Normal Baru, Momentum Membangkitkan Kota
Minggu, 09 Agustus 2020 - 13:21 WIB
Pemerintah dituntut menyediakan fasilitas dan akses kesehatan yang mumpuni, dari tingkat klinik kesehatan, pusat kesehatan masyarakat, rumah sakit, apotek, hingga laboratorium penelitian dan pengembangan vaksin dan obat. Menjamin tersedianya dukungan dokter, perawat, dan tenaga medis, serta jaminan asuransi kesehatan/badan penyelenggara jaminan sosial dan program kesehatan lain.
Kebutuhan akan alat-alat kesehatan dan penyediaan tenaga kesehatan meningkat. Pemerintah harus mempercepat pengembangan industri peralatan kesehatan secara massal dan dunia pendidikan kesehatan untuk menghasilkan dokter, perawat, dan tenaga medis yang dibutuhkan ke depan.
Keempat, revitalisasi permukiman warga, lingkungan sehat membentuk warga sehat. Pemerintah melakukan penataan permukiman padat, bedah rumah sehat, peremajaan kampung, serta penyediaan hunian layak. Kota sehat adalah ketika sanitasi lingkungan permukiman bersih dan higienis, saluran air tidak tergenang, sampah dan limbah terkelola baik, sehingga tidak mudah timbul wabah penyakit lingkungan.
Pemerintah dapat mengelola dan mengolah sampah dengan menyediakan tempat pengolahan sampah sementara/terpadu, didukung bank sampah dan daur ulang sampah organik/anorganik yang mampu menggerakkan ekonomi lokal. Peremajaan permukiman padat dengan membangun sanitasi komunal, instalasi pengolahan air limbah terpadu, serta jaringan perpipaan air bersih melalui program padat karya warga dari membangun hingga merawat.
Ini kesempatan menata ulang kawasan permukiman agar mampu beradaptasi dan bertahan selama pandemi dan normal baru. Target utama adalah permukiman bebas Covid-19, Demam Berdarah Dengue, dan rokok.
Kelima, kenormalan baru akan mengubah persepsi kinerja dan produktivitas kota, berpindahnya fungsi kota ke rumah sebagai tempat tinggal, belajar, bekerja, dan beribadah didukung listrik dan internet yang memadai. Warga keluar jika ada keperluan mendesak, wajib memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumuman. Membiasakan diri mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, serta langsung mandi sesampai di rumah setelah bepergian.
Pemerintah harus memastikan jenis pekerjaan dan tugas di perkantoran yang bisa dilakukan dari rumah tanpa harus mengurangi produktivitas kerja. Kapasitas ruang dan bangunan dioptimalkan tidak lebih dari setengah jumlah pekerja, sehingga beban transportasi massal, penumpukan pekerja di jam berangkat dan pulang kerja, serta kemacetan lalu-lintas turut berkurang, sekaligus turut meredam penyebaran Covid-19.
Adaptasi, inovasi, dan kreativitas adalah keniscayaan dan kunci keberhasilan kebangkitan kota di normal baru.
Kebutuhan akan alat-alat kesehatan dan penyediaan tenaga kesehatan meningkat. Pemerintah harus mempercepat pengembangan industri peralatan kesehatan secara massal dan dunia pendidikan kesehatan untuk menghasilkan dokter, perawat, dan tenaga medis yang dibutuhkan ke depan.
Keempat, revitalisasi permukiman warga, lingkungan sehat membentuk warga sehat. Pemerintah melakukan penataan permukiman padat, bedah rumah sehat, peremajaan kampung, serta penyediaan hunian layak. Kota sehat adalah ketika sanitasi lingkungan permukiman bersih dan higienis, saluran air tidak tergenang, sampah dan limbah terkelola baik, sehingga tidak mudah timbul wabah penyakit lingkungan.
Pemerintah dapat mengelola dan mengolah sampah dengan menyediakan tempat pengolahan sampah sementara/terpadu, didukung bank sampah dan daur ulang sampah organik/anorganik yang mampu menggerakkan ekonomi lokal. Peremajaan permukiman padat dengan membangun sanitasi komunal, instalasi pengolahan air limbah terpadu, serta jaringan perpipaan air bersih melalui program padat karya warga dari membangun hingga merawat.
Ini kesempatan menata ulang kawasan permukiman agar mampu beradaptasi dan bertahan selama pandemi dan normal baru. Target utama adalah permukiman bebas Covid-19, Demam Berdarah Dengue, dan rokok.
Kelima, kenormalan baru akan mengubah persepsi kinerja dan produktivitas kota, berpindahnya fungsi kota ke rumah sebagai tempat tinggal, belajar, bekerja, dan beribadah didukung listrik dan internet yang memadai. Warga keluar jika ada keperluan mendesak, wajib memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumuman. Membiasakan diri mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, serta langsung mandi sesampai di rumah setelah bepergian.
Pemerintah harus memastikan jenis pekerjaan dan tugas di perkantoran yang bisa dilakukan dari rumah tanpa harus mengurangi produktivitas kerja. Kapasitas ruang dan bangunan dioptimalkan tidak lebih dari setengah jumlah pekerja, sehingga beban transportasi massal, penumpukan pekerja di jam berangkat dan pulang kerja, serta kemacetan lalu-lintas turut berkurang, sekaligus turut meredam penyebaran Covid-19.
Adaptasi, inovasi, dan kreativitas adalah keniscayaan dan kunci keberhasilan kebangkitan kota di normal baru.
(ras)
tulis komentar anda