Pengelolaan Blok Masela Harus Berefek Nyata bagi Kesejahteraan Rakyat
Rabu, 12 Agustus 2020 - 09:25 WIB
Dia mencontohkan, ekspor gas ke negera tetangga, justru menghidupkan industri di negara tetangga dan semua produk hasil olahan gas itu dijual kembali ke Indonesia.
Haposan juga menjelaskan beragam industri yang dihasilkan dari industri gas yang dapat dikembangkan di dalam negeri.
Sementara itu, Ridwan Nyak Baik melihat sikap Shell itu merupakan bentuk retorika yang selalu dilakukan berulang kali ketika merespon persoalan di Blok Masela.
Dia mencatat setidaknya ada beberapa kali Shell berniat hengkang, tapi juga tidak hengkang sampai saat ini. “Saya lihat ini hanya taktik retorika belaka karena sudah sering dilakukan seperti ini.
Menurut Ridwan, sikap Shell ini merupakan “lagu lama” yang sering diulang, tetapi sesungguhnya hanya berniat untuk menaikkan bargaining position dalam bernegosiasi.
Sosiolog Unpatti, Paulus Koritelu menyoroti persoalan sosial akibat tidak adanya transparansi dalam pengadaan lahan di lokasi kilang darat.
Menurut dia, ketidaktahuan masyarakat dimanfaatkan untuk memborong tanah rakyat, kemudian dijual kepada Inpex dengan harga yang lebih tinggi. "Hal ini sangat disayangkan karena sekecil apa pun, sebenarnya tanah rakyat itu dapat diikutkan sebagai saham sehingga tanah masyarakat tidak akan hilang di masa mendatang," katanya.
Dia mengingatkan, adanya hubungan yang sangat kuat antara tanah dan rakyat di Maluku Tenggara. Menurutnya, ada sejumlah persoalan yang butuh perhatian serius sehingga masalah yang ada tidak berlarut-larut. Tetapi, tidak boleh rakyat dirugikan dengan membeli tanah dengan harga yang sangat murah.
Webinar ini diikuti berbagai kalangan, seperti akademisi, pemuda, aktivivis, mahasiswa, wartawan, tokoh masyarakat dan tokoh agama dan praktisi migas
Haposan juga menjelaskan beragam industri yang dihasilkan dari industri gas yang dapat dikembangkan di dalam negeri.
Sementara itu, Ridwan Nyak Baik melihat sikap Shell itu merupakan bentuk retorika yang selalu dilakukan berulang kali ketika merespon persoalan di Blok Masela.
Dia mencatat setidaknya ada beberapa kali Shell berniat hengkang, tapi juga tidak hengkang sampai saat ini. “Saya lihat ini hanya taktik retorika belaka karena sudah sering dilakukan seperti ini.
Menurut Ridwan, sikap Shell ini merupakan “lagu lama” yang sering diulang, tetapi sesungguhnya hanya berniat untuk menaikkan bargaining position dalam bernegosiasi.
Sosiolog Unpatti, Paulus Koritelu menyoroti persoalan sosial akibat tidak adanya transparansi dalam pengadaan lahan di lokasi kilang darat.
Menurut dia, ketidaktahuan masyarakat dimanfaatkan untuk memborong tanah rakyat, kemudian dijual kepada Inpex dengan harga yang lebih tinggi. "Hal ini sangat disayangkan karena sekecil apa pun, sebenarnya tanah rakyat itu dapat diikutkan sebagai saham sehingga tanah masyarakat tidak akan hilang di masa mendatang," katanya.
Dia mengingatkan, adanya hubungan yang sangat kuat antara tanah dan rakyat di Maluku Tenggara. Menurutnya, ada sejumlah persoalan yang butuh perhatian serius sehingga masalah yang ada tidak berlarut-larut. Tetapi, tidak boleh rakyat dirugikan dengan membeli tanah dengan harga yang sangat murah.
Webinar ini diikuti berbagai kalangan, seperti akademisi, pemuda, aktivivis, mahasiswa, wartawan, tokoh masyarakat dan tokoh agama dan praktisi migas
(dam)
tulis komentar anda