MoU KLHK-PMI, Menteri Siti: Mulai dari Atasi Polusi hingga Perubahan Iklim
Jum'at, 08 Desember 2023 - 22:56 WIB
JAKARTA - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan ( KLHK ) dan Palang Merah Indonesia (PMI) menjalin kerja sama dalam bentuk Nota Kesepahaman (MoU). MoU ini ditandatangani langsung Menteri LHK Siti Nurbaya dan Ketua Umum PMI Jusuf Kalla (JK) di Jakarta, Jumat (8/12/2023).
Menteri Siti mengatakan, melalui MoU ini, seluruh scope of works dari Kementerian LHK yang sifatnya di lapangan itu bisa dikerjasamakan mulai dari pengendalian polusi dan sampah, edukasi anak-anak sekolah, termasuk pengendalian perubahan iklim.
Menurutnya, cakupan yang begitu luas, tetapi di lapangannya dilihat mana yang prioritas untuk dilakukan. "Saya melihat persoalan sampah, menanam pohon, dan bicara biodiversity juga mungkin aktivitas melepasliarkan satwa bersama lembaga konservasi bisa kita lakukan bersama-sama," kata Menteri Siti.
Khusus penanaman pohon, Menteri Siti menargetkan, akan terus dilakukan selama musim hujan. Dirinya juga telah menyiapkan tim terpadu dari seluruh Eselon I untuk terlibat melakukan supervisi ke tiap provinsi.
"Terima kasih yang tak terhingga atas dukungan PMI, sehingga bisa bersama-sama PMI dan KLHK dalam kerja sama ini, dan operasional di lapangannya sudah akan bisa segera kita lakukan," ungkapnya.
Menanggapi penjelasan Menteri Siti tersebut, Ketua Umum PMI Jusuf Kalla mengenang kembali masa-masa dirinya saat menjadi Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Menkokesra) yang turut menginisiasi Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan (Gerhan).
Oleh karenanya, JK menyatakan, PMI siap bekerja sama dengan KLHK khususnya dalam penanaman pohon. "Kita tangani bersama dengan potensi lebih dari 400.000 relawan terlatih yang kami miliki. Konsepnya tiap relawan tanam 10 pohon. Budaya menanamnya itu yang harus kita kembangkan. Tidak mungkin semuanya dilakukan pemerintah. Dengan menjadi budaya maka itu akan kerja bersama," ucapnya.
Lebih lanjut JK mengatakan, anak-anak juga perlu diajarkan untuk membuat bibit. Ini bisa dilakukan bekerja sama dengan unit kerja KLHK di setiap daerah. Kemudian, pohon yang ditanam itu akan lebih baik dari jenis buah-buahan yang ada nilai ekonominya, yang disesuaikan dengan potensi dan kecocokan di wilayahnya.
"Jadi banyak hal yang bisa masuk secara bersamaan dalam program tersebut. Penghijauan ini tidak hanya penghijauan, tetapi dapat memberikan manfaat hingga jangka panjang, membudaya, ekonomi masyarakat jalan. Dengan begitu masyarakat juga tidak akan hanya menanam tapi memelihara dan menjaganya juga," tuturnya.
Pada penandatanganan MoU ini, Menteri LHK didampingi oleh jajaran Pejabat Tinggi Madya dan Pratama KLHK. Sementara, JK hadir bersama Wakil Ketua Umum PMI Ginandjar Kartasasmita beserta jajaran Pengurus Pusat PMI.
Menteri Siti mengatakan, melalui MoU ini, seluruh scope of works dari Kementerian LHK yang sifatnya di lapangan itu bisa dikerjasamakan mulai dari pengendalian polusi dan sampah, edukasi anak-anak sekolah, termasuk pengendalian perubahan iklim.
Menurutnya, cakupan yang begitu luas, tetapi di lapangannya dilihat mana yang prioritas untuk dilakukan. "Saya melihat persoalan sampah, menanam pohon, dan bicara biodiversity juga mungkin aktivitas melepasliarkan satwa bersama lembaga konservasi bisa kita lakukan bersama-sama," kata Menteri Siti.
Baca Juga
Khusus penanaman pohon, Menteri Siti menargetkan, akan terus dilakukan selama musim hujan. Dirinya juga telah menyiapkan tim terpadu dari seluruh Eselon I untuk terlibat melakukan supervisi ke tiap provinsi.
"Terima kasih yang tak terhingga atas dukungan PMI, sehingga bisa bersama-sama PMI dan KLHK dalam kerja sama ini, dan operasional di lapangannya sudah akan bisa segera kita lakukan," ungkapnya.
Menanggapi penjelasan Menteri Siti tersebut, Ketua Umum PMI Jusuf Kalla mengenang kembali masa-masa dirinya saat menjadi Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Menkokesra) yang turut menginisiasi Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan (Gerhan).
Oleh karenanya, JK menyatakan, PMI siap bekerja sama dengan KLHK khususnya dalam penanaman pohon. "Kita tangani bersama dengan potensi lebih dari 400.000 relawan terlatih yang kami miliki. Konsepnya tiap relawan tanam 10 pohon. Budaya menanamnya itu yang harus kita kembangkan. Tidak mungkin semuanya dilakukan pemerintah. Dengan menjadi budaya maka itu akan kerja bersama," ucapnya.
Lebih lanjut JK mengatakan, anak-anak juga perlu diajarkan untuk membuat bibit. Ini bisa dilakukan bekerja sama dengan unit kerja KLHK di setiap daerah. Kemudian, pohon yang ditanam itu akan lebih baik dari jenis buah-buahan yang ada nilai ekonominya, yang disesuaikan dengan potensi dan kecocokan di wilayahnya.
"Jadi banyak hal yang bisa masuk secara bersamaan dalam program tersebut. Penghijauan ini tidak hanya penghijauan, tetapi dapat memberikan manfaat hingga jangka panjang, membudaya, ekonomi masyarakat jalan. Dengan begitu masyarakat juga tidak akan hanya menanam tapi memelihara dan menjaganya juga," tuturnya.
Pada penandatanganan MoU ini, Menteri LHK didampingi oleh jajaran Pejabat Tinggi Madya dan Pratama KLHK. Sementara, JK hadir bersama Wakil Ketua Umum PMI Ginandjar Kartasasmita beserta jajaran Pengurus Pusat PMI.
(maf)
tulis komentar anda