Deretan Pangkostrad Berasal dari Kopassus, Nomor 12 Teman Satu Angkatan Panglima TNI
Sabtu, 23 Desember 2023 - 06:07 WIB
Pria kelahiran Malang, Jawa Timur pada 10 Juni 1943 ini juga memiliki karier militer yang sangat cemerlang. Berbagai jabatan strategis pernah diembannya mulai dari Aspers Danjen Kopasandha, kemudian Dangrup 3 Kopasandha, selanjutnya Danbrigif Linud 3/Tri Budi Maha Sakti. Dia juga dipercaya memimpin territorial dengan menjabat sebagai Danrem 171/Praja Vira Tama, kemudian, Danrem 172/Praja Wira Yakth
Lulusan Akmil 1965 ini juga pernah dipercaya memimpin Korps Baret Merah Kopassus sebagai Wadanjen Kopassus hingga Danjen Kopassus. Lama bertugas di Kopassus, dia kemudian dipercaya menjadi Pangdam VIII/Trikora, kemudian Pangkostrad dan Kasum TNI.
Setelah pensiun dari tugasnya di militer, jebolan pendidikan Sekolah Staf Komando Angkatan Darat (Seskoad), Sesko TNI, dan Lemhannas sempat menjadi Dubes RI untuk China.
Berbagai jabatan yang pernah di embannya yakni, Wadan Grup 3/Sandhi Yudha Kopassus, Komandan Batalyon Infanteri Linud 328 Kostrad. Prabowo juga pernah menjabat sebagai Wadansat 81/Gultor Kopassus, kemudian Wadanjen Kopassus. Bahkan Prabowo sempat memimpin pasukan elite tersebut sebagai Danjen Kopassus.
Pria kelahiran Jakarta, 17 Oktober 1951 ini juga pernah menduduki posisi sebagai Pangkostrad pada 1998. Setelah tak lagi bertugas di militer, Prabowo memutuskan untuk terjun ke politik dengan membuat Partai Gerindra dan menjabat sebagai ketua umum.
Lahir di Magelang, Jawa Tengah pada 5 Mei 1955, Pramono Edhie Wibowo merupakan anak dari tokoh militer ternama di Indonesia Letjen TNI (Purn) Sarwo Edhie Wibowo. Tak heran jika kakak ipar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini memiliki karier yang sangat cemerlang.
Lulus Akademi Militer pada 1978, Pramono Edhie Wibowo ditunjuk sebagai Komandan Pleton Grup I Kopassandha. Setelah menyelesaikan Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Seskoad), Pramono semakin sering menjabat di posisi strategis seperti Perwira Intel Operasi Grup I Kopassus, hingga Wakil Komandan Grup 1/Kopassus pada 1996. Setelah Reformasi, Pramono Edhie terpilih menjadi Ajudan Presiden Megawati Soekarnoputri pada 2001. Di tahun yang sama juga dia menempuh Sekolah Staf dan Komando Tentara Nasional Indonesia (Sesko TNI).
Lulusan Akmil 1965 ini juga pernah dipercaya memimpin Korps Baret Merah Kopassus sebagai Wadanjen Kopassus hingga Danjen Kopassus. Lama bertugas di Kopassus, dia kemudian dipercaya menjadi Pangdam VIII/Trikora, kemudian Pangkostrad dan Kasum TNI.
Setelah pensiun dari tugasnya di militer, jebolan pendidikan Sekolah Staf Komando Angkatan Darat (Seskoad), Sesko TNI, dan Lemhannas sempat menjadi Dubes RI untuk China.
7. Letjen TNI (Purn) Prabowo Subianto
Prabowo Subianto tercatat sebagai Pangkostrad ke-22. Abituren Akmil 1973 ini merupakan menantu dari Presiden ke-2 RI Soeharto. Selama mengabdi di militer, Prabowo banyak menghabiskan waktunya di Korps Baret Merah Kopassus.Berbagai jabatan yang pernah di embannya yakni, Wadan Grup 3/Sandhi Yudha Kopassus, Komandan Batalyon Infanteri Linud 328 Kostrad. Prabowo juga pernah menjabat sebagai Wadansat 81/Gultor Kopassus, kemudian Wadanjen Kopassus. Bahkan Prabowo sempat memimpin pasukan elite tersebut sebagai Danjen Kopassus.
Pria kelahiran Jakarta, 17 Oktober 1951 ini juga pernah menduduki posisi sebagai Pangkostrad pada 1998. Setelah tak lagi bertugas di militer, Prabowo memutuskan untuk terjun ke politik dengan membuat Partai Gerindra dan menjabat sebagai ketua umum.
8. Jenderal TNI (Purn) Pramono Edhie Wibowo
Pramono Edhie Wibowo tercatat sebagai Pangkostrad ke-32. Lulusan Akademi Militer (Akmil) 1980 dari kesatuan Kopassus ini menduduki jabatan Pangkostrad selama setahun sejak 2010-2011.Lahir di Magelang, Jawa Tengah pada 5 Mei 1955, Pramono Edhie Wibowo merupakan anak dari tokoh militer ternama di Indonesia Letjen TNI (Purn) Sarwo Edhie Wibowo. Tak heran jika kakak ipar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini memiliki karier yang sangat cemerlang.
Lulus Akademi Militer pada 1978, Pramono Edhie Wibowo ditunjuk sebagai Komandan Pleton Grup I Kopassandha. Setelah menyelesaikan Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Seskoad), Pramono semakin sering menjabat di posisi strategis seperti Perwira Intel Operasi Grup I Kopassus, hingga Wakil Komandan Grup 1/Kopassus pada 1996. Setelah Reformasi, Pramono Edhie terpilih menjadi Ajudan Presiden Megawati Soekarnoputri pada 2001. Di tahun yang sama juga dia menempuh Sekolah Staf dan Komando Tentara Nasional Indonesia (Sesko TNI).
tulis komentar anda