Fenomena Melodrama Politik di Indonesia

Selasa, 07 November 2023 - 10:17 WIB
baca juga: Peran Kampus Lahirkan Pilpres Berkualitas

HSP adalah orang-orang yang memiliki sensitivitas yang lebih tinggi terhadap stimulus internal dan eksternal, termasuk emosi dan lingkungan. Salah satu tokoh teori ini adalah Elaine Aron, seorang psikolog klinis asal Amerika Serikat. Ia pertama kali memperkenalkan teori HSP dalam bukunya yang berjudul "The Highly Sensitive Person" yang diterbitkan pada tahun 1996.

HSP adalah sifat kepribadian yang diwariskan. Orang dengan HSP memiliki otak yang lebih sensitif terhadap sinyal sensorik dan emosional. Hal ini menyebabkan mereka lebih mudah merasakan emosi dan lingkungan mereka. Ternyata dalam pendidikan, yang menjadi konsen pengembangan pendidikan di awal-awal anak mengenal dunia luar rumahnya yang diprioritaskan adalah perkembangan sensorik dan motorik.

Terlebih lagi dengan implementasi kurikulum merdeka yang memperkuat rasa, cipta dan karsa. Implementasi kurikulum pendidikan yang diperkuat belakangan ini yang berbasis pada olah rasa, cipta dan karsa. Kurikulum Merdeka menekankan pada pentingnya pengembangan karakter murid yang seutuhnya, termasuk pengembangan olah rasa.

Olah rasa adalah kemampuan untuk memahami, merasakan, dan mengekspresikan emosi. Olah rasa bagi peserta didik untuk mengembangkan rasa empati pada orang lain. Nilai-nilai baik ini diperkuat sebagai modal menghadapi kehidupan. Namun di sisi lain, model pendidikan inilah yang men-support sifat melodramatik yang selanjutnya kerap "dimanfaatkan" politisi. Wallahu a'lam bis shawab.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(hdr)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More