Hasto Wardoyo Tegaskan BKKBN Bertekad Bangun SDM
Minggu, 28 Januari 2024 - 20:55 WIB
Karena tidak bisa mencegah bertambahnya penduduk lansia, apalagi harapan hidup manusia saat ini lebih panjang, maka yang bisa dilakukan adalah mencegah bayi lahir.
"Kita bisa pakai alat atau obat kontrasepsi atau ber-KB untuk mencegah bayi lahir. Tapi kalau mencegah banyaknya lansia itu tidak mungkin. Kita pasti akan mengusahakan lansia panjang umur," ujar dokter Hasto.
Ia menyebut jumlah Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) juga banyak di DIY. "Sekarang ini dari 1.000 orang dewasa yang ketawa sendiri, ngomong sendiri, ODGJ empat orang. Banyak itu," ungkap dokter Hasto.
Sementara Tenaga Ahli BKKBN, Riyo Kristian Utomo menyampaikan, salah satu dampak dan kerugian stunting pada anak adalah sering sakit-sakitan dan berdampak jangka panjang.
"Ya, stunting itu akan berdampak jangka panjang, salah satunya risiko penyakit jantung, penyakit kolesterol, dan lain-lain," katanya.
Berdasarkan studi ilmiah diketahui orang yang punya penyakit jantung, gagal jantung, serangan jantung, diabetes, kolesterol dan lainnya ternyata saat lahir memiliki berat badan sangat rendah. "Yang harus digaris bawahi, penyakit yang ada ketika sudah tua awalnya adalah berat badan lahir rendah," ungkap dokter Riyo.
Hadir sebagai narasumber dalam kegiatan itu, Kepala Dinas PMD Dalduk dan KB, Kulonprogo, Ariadi yang meminta Tim Pendamping Keluarga (TPK) mendampingi keluarga dengan ibu hamil atau keluarga yang menyusui sampai dengan keluarga yang memiliki anak umur di bawah dua tahun. Ia juga mengedukasi para remaja tentang kesehatan reproduksi, persiapan pernikahan, dan persiapan untuk memiliki anak.
Selain itu, juga Ketua DPRD Kulonprogo Akhid Nuryati yang mengajak kepada seluruh undangan, apabila tidak ingin anaknya stunting, agar para ayah bisa mengurangi rokok dan mengonsumsi protein hewani.
"Kita bisa pakai alat atau obat kontrasepsi atau ber-KB untuk mencegah bayi lahir. Tapi kalau mencegah banyaknya lansia itu tidak mungkin. Kita pasti akan mengusahakan lansia panjang umur," ujar dokter Hasto.
Ia menyebut jumlah Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) juga banyak di DIY. "Sekarang ini dari 1.000 orang dewasa yang ketawa sendiri, ngomong sendiri, ODGJ empat orang. Banyak itu," ungkap dokter Hasto.
Sementara Tenaga Ahli BKKBN, Riyo Kristian Utomo menyampaikan, salah satu dampak dan kerugian stunting pada anak adalah sering sakit-sakitan dan berdampak jangka panjang.
"Ya, stunting itu akan berdampak jangka panjang, salah satunya risiko penyakit jantung, penyakit kolesterol, dan lain-lain," katanya.
Berdasarkan studi ilmiah diketahui orang yang punya penyakit jantung, gagal jantung, serangan jantung, diabetes, kolesterol dan lainnya ternyata saat lahir memiliki berat badan sangat rendah. "Yang harus digaris bawahi, penyakit yang ada ketika sudah tua awalnya adalah berat badan lahir rendah," ungkap dokter Riyo.
Hadir sebagai narasumber dalam kegiatan itu, Kepala Dinas PMD Dalduk dan KB, Kulonprogo, Ariadi yang meminta Tim Pendamping Keluarga (TPK) mendampingi keluarga dengan ibu hamil atau keluarga yang menyusui sampai dengan keluarga yang memiliki anak umur di bawah dua tahun. Ia juga mengedukasi para remaja tentang kesehatan reproduksi, persiapan pernikahan, dan persiapan untuk memiliki anak.
Selain itu, juga Ketua DPRD Kulonprogo Akhid Nuryati yang mengajak kepada seluruh undangan, apabila tidak ingin anaknya stunting, agar para ayah bisa mengurangi rokok dan mengonsumsi protein hewani.
(abd)
tulis komentar anda