikan oleh kinerja yang baik," kata Ganjar.
Pada kunjungannya ke Banda Neira, Ganjar juga menyampaikan program pasangan calon (paslon) 3, Ganjar-Mahfud untuk memperhatikan sektor kesehatan hingga ke pelosok wilayah NKRI. Dia berkomitmen menghadirkan puskesmas terapung di Banda Neira.
Lihat Juga: PDIP Anggap Janggal Hakim PTUN Tak Menerima Gugatan Pencalonan Gibran: Kita Menang Dismissal
(abd)
tulis komentar anda