Profil Andika Perkasa, Sosok Jenderal TNI di Tengah TPN Ganjar-Mahfud
Senin, 30 Oktober 2023 - 02:39 WIB
Jenderal Andika Perkasa, lahir di Kota Bandung pada 21 Desember 1964, memiliki latar belakang keluarga militer, sebagai anak dari pasangan perwira militer, FX Soenarto dan Udiati. Andika memulai pendidikannya di Akademi Militer (Akmil) dan menyelesaikannya pada tahun 1987.
Setelah lulus, ia memulai kariernya sebagai seorang perwira infanteri di Kopassus, khususnya di Grup 2/Para Komando dan Satuan 81 Penanggulangan Teror selama 13 tahun.
Pendidikan berikutnya yang dijalaninya adalah di Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Seskoad), dan ia meraih predikat lulusan terbaik setelah menyelesaikan pendidikan tersebut.
Pada November 2013, Jenderal Andika Perkasa, yang lulus dari Akademi Militer (Akmil) tahun 1987, diangkat menjadi Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) dengan pangkat Brigadir Jenderal (Brigjen).
Hanya dalam satu tahun, Andika dipromosikan menjadi Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres) dan menerima kenaikan pangkat menjadi Mayjen.
Pada Mei 2016, Andika ditunjuk sebagai Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) XII/Tanjungpura. Setelah itu, ia kembali mendapat promosi sebagai Komandan Komando Pembina Doktrin, Pendidikan, dan Latihan TNI AD (Dankodiklatad) dengan pangkat Letnan Jenderal (Letjen) pada Januari 2018.
Andika terus meraih pencapaian yang membanggakan. Enam bulan setelah menjabat sebagai Dankodiklatad, pada Juli 2018, ia dipindahkan ke posisi Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad), menggantikan Letjen Agus Kriswanto.
Kariernya terus menanjak, dan pada tahun 2021, ia secara resmi dilantik sebagai Panglima TNI. Pelantikan ini berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia (Keppres) Nomor 106/TNI/2021 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Panglima Tentara Nasional Indonesia.
Lihat Juga: PDIP Anggap Janggal Hakim PTUN Tak Menerima Gugatan Pencalonan Gibran: Kita Menang Dismissal
Setelah lulus, ia memulai kariernya sebagai seorang perwira infanteri di Kopassus, khususnya di Grup 2/Para Komando dan Satuan 81 Penanggulangan Teror selama 13 tahun.
Pendidikan berikutnya yang dijalaninya adalah di Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Seskoad), dan ia meraih predikat lulusan terbaik setelah menyelesaikan pendidikan tersebut.
Pada November 2013, Jenderal Andika Perkasa, yang lulus dari Akademi Militer (Akmil) tahun 1987, diangkat menjadi Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) dengan pangkat Brigadir Jenderal (Brigjen).
Hanya dalam satu tahun, Andika dipromosikan menjadi Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres) dan menerima kenaikan pangkat menjadi Mayjen.
Pada Mei 2016, Andika ditunjuk sebagai Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) XII/Tanjungpura. Setelah itu, ia kembali mendapat promosi sebagai Komandan Komando Pembina Doktrin, Pendidikan, dan Latihan TNI AD (Dankodiklatad) dengan pangkat Letnan Jenderal (Letjen) pada Januari 2018.
Andika terus meraih pencapaian yang membanggakan. Enam bulan setelah menjabat sebagai Dankodiklatad, pada Juli 2018, ia dipindahkan ke posisi Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad), menggantikan Letjen Agus Kriswanto.
Kariernya terus menanjak, dan pada tahun 2021, ia secara resmi dilantik sebagai Panglima TNI. Pelantikan ini berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia (Keppres) Nomor 106/TNI/2021 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Panglima Tentara Nasional Indonesia.
Lihat Juga: PDIP Anggap Janggal Hakim PTUN Tak Menerima Gugatan Pencalonan Gibran: Kita Menang Dismissal
(maf)
tulis komentar anda