SBY: Hanya Tuhan yang Tahu Kapan Pandemi Ini Berakhir
Selasa, 11 Agustus 2020 - 02:10 WIB
JAKARTA - Presiden ke-6 Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengungkapkan saat ini belum ada tanda-tanda kapan pandemi COVID-19 bakal berakhir. SBY menilai hanya Tuhan yang mengetahui kapan pandemi ini berakhir.
"Kalau ditanya kapan kira-kira pandemi COVID-19 ini berakhir, mungkin hanya Allah yang tahu, hanya Tuhan yang tahu persis kapan. Maksud saya, memang saat ini belum ada tanda-tanda akan berakhir," kata SBY dalam acara peluncuran dua buku monograf karyanya di Kediamannya, Puri Cikeas, Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (10/8/2020) malam.
SBY mengatakan, mungkin ada yang menyatakan bahwa pandemi COVID-19 baru akan berakhir dua tahun lagi. "Barang kali itu belajar dari pengalaman Spanish Flu (Flu Spanyol). Ada juga kemarin Eropa sudah bagus. Sudah mulai datar sebagian menurun. Tanda-tanda akan berakhir, ternyata tidak," katanya.( )
Dia menuturkan, pejabat WHO memperkirakan bahwa virus corona itu tidak akan pernah pergi atau tidak betul-betul hilang, tersimpan sebagai penghuni bumi yang baru seperti demam berdarah maupun malaria. "Sehingga kita memang belum tahu. Memang saya amati bulan Mei kemudian bulan Juli. Jadi saya di karantina ini tidak kemana-mana sesuai dengan anjuran pemerintah, sesuai dengan permintaan Presiden Jokowi," ujarnya.
Selama karantina, SBY mengaku bisa menonton TV siang dan malam di rumahnya. "Berjam-jam lebih banyak dibanding saya jadi presiden dulu. Sehingga saya bisa mengamati negara demi negara, benua demi benua, ada yang tadinya sudah declining kembali mendatang. Yang tadinya mendatar bahkan sekarang meningkat lagi. Artinya belum bisa kita katakan bahwa entah 6 bulan lagi, entah setahun lagi akan berakhir pandemi ini," katanya.
Lebih lanjut dia mengatakan, semua tentu berharap agar vaksin bisa segera ditemukan, diproduksi dan didistribusikan untuk manusia sedunia. "Tapi itu juga perlu waktu, itu ada persoalan produksi dan distribusi, siapa yang dapat duluan, siapa yang belakangan lantas sejauh mana vaksin itu betul-betul ces pleng, bisa mencegah tidak muncul lagi sebaran virus, itu juga kita belum tahu. Oleh karena itu menurut saya lebih bagus kita mengatakan ini masih panjang perang ini," katanya.( )
"Kalau ditanya kapan kira-kira pandemi COVID-19 ini berakhir, mungkin hanya Allah yang tahu, hanya Tuhan yang tahu persis kapan. Maksud saya, memang saat ini belum ada tanda-tanda akan berakhir," kata SBY dalam acara peluncuran dua buku monograf karyanya di Kediamannya, Puri Cikeas, Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (10/8/2020) malam.
SBY mengatakan, mungkin ada yang menyatakan bahwa pandemi COVID-19 baru akan berakhir dua tahun lagi. "Barang kali itu belajar dari pengalaman Spanish Flu (Flu Spanyol). Ada juga kemarin Eropa sudah bagus. Sudah mulai datar sebagian menurun. Tanda-tanda akan berakhir, ternyata tidak," katanya.( )
Dia menuturkan, pejabat WHO memperkirakan bahwa virus corona itu tidak akan pernah pergi atau tidak betul-betul hilang, tersimpan sebagai penghuni bumi yang baru seperti demam berdarah maupun malaria. "Sehingga kita memang belum tahu. Memang saya amati bulan Mei kemudian bulan Juli. Jadi saya di karantina ini tidak kemana-mana sesuai dengan anjuran pemerintah, sesuai dengan permintaan Presiden Jokowi," ujarnya.
Selama karantina, SBY mengaku bisa menonton TV siang dan malam di rumahnya. "Berjam-jam lebih banyak dibanding saya jadi presiden dulu. Sehingga saya bisa mengamati negara demi negara, benua demi benua, ada yang tadinya sudah declining kembali mendatang. Yang tadinya mendatar bahkan sekarang meningkat lagi. Artinya belum bisa kita katakan bahwa entah 6 bulan lagi, entah setahun lagi akan berakhir pandemi ini," katanya.
Lebih lanjut dia mengatakan, semua tentu berharap agar vaksin bisa segera ditemukan, diproduksi dan didistribusikan untuk manusia sedunia. "Tapi itu juga perlu waktu, itu ada persoalan produksi dan distribusi, siapa yang dapat duluan, siapa yang belakangan lantas sejauh mana vaksin itu betul-betul ces pleng, bisa mencegah tidak muncul lagi sebaran virus, itu juga kita belum tahu. Oleh karena itu menurut saya lebih bagus kita mengatakan ini masih panjang perang ini," katanya.( )
(abd)
Lihat Juga :
tulis komentar anda