Nostalgia di Bakso Sukowati Cikeas, Anas Urbaningrum: Alhamdulillah Terpenuhi
Senin, 22 Januari 2024 - 16:07 WIB
Dia menjelaskan, koordinasi antara pimpinan daerah (pimda) dan pimpinan cabang (pimcab) fokus pada isu kampanye pemenangan pemilu dan perkembangan cukup menggembirakan meski belum semuanya merata. “Semoga itu menjadi tanda-tanda bahwa PKN di Pemilu 14 Februari 2024 mendatang banyak menghasilkan kursi sebagai representasi mandat politik rakyat," imbuhnya.
Dia mengatakan, PKN sebagai partai baru saat ini harus mengikuti keadaan yang baru, bahwa kampanyenya tidak lagi konvensional. Tak hanya harus kuat di serangan darat, namun juga harus kuat di serangan udara era baru di dunia digital.
Maka itu, PKN memaksimalkan kombinasi serangan udara dan digital, lalu ditopang dengan semangat juang para calegnya untuk bisa mengantarkan para caleg ke gerbang pintu DPR, DPRD, dan DPRD kabupaten/kota. Dia menambahkan, saat ini bukan pada bagaimana penilaian partai lain kepada PKN seperti apa.
Dia melanjutkan, setiap kompetisi pemilu tidak ada partai yang menganggap partai lain dengan meremehkan dan bukan kompetitor, semua pasti saling memperhitungkan semua kekuatan partai dan calegnya. Karena, lanjut dia, dalam banyak hal seringkali tersedia misteri politik yang biasanya mengikuti momentum politik.
Jadi, kata dia, tidak boleh partai atau politikus meremehkan partai atau politikus lainnya. “Tetapi, buat PKN mau dinilai, dipandang, atau ditakar seperti apa pun yang penting untuk PKN adalah bagaimana berjuang yang terbaik caleg-calegnya, bekerja sekeras mungkin dan sehebat-hebatnya sehingga semuanya bisa berhasil," jelasnya.
Dia menjelaskan, PKN merupakan partai muda dan baru yang menawarkan cara pandang, cara berpikir, dan cara bekerja politik yang baru, sangat kompatibel dengan pertumbuhan demokrasi dan cocok bagi rakyat untuk memperjuangkan aspirasi dan kepentingan politik. Dia melanjutkan PKN bukan partai keluarga, bukan juga partai yang feodal, bukan juga partai yang hanya memikirkan masa lalu dan masa kini.
Kata dia, PKN merupakan partai yang berpikir yang bergagasan, berkomitmen, dan progresif. Dia menerangkan, PKN juga partai yang dikelola dengan cara-cara baru dengan prinsip-prinsip meritokrasi yang memuliakan kecakapan dan prestasi terutama caleg-calegnya dipastikan menjadi politikus yang amanah bertanggung jawab bersedia, serta loyal tegak lurus pada aspirasi rakyat, tegak lurus sebagai pejuang suara rakyat yang tidak musiman.
“Itu yang membedakan PKN dengan partai lain. Jadi buat para pemilih lihatlah para peserta pemilu dengan mata hati politik yang jernih kalau itu yang digunakan insyaallah PKN akan muncul sinarnya, sinar masa depan nusantara, keadilan dan kemakmuran untuk rakyat yang merata,” pungkasnya.
Dia mengatakan, PKN sebagai partai baru saat ini harus mengikuti keadaan yang baru, bahwa kampanyenya tidak lagi konvensional. Tak hanya harus kuat di serangan darat, namun juga harus kuat di serangan udara era baru di dunia digital.
Maka itu, PKN memaksimalkan kombinasi serangan udara dan digital, lalu ditopang dengan semangat juang para calegnya untuk bisa mengantarkan para caleg ke gerbang pintu DPR, DPRD, dan DPRD kabupaten/kota. Dia menambahkan, saat ini bukan pada bagaimana penilaian partai lain kepada PKN seperti apa.
Dia melanjutkan, setiap kompetisi pemilu tidak ada partai yang menganggap partai lain dengan meremehkan dan bukan kompetitor, semua pasti saling memperhitungkan semua kekuatan partai dan calegnya. Karena, lanjut dia, dalam banyak hal seringkali tersedia misteri politik yang biasanya mengikuti momentum politik.
Jadi, kata dia, tidak boleh partai atau politikus meremehkan partai atau politikus lainnya. “Tetapi, buat PKN mau dinilai, dipandang, atau ditakar seperti apa pun yang penting untuk PKN adalah bagaimana berjuang yang terbaik caleg-calegnya, bekerja sekeras mungkin dan sehebat-hebatnya sehingga semuanya bisa berhasil," jelasnya.
Dia menjelaskan, PKN merupakan partai muda dan baru yang menawarkan cara pandang, cara berpikir, dan cara bekerja politik yang baru, sangat kompatibel dengan pertumbuhan demokrasi dan cocok bagi rakyat untuk memperjuangkan aspirasi dan kepentingan politik. Dia melanjutkan PKN bukan partai keluarga, bukan juga partai yang feodal, bukan juga partai yang hanya memikirkan masa lalu dan masa kini.
Kata dia, PKN merupakan partai yang berpikir yang bergagasan, berkomitmen, dan progresif. Dia menerangkan, PKN juga partai yang dikelola dengan cara-cara baru dengan prinsip-prinsip meritokrasi yang memuliakan kecakapan dan prestasi terutama caleg-calegnya dipastikan menjadi politikus yang amanah bertanggung jawab bersedia, serta loyal tegak lurus pada aspirasi rakyat, tegak lurus sebagai pejuang suara rakyat yang tidak musiman.
“Itu yang membedakan PKN dengan partai lain. Jadi buat para pemilih lihatlah para peserta pemilu dengan mata hati politik yang jernih kalau itu yang digunakan insyaallah PKN akan muncul sinarnya, sinar masa depan nusantara, keadilan dan kemakmuran untuk rakyat yang merata,” pungkasnya.
(rca)
Lihat Juga :
tulis komentar anda