Deretan Pangkostrad Berasal dari Kopassus, Nomor 12 Teman Satu Angkatan Panglima TNI
Sabtu, 23 Desember 2023 - 06:07 WIB

Prajurit Kostrad melakukan defile. Foto/istimewa
JAKARTA - Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) yang berasal dari pasukan elite Komando Pasukan Khusus (Kopassus) menarik untuk diulas.
Sebab Pangkostrad merupakan jabatan strategis di TNI Angkatan Darat (AD) yang diemban oleh Perwira Tinggi (Pati) dengan pangkat bintang tiga atau Letnan Jenderal (Letjen) TNI.
Mereka yang menduduki jabatan Pangkostrad, biasanya berpeluang menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) bahkan menjadi Panglima TNI.
Mengawali karier militernya sebagai Danki C, Soeweno kemudian dipercaya menjadi Wadanki A, kemudian Wadanki Sen, Danki C GBN IV Tegal, hingga Danki Instruktur I Satdik Caper RPKAD di Jombang.
Soeweno kemudian diangkat menjadi Kasi 2 Yon 2 Parako, kemudian Danki II Yon 2 Parako, Wadanyon 2 Parako, selanjutnya Danyon-2 RPKAD. Kariernya terus meningkat, Soeweno kemudian dipercaya menjadi Asops Puspassusad Linud, Wadan Pussandha.
Jebolan Sekolah Staf Komando Angkatan Darat (Seskoad) kemudian menduduki jabatan strategis sebagai Danpuspassusad Linud Kobangdiklat, Pangdam XVI/Udayana hingga Pangkostrad selama tiga tahun sejak 1983-1986.
Abituren Akademi Militer (Akmil) 1961 ini tercatat sebagai Pangkostrad ke-15 yang juga berasal dari Kopassus. Pria kelahiran Tapanuli Utara, Sumatra Utara pada 31 Desember 1938 merupakan prajurit Korps Baret Merah yang kenyang dengan pengalaman tempur di medan operasi.
Mengawali karier militernya sebagai Komandan Brigif 16/Wira Yudha kemudian Asops Kaskostrad, dia langsung diterjunkan ke medan operasi Timor Timur (Timtim) sekarang bernama Timor Leste sebagai Komandan Sektor C Dili/Timor Timur, kemudian Komandan Korem 164/Wira Dharma yang berpusat di Dili, Timtim. Selanjutnya, Panglima Kolakops TNI Timor Timur dan Panglima Koopskam TNI Timor Timur.
Lama bertugas di daerah operasi, Sahala Rajagukguk kemudian diangkat menjadi Pangdam XIII/Merdeka, selanjutnya menjadi Wakil Komandan (Wadan) Seskoad. Tidak hanya itu, dia juga diangkat menjadi Asops KSAD dan Pangdam IX/Udayana.
Setelah menjabat territorial, Sahala Rakagukguk menduduki posisi penting di TNI AD sebagai Pangkostrad di era kepemimpinan Presiden Soeharto. Kariernya semakin meningkat, dia diangkat menjadi Wakasad. Sahala juga pernah menjadi Duta Besar Luar Biasa Berkuasa Penuh RI untuk India.
3. Letjen TNI (Purn) Soegito
Pria kelahiran Yogyakarta, 15 Februari 1938 ini tercatat sebagai Pangkostrad ke-16. Soegito juga merupakan jebolan pasukan elite Kopassus TNI AD.
Lulusan Akmil 1961 ini bisa dikatakan sebagai prajurit Kopassus yang memiliki karier militer cukup cemerlang. Pernah menjabat sebagai Komandan Satgas Nanggala V Kopassandha yang kini bernama Kopassus, Soegito merupakan sosok prajurit Korps Baret Merah yang kenyang dengan pengalaman tempur di medan operasi terutama di Timor Timur.
Berbagai jabatan strategis di tubuh TNI khususnya di Kopassus pernah di embannya. Di antaranya, Danki Yon 2 RPKAD di Magelang, Danki A Yon 1 RPKAD, kemudian menjabat sebagai Pama RPKAD, Wadan Denpur 13 RPKAD, Dandenpur 13 RPKAD.
