Kenakan Patonro dan Baju Khas Makassar, Alam Ganjar Keliling Istana Kerajaan Gowa
Selasa, 05 Desember 2023 - 16:13 WIB
BALIKPAPAN - Kunjungan putra Ganjar Pranowo dan Siti Atikoh, Muhammad Zinedine Alam Ganjar ke Sulawesi Selatan (Sulsel) memasuki hari kelima. Sebelumnya, Alam Ganjar melakukan silaturahmi ke keluarga Kerajaan Gowa.
Usai bersilaturahmi Alam Ganjar beranjak untuk mengunjungi Museum Balla Lompoa di Jalan KH Wahid Hasyim No.39, Sungguminasa, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Selasa (5/12/2023).
Kedatangan Alam pun disambut hangat oleh warga lokal dan anak-anak Makassar. Usai diajak berselfie, Alam diminta untuk menggunakan Jas Tutup yang dikenal dengan Jas Tutu' atau Baju Bella Dada berwarna merah.
Usai berganti baju, Alam langsung memasuki museum yang ditemani seorang pemandu wisata. Diketahui, Museum Balla Lompoa merupakan rekonstruksi dari Istana Kerajaan Gowa yang didirikan pada masa Pemerintahan Raja Gowa ke-31, I Mangngi-mangngi Daeng Matutu, pada 1936. "Kerajaan Gowa melindungi raja-raja kecil yang ada di wilayah-wilayahnya,"ucap pemandu wisata.
Alam Ganjar pun berkeliling untuk melihat sejumlah koleksi benda-benda Kerajaan Gowa. Seperti alat perang yakni tombak dan meriam kuno, serta sebuah payung lalong sipue (payung yang dipakai raja ketika pelantikan).
"Senang sekali tadi juga disambut sangat hangat oleh keluarga Kerajaan Gowa dan Balla Lompoa, Istana yang sekarang banyak sekali sejarah terkait Gowa itu sendiri saya sangat senang,"kata Alam.
Adapun arsitektur bangunan museum berbentuk rumah panggung, dengan sebuah tangga setinggi lebih dari dua meter untuk masuk ke ruang teras. Dia berharap generasi muda turut ikut serta dalam melestarikan kebudayaan di daerahnya masing-masing.
"Coba kita eksplor budaya-budaya Indonesia dan terus mempelajari nya dan melestarikan nya juga dengan cara masing-masing," tutur putra capres nomor urut 3 itu.
Sebagai informasi, kunjungan tersebut sebagai salah satu rangkaian dari kunjungan Alam di Sulawesi Selatan selama 7 hari. Dalam kunjungannya tersebut, Alam datang untuk belajar, mencari pengalaman dan bertemu bersama masyarakat setempat untuk berdiskusi mengenai persoalan dan tantangan yang dihadapi masyarakat Sulawesi Selatan.
Usai bersilaturahmi Alam Ganjar beranjak untuk mengunjungi Museum Balla Lompoa di Jalan KH Wahid Hasyim No.39, Sungguminasa, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Selasa (5/12/2023).
Kedatangan Alam pun disambut hangat oleh warga lokal dan anak-anak Makassar. Usai diajak berselfie, Alam diminta untuk menggunakan Jas Tutup yang dikenal dengan Jas Tutu' atau Baju Bella Dada berwarna merah.
Usai berganti baju, Alam langsung memasuki museum yang ditemani seorang pemandu wisata. Diketahui, Museum Balla Lompoa merupakan rekonstruksi dari Istana Kerajaan Gowa yang didirikan pada masa Pemerintahan Raja Gowa ke-31, I Mangngi-mangngi Daeng Matutu, pada 1936. "Kerajaan Gowa melindungi raja-raja kecil yang ada di wilayah-wilayahnya,"ucap pemandu wisata.
Alam Ganjar pun berkeliling untuk melihat sejumlah koleksi benda-benda Kerajaan Gowa. Seperti alat perang yakni tombak dan meriam kuno, serta sebuah payung lalong sipue (payung yang dipakai raja ketika pelantikan).
"Senang sekali tadi juga disambut sangat hangat oleh keluarga Kerajaan Gowa dan Balla Lompoa, Istana yang sekarang banyak sekali sejarah terkait Gowa itu sendiri saya sangat senang,"kata Alam.
Adapun arsitektur bangunan museum berbentuk rumah panggung, dengan sebuah tangga setinggi lebih dari dua meter untuk masuk ke ruang teras. Dia berharap generasi muda turut ikut serta dalam melestarikan kebudayaan di daerahnya masing-masing.
"Coba kita eksplor budaya-budaya Indonesia dan terus mempelajari nya dan melestarikan nya juga dengan cara masing-masing," tutur putra capres nomor urut 3 itu.
Sebagai informasi, kunjungan tersebut sebagai salah satu rangkaian dari kunjungan Alam di Sulawesi Selatan selama 7 hari. Dalam kunjungannya tersebut, Alam datang untuk belajar, mencari pengalaman dan bertemu bersama masyarakat setempat untuk berdiskusi mengenai persoalan dan tantangan yang dihadapi masyarakat Sulawesi Selatan.
(cip)
tulis komentar anda