Sikap Tegas Mahfud MD Dukung Palestina Merdeka
Selasa, 07 November 2023 - 13:40 WIB
JAKARTA - Mahfud MD , calon wakil presiden yang akan mendampingi Ganjar Pranowo, menegaskan bahwa pemerintah Indonesia tidak akan menjalin hubungan diplomatik dengan Israel sebelum Palestina mencapai kemerdekaannya. Hal itu diungkapkan Mahfud MD dalam acara Doa Bersama untuk Palestina di Pondok Pesantren (Ponpes) Minggir, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Mahfud MD menyatakan bahwa sikap ini telah lama dipegang oleh Indonesia dan ditegaskan pertama kali oleh Presiden Soekarno pada masa kemerdekaan Indonesia dan kemudian diulang pada Konferensi Asia Afrika tahun 1955.
"Bung Karno pernah menyatakan bahwa Indonesia tidak akan pernah berhubungan dengan Israel sampai Palestina merdeka. Sikap itu dinyatakan oleh pemerintah Indonesia dan konsisten sampai sekarang," kata Mahfud MD, Sabtu (4/11/2023) malam.
"Sebelum Palestina merdeka dan mempunyai hak-hak yang sama dengan warga dunia yang lain maka Indonesia tidak akan mau dan punya hubungan diplomasi dengan Israel," sambungnya.
Mahfud juga menekankan bahwa Indonesia berdiri atas prinsip menjaga kemanusiaan dan perdamaian di seluruh dunia yang tercermin dalam Pembukaan UUD 1945.
Ia juga mengecam serangan Israel terhadap Gaza sebagai tindakan kejahatan perang yang sangat serius. Serangan tersebut telah menewaskan ribuan orang, termasuk anak-anak. Tentu Indonesia secara tegas mengutuk tindakan kejam ini.
"Terhadap Gaza dan kita semua sebagai Warga Negara Indonesia dan sebagai pemerintah Indonesia juga tentu mengutuk kejahatan itu. Oleh karena itu pembunuhan yang luar biasa yang paling parah terjadinya sepanjang 75 tahun konflik antara Israel dengan Hamas, Israel dengan Palestina," ujar Mahfud yang juga Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan itu.
Indonesia telah mengambil berbagai langkah diplomasi dan memberikan bantuan kemanusiaan kepada Palestina. Bantuan kemanusiaan ini sebanyak 51,5 ton logistik dan bantuan medis.
Selain bantuan kemanusiaan, Mahfud juga menjelaskan bahwa pemerintah Indonesia berupaya mendukung usaha diplomasi internasional di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mengakhiri konflik di Gaza.
"Bantuan dalam bentuk diplomasi di PBB untuk mendorong keluarnya sebuah resolusi yang mengutuk (serangan Israel ke Gaza, Palestina)," ujarnya.
Mahfud MD menyatakan bahwa sikap ini telah lama dipegang oleh Indonesia dan ditegaskan pertama kali oleh Presiden Soekarno pada masa kemerdekaan Indonesia dan kemudian diulang pada Konferensi Asia Afrika tahun 1955.
"Bung Karno pernah menyatakan bahwa Indonesia tidak akan pernah berhubungan dengan Israel sampai Palestina merdeka. Sikap itu dinyatakan oleh pemerintah Indonesia dan konsisten sampai sekarang," kata Mahfud MD, Sabtu (4/11/2023) malam.
"Sebelum Palestina merdeka dan mempunyai hak-hak yang sama dengan warga dunia yang lain maka Indonesia tidak akan mau dan punya hubungan diplomasi dengan Israel," sambungnya.
Mahfud juga menekankan bahwa Indonesia berdiri atas prinsip menjaga kemanusiaan dan perdamaian di seluruh dunia yang tercermin dalam Pembukaan UUD 1945.
Ia juga mengecam serangan Israel terhadap Gaza sebagai tindakan kejahatan perang yang sangat serius. Serangan tersebut telah menewaskan ribuan orang, termasuk anak-anak. Tentu Indonesia secara tegas mengutuk tindakan kejam ini.
"Terhadap Gaza dan kita semua sebagai Warga Negara Indonesia dan sebagai pemerintah Indonesia juga tentu mengutuk kejahatan itu. Oleh karena itu pembunuhan yang luar biasa yang paling parah terjadinya sepanjang 75 tahun konflik antara Israel dengan Hamas, Israel dengan Palestina," ujar Mahfud yang juga Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan itu.
Indonesia telah mengambil berbagai langkah diplomasi dan memberikan bantuan kemanusiaan kepada Palestina. Bantuan kemanusiaan ini sebanyak 51,5 ton logistik dan bantuan medis.
Selain bantuan kemanusiaan, Mahfud juga menjelaskan bahwa pemerintah Indonesia berupaya mendukung usaha diplomasi internasional di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mengakhiri konflik di Gaza.
"Bantuan dalam bentuk diplomasi di PBB untuk mendorong keluarnya sebuah resolusi yang mengutuk (serangan Israel ke Gaza, Palestina)," ujarnya.
(zik)
Lihat Juga :
tulis komentar anda