Jelang Akhir Tahun, Progres Pembangunan IKN Tahap I Terus Menggeliat
Rabu, 06 Desember 2023 - 19:19 WIB
Otorita Ibu Kota Negara (OIKN) resmi meluncurkan Strategi Net Zero Emission Nusantara dalam dokumen Nusantara Regionally and Locally Determined Contribution (RLDC) pada perhelatan KTT COP Ke-28 yang dilangsungkan di Dubai, Minggu (3/12). Dalam Konvensi Kerangka PBB untuk Perubahan Iklim (UNFCCC) tersebut Ketua OIKN Bambang Susantono mengemukakan peta jalan untuk mendorong kontribusi kota Nusantara dalam mencapai target iklim nasional, dimana IKN dirancang menjadi kota dengan nol emisi karbon 2045 mendatang.
Sistem tenaga listrik di IKN akan dirancang dan dikembangkan melalui tiga tahap. Jangka pendek (2022-2023) PV Rooftop, EV Support di tempat umum dan komersial, perumahan, industri, dan stasiun pengisian daya. Kemudian jangka menengah (2024-2025) Wind Farm kapasitas 70 MW pada 2024 dan Solar Farm kapasitas 50 MW pada 2025. Lalu jangka panjang (2026-2045) akan dibangun pembangkit listrik tenaga air dengan kapasitas 910 MW pada 2028.
Selain itu, masih dalam rangka menciptakan green economy, IKN yang berada di atas lahan seluas sekitar 250 hektare, dari luasan tersebut terbagi atas bangunan, lahan tani dan hutan tropis Kalimantan. Konfigurasi ini akan melestarikan hutan Kalimantan sebagai hutan tropik dunia yang sejalan dengan komitmen Indonesia untuk Net Zero Emission pada 2050.
"IKN berada di atas lahan seluas sekitar 250 hektare, dari luasan tersebut hanya 25 persen untuk bangunan, 10 persen untuk green area seperti lahan tani, sisanya seluas 65 persen akan dibiarkan sebagai hutan untuk kebun binatang," ujar Agung.
Dalam pelaksanaan pembangunan IKN, Ketua Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN Kementerian PUPR, Danis Hidayat Sumadilaga menyatakan, banyak melibatkan penggunaan teknologi ramah lingkungan.
“Beberapa teknologi baru yang sebelumnya belum pernah diterapkan dalam sejarah pembangunan di Indonesia bakal diimplementasikan dalam membangun proyek ibu kota baru. Salah satu teknologi yang sebelumnya tidak pernah diterapkan adalah pembangunan tol bawah laut di IKN alias immerse tunnel,” tutur Danis.
Pada kesempatan terpisah, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menegaskan, proses pembangunan IKN tetap mengedepankan aspek lingkungan, karena melaksanakan tugas bukan hanya menjamin selesai, tapi betul-betul menjamin infrastruktur berfungsi baik. "Pastikan jaminan mutu pekerjaan konstruksi dan estetika, perhatikan aspek kelestarian lingkungan, hindari terjadinya kekumuhan baru di lokasi IKN, tertib penyelenggaraan keselamatan konstruksi, dan hindari perilaku koruptif dalam pelaksanaan pekerjaan," kata Menteri Basuki dengan tegas.
5. Transportasi
Transportasi modern di IKN bukan hanya sekadar pengembangan jaringan jalan raya atau moda transportasi konvensional. Pemerintah memiliki visi yang lebih luas, merangkul teknologi canggih dan konsep mobilitas masa depan.
Pemerintah Indonesia telah merancang sistem transportasi di IKN yang dimulai dari pembangunan Mass Rapid Transit (MRT), kereta cepat, hingga taksi terbang. Pada tahap pertama, transportasi umum di IKN nantinya akan menggunakan layanan angkutan umum berbasis hijau elektrik Bus Rapid Transit (BRT) beserta fasilitas pendukung halte dan fasilitas Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU). Elektrifikasi kendaraan merupakan langkah penting dalam upaya mengurangi jejak emisi karbon dan mengurangi dampak perubahan iklim. Langkah ini sejalan dengan semangat green energy dan green economy yang diterapkan dalam pembangunan IKN.
Sistem tenaga listrik di IKN akan dirancang dan dikembangkan melalui tiga tahap. Jangka pendek (2022-2023) PV Rooftop, EV Support di tempat umum dan komersial, perumahan, industri, dan stasiun pengisian daya. Kemudian jangka menengah (2024-2025) Wind Farm kapasitas 70 MW pada 2024 dan Solar Farm kapasitas 50 MW pada 2025. Lalu jangka panjang (2026-2045) akan dibangun pembangkit listrik tenaga air dengan kapasitas 910 MW pada 2028.
Selain itu, masih dalam rangka menciptakan green economy, IKN yang berada di atas lahan seluas sekitar 250 hektare, dari luasan tersebut terbagi atas bangunan, lahan tani dan hutan tropis Kalimantan. Konfigurasi ini akan melestarikan hutan Kalimantan sebagai hutan tropik dunia yang sejalan dengan komitmen Indonesia untuk Net Zero Emission pada 2050.
"IKN berada di atas lahan seluas sekitar 250 hektare, dari luasan tersebut hanya 25 persen untuk bangunan, 10 persen untuk green area seperti lahan tani, sisanya seluas 65 persen akan dibiarkan sebagai hutan untuk kebun binatang," ujar Agung.
Dalam pelaksanaan pembangunan IKN, Ketua Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN Kementerian PUPR, Danis Hidayat Sumadilaga menyatakan, banyak melibatkan penggunaan teknologi ramah lingkungan.
“Beberapa teknologi baru yang sebelumnya belum pernah diterapkan dalam sejarah pembangunan di Indonesia bakal diimplementasikan dalam membangun proyek ibu kota baru. Salah satu teknologi yang sebelumnya tidak pernah diterapkan adalah pembangunan tol bawah laut di IKN alias immerse tunnel,” tutur Danis.
Pada kesempatan terpisah, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menegaskan, proses pembangunan IKN tetap mengedepankan aspek lingkungan, karena melaksanakan tugas bukan hanya menjamin selesai, tapi betul-betul menjamin infrastruktur berfungsi baik. "Pastikan jaminan mutu pekerjaan konstruksi dan estetika, perhatikan aspek kelestarian lingkungan, hindari terjadinya kekumuhan baru di lokasi IKN, tertib penyelenggaraan keselamatan konstruksi, dan hindari perilaku koruptif dalam pelaksanaan pekerjaan," kata Menteri Basuki dengan tegas.
5. Transportasi
Transportasi modern di IKN bukan hanya sekadar pengembangan jaringan jalan raya atau moda transportasi konvensional. Pemerintah memiliki visi yang lebih luas, merangkul teknologi canggih dan konsep mobilitas masa depan.
Pemerintah Indonesia telah merancang sistem transportasi di IKN yang dimulai dari pembangunan Mass Rapid Transit (MRT), kereta cepat, hingga taksi terbang. Pada tahap pertama, transportasi umum di IKN nantinya akan menggunakan layanan angkutan umum berbasis hijau elektrik Bus Rapid Transit (BRT) beserta fasilitas pendukung halte dan fasilitas Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU). Elektrifikasi kendaraan merupakan langkah penting dalam upaya mengurangi jejak emisi karbon dan mengurangi dampak perubahan iklim. Langkah ini sejalan dengan semangat green energy dan green economy yang diterapkan dalam pembangunan IKN.
Lihat Juga :
tulis komentar anda