Selain itu, Wadangrup 3 RPKAD, kemudian Dangrup 1 RPKAD. Lama bertugas di Kopassus, Soegito kemudian ditugaskan menjadi Athan RI Vietnam. Dari situ, dia diangkat menjadi Pangkopur II Kostrad, Pangkopur Linud Kostrad, Pangkoopskam Timor Timur, termasuk menjadi orang nomor satu yang menjaga keamanan Ibu Kota Jakarta dengan menjabat sebagai Pangdam Jaya, sebelum akhirnya diangkat Pangkostrad. Dia mengakhiri pengabdiannya di militer sebagai Aster Kasum ABRI.
Karier militer pria kelahiran Bondowoso, Jawa Timur 10 Februari 1940 ini terbilang cukup moncer. Berbagai jabatan penting di TNI khususnya di Korps Baret Merah telah diembannya. Antara lain, Danton Kopassandha, kemudian Danwalpri Presiden Soeharto.
Setelah bertugas di lingkaran Istana, Wismoyo kembali ke kesatuannya dengan menjabat sebagai Danki Group 4 Kopassandha, kemudian Danki 5 Group 4 Kopassandha, Waaspam Danjen Kopasandha, Dangrup I Kopassandha, Wadan Kopassandha hingga akhirnya menjadi Danjen Kopassandha.
Lama bertugas di satuan elite TNI AD, Wismoyo kemudian di tugaskan menjadi Kasdam IX/Udayana, Pangdam VIII/Trikora, dan Pangdam IV/Diponegoro. Karier adik ipar Presiden Soeharto ini terus melejit, Wismoyo kemudian diangkat menjadi Pangkostrad, kemudian Wakasad dan puncaknya menjadi KSAD.
Sebab Pangkostrad merupakan jabatan strategis di TNI Angkatan Darat (AD) yang diemban oleh Perwira Tinggi (Pati) dengan pangkat bintang tiga atau Letnan Jenderal (Letjen) TNI.
Mereka yang menduduki jabatan Pangkostrad, biasanya berpeluang menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) bahkan menjadi Panglima TNI.
Berikut ini Pangkostrad yang berasal dari Kopassus:

1. Letjen TNI (Purn) Soeweno
Letjen TNI (Purn) Soeweno tercatat sebagai Pangkostrad ke-13. Pria kelahiran Pacitan, Jawa Timur pada 6 Juni 1929 ini merupakan prajurit pertama Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD) yang kini bernama Kopassus yang menjabat sebagai Pangkostrad.Mengawali karier militernya sebagai Danki C, Soeweno kemudian dipercaya menjadi Wadanki A, kemudian Wadanki Sen, Danki C GBN IV Tegal, hingga Danki Instruktur I Satdik Caper RPKAD di Jombang.
Soeweno kemudian diangkat menjadi Kasi 2 Yon 2 Parako, kemudian Danki II Yon 2 Parako, Wadanyon 2 Parako, selanjutnya Danyon-2 RPKAD. Kariernya terus meningkat, Soeweno kemudian dipercaya menjadi Asops Puspassusad Linud, Wadan Pussandha.
Jebolan Sekolah Staf Komando Angkatan Darat (Seskoad) kemudian menduduki jabatan strategis sebagai Danpuspassusad Linud Kobangdiklat, Pangdam XVI/Udayana hingga Pangkostrad selama tiga tahun sejak 1983-1986.
2. Letjen TNI (Purn) Sahala Rajagukguk
Abituren Akademi Militer (Akmil) 1961 ini tercatat sebagai Pangkostrad ke-15 yang juga berasal dari Kopassus. Pria kelahiran Tapanuli Utara, Sumatra Utara pada 31 Desember 1938 merupakan prajurit Korps Baret Merah yang kenyang dengan pengalaman tempur di medan operasi.Mengawali karier militernya sebagai Komandan Brigif 16/Wira Yudha kemudian Asops Kaskostrad, dia langsung diterjunkan ke medan operasi Timor Timur (Timtim) sekarang bernama Timor Leste sebagai Komandan Sektor C Dili/Timor Timur, kemudian Komandan Korem 164/Wira Dharma yang berpusat di Dili, Timtim. Selanjutnya, Panglima Kolakops TNI Timor Timur dan Panglima Koopskam TNI Timor Timur.
