Program Ganjar Pranowo-Mahfud MD Lebih Masuk Akal Direalisasikan
Selasa, 26 Desember 2023 - 20:36 WIB
JAKARTA - Program pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD lebih masuk akal untuk direalisasikan dalam waktu lima tahun. Pasangan capres dan cawapres nomor urut 3 itu mengusung 21 program unggulan untuk menyejahterakan rakyat Indonesia.
Juru Bicara Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Aryo Seno Bagaskoro menuturkan bahwa 21 program yang Mahfud MD sampaikan saat debat cawapres membutuhkan anggaran sebesar Rp503 triliun.
“Ini jauh lebih hemat, efektif, dan detail menyasar rakyat dibandingkan program makan siang gratis yang membutuhkan anggaran kurang lebih Rp400 triliun,” ujar Aryo, Selasa (26/12/2023).
Program tersebut, antara lain 1 Keluarga Miskin, 1 Sarjana; 1 Desa, 1 Faskes, 1 Nakes; KTP Sakti; Guru Ngaji Dapat Gaji. Menurut Aryo, program itu dibuat berdasarkan hasil kajian para ahli.
“Semuanya didasarkan pada riset, pandangan, dan simulasi para pakar multidisiplin ilmu dan aspirasi rakyat yang didengarkan oleh Ganjar-Mahfud saat berkeliling ke berbagai daerah. Jadi tidak berangkat dari udara hampa,” jelasnya.
Aryo mengungkapkan Ganjar-Mahfud mendesain program yang lebih bersifat sebagai "kail", daripada menebar "ikan". Ide itu diyakini akan lebih mampu memotong kemiskinan daripada program makan siang gratis.
Lebih lanjut, dia menambahkan bahwa program makan siang gratis belum teruji, butuh biaya besar, dan tidak pernah dirancang atau dilakukan di era Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Kami yakin periode pemerintahan lima tahun Ganjar-Mahfud nantinya yang efektif, antikorupsi, dan bergerak cepat dapat merealisasi semua program tersebut,” pungkas Aryo.
Lihat Juga: Menteri Rosan Harap Investasi ke Indonesia Meningkat usai Donald Trump Menangi Pilpres AS 2024
Juru Bicara Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Aryo Seno Bagaskoro menuturkan bahwa 21 program yang Mahfud MD sampaikan saat debat cawapres membutuhkan anggaran sebesar Rp503 triliun.
Baca Juga
“Ini jauh lebih hemat, efektif, dan detail menyasar rakyat dibandingkan program makan siang gratis yang membutuhkan anggaran kurang lebih Rp400 triliun,” ujar Aryo, Selasa (26/12/2023).
Program tersebut, antara lain 1 Keluarga Miskin, 1 Sarjana; 1 Desa, 1 Faskes, 1 Nakes; KTP Sakti; Guru Ngaji Dapat Gaji. Menurut Aryo, program itu dibuat berdasarkan hasil kajian para ahli.
“Semuanya didasarkan pada riset, pandangan, dan simulasi para pakar multidisiplin ilmu dan aspirasi rakyat yang didengarkan oleh Ganjar-Mahfud saat berkeliling ke berbagai daerah. Jadi tidak berangkat dari udara hampa,” jelasnya.
Aryo mengungkapkan Ganjar-Mahfud mendesain program yang lebih bersifat sebagai "kail", daripada menebar "ikan". Ide itu diyakini akan lebih mampu memotong kemiskinan daripada program makan siang gratis.
Lebih lanjut, dia menambahkan bahwa program makan siang gratis belum teruji, butuh biaya besar, dan tidak pernah dirancang atau dilakukan di era Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca Juga
“Kami yakin periode pemerintahan lima tahun Ganjar-Mahfud nantinya yang efektif, antikorupsi, dan bergerak cepat dapat merealisasi semua program tersebut,” pungkas Aryo.
Lihat Juga: Menteri Rosan Harap Investasi ke Indonesia Meningkat usai Donald Trump Menangi Pilpres AS 2024
(kri)
tulis komentar anda