KPU Tak Akan Ubah Format Debat Pilpres 2024

Selasa, 09 Januari 2024 - 14:25 WIB
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asyari memberikan keterangan kepada media di Kantor KPU, Selasa (9/1/2024). FOTO/MPI/FELLDY UTAMA
JAKARTA - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asya'ri menegaskan, pihaknya tidak akan melakukan penambahan durasi debat Pilpres 2024 . Menurutnya, KPU berpedoman pada format yang telah disepakati oleh masing-masing tim pasangan calon (paslon).

Hal itu ditegaskan Hasyim Asy'ari saat ditanya awak media apakah ada kemungkinan penambahan durasi pada debat keempat dan kelima.

"Tidak (perlu penambahan durasi debat), cukup, cukup itu," kata Hasyim di Kantor KPU, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Selasa (9/1/2024).



Hasyim mengatakan, apabila KPU menghendaki adanya perubahan format, termasuk durasi dalam debat, justru akan menimbulkan pertanyaan dari banyak pihak. KPU akan tetap berpedoman pada format berikut durasi debat yang telah disepakati bersama dengan masing-masing tim paslon.

"Karena kalau diubah nanti jadi pertanyaan, kenapa diubah? gitu. Karena sudah tiga kali debat. Kenapa polanya diubah? gitu. Jadi kalau sudah jadi pola, sudah pakemnya ya kita ikuti. Kalau ada perubahan pasti akan menimbulkan pertanyaan berikutnya," ujarnya.

Hasyim kembali menjelaskan, model debat yang sudah menjadi kesepakatan KPU bersama masing-masing tim paslon yakni debat terdiri dari 6 segmen. Segmen pertama, pemaparan visi misi serta program kerja. Segmen 2 dan 3 pertanyaan yang telah disiapkan panelis dan kemudian masing-masing calon menjawab. Segmen 4 dan 5 adalah pertanyaan masing-masing calon kepada calon yang lain dan dijawab oleh calon, dan segmen 6 pernyataan penutup atau closing statement.

"Jadi memang modelnya seperti itu. Debat 4 dan 5 pun akan begitu," tuturnya.

Untuk diketahui, Presiden Jokowi berharap debat pilpres selanjutnya dapat dirancang dengan lebih baik. Alasannya agar para capres bisa saling serang masing-masing kebijakan tanpa menyerang personal.

"Sehingga debatnya memang perlu diformat lebih baik lagi, ada rambu-rambu sehingga hidup, saling menyerang gapapa tapi kebijakan, policy, visinya yang diserang bukan untuk saling menjatuhkan dengan motif-motif personal. Saya kira enggak baik dan enggak mengedukasi," ujar Jokowi.

(abd)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More