Lama bertugas di daerah operasi, Sahala Rajagukguk kemudian diangkat menjadi Pangdam XIII/Merdeka, selanjutnya menjadi Wakil Komandan (Wadan) Seskoad. Tidak hanya itu, dia juga diangkat menjadi Asops KSAD dan Pangdam IX/Udayana.
Setelah menjabat territorial, Sahala Rakagukguk menduduki posisi penting di TNI AD sebagai Pangkostrad di era kepemimpinan Presiden Soeharto. Kariernya semakin meningkat, dia diangkat menjadi Wakasad. Sahala juga pernah menjadi Duta Besar Luar Biasa Berkuasa Penuh RI untuk India.
3. Letjen TNI (Purn) Soegito
Pria kelahiran Yogyakarta, 15 Februari 1938 ini tercatat sebagai Pangkostrad ke-16. Soegito juga merupakan jebolan pasukan elite Kopassus TNI AD.
Lulusan Akmil 1961 ini bisa dikatakan sebagai prajurit Kopassus yang memiliki karier militer cukup cemerlang. Pernah menjabat sebagai Komandan Satgas Nanggala V Kopassandha yang kini bernama Kopassus, Soegito merupakan sosok prajurit Korps Baret Merah yang kenyang dengan pengalaman tempur di medan operasi terutama di Timor Timur.
Berbagai jabatan strategis di tubuh TNI khususnya di Kopassus pernah di embannya. Di antaranya, Danki Yon 2 RPKAD di Magelang, Danki A Yon 1 RPKAD, kemudian menjabat sebagai Pama RPKAD, Wadan Denpur 13 RPKAD, Dandenpur 13 RPKAD.
Selain itu, Wadangrup 3 RPKAD, kemudian Dangrup 1 RPKAD. Lama bertugas di Kopassus, Soegito kemudian ditugaskan menjadi Athan RI Vietnam. Dari situ, dia diangkat menjadi Pangkopur II Kostrad, Pangkopur Linud Kostrad, Pangkoopskam Timor Timur, termasuk menjadi orang nomor satu yang menjaga keamanan Ibu Kota Jakarta dengan menjabat sebagai Pangdam Jaya, sebelum akhirnya diangkat Pangkostrad. Dia mengakhiri pengabdiannya di militer sebagai Aster Kasum ABRI.
4. Jenderal TNI (Purn) Wismoyo Arismunandar
Jenderal TNI (Purn) Wismoyo Arismunandar tercatat sebagai Pangkostrad ke-17. Abituren Akmil 1963 dari kesatuan Infanteri Kopassus ini menduduki jabatan strategis tersebut selama dua tahun sejak 1990-1992.Karier militer pria kelahiran Bondowoso, Jawa Timur 10 Februari 1940 ini terbilang cukup moncer. Berbagai jabatan penting di TNI khususnya di Korps Baret Merah telah diembannya. Antara lain, Danton Kopassandha, kemudian Danwalpri Presiden Soeharto.
Setelah bertugas di lingkaran Istana, Wismoyo kembali ke kesatuannya dengan menjabat sebagai Danki Group 4 Kopassandha, kemudian Danki 5 Group 4 Kopassandha, Waaspam Danjen Kopasandha, Dangrup I Kopassandha, Wadan Kopassandha hingga akhirnya menjadi Danjen Kopassandha.
Lama bertugas di satuan elite TNI AD, Wismoyo kemudian di tugaskan menjadi Kasdam IX/Udayana, Pangdam VIII/Trikora, dan Pangdam IV/Diponegoro. Karier adik ipar Presiden Soeharto ini terus melejit, Wismoyo kemudian diangkat menjadi Pangkostrad, kemudian Wakasad dan puncaknya menjadi KSAD.
Lihat Juga :