Ponpes Roudlhotus Gelar Haul dan Launching Buku Mbah Hisyam, Ulama-Pejuang Kemerdekaan Kakek Ning Atikoh Ganjar
Minggu, 29 Oktober 2023 - 20:16 WIB
JAKARTA - Pondok Pesantren Roudlhotus Solichin Sholichat Sukawarah, Kalijaran, Karanganyar, Purbalingga, Jawa Tengah akan menyelenggarakan Haul ke-35 Al Maghfurlah Al Syaikh KH. Muhammad Hisyam Abdul Karim. Acara akan digelar pada 30 Oktober 2023.
Pengasuh Pondok Pesantren KH. Achmad Musta'idz Billah mengatakan, acara haul Mbah Hisyam ini sekaligus peringatan Maulid Rasulullah SAW. Dalam acara ini juga akan dilaunching buku biografi Mbah Hisyam.
KH Muhammad Hisyam Abdul Karim atau lebih dikenal dengan panggilan Mbah Hisyam adalah pendiri pesantren tersebut. Saat ini pesantren dipimpin oleh putra beliau yaitu KH Achmad Musta'idz Billah. Mbah Hisyam juga merupakan kakek Ning Atikoh Ganjar dan pengasuh pesantren saat ini adalah pamannya. Mbah Hisyam adalah sosok istimewa. Sejarah mencatat, beliau turut andil besar dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Dalam buku biografi Mbah Hisyam berjudul: KH Hisyam Abdul Karim: Ulama dan Pejuang Kemerdekaan, yang akan dilaunching disebutkan bahwasannya Mbah Hisyam tak sekadar dakwah dengan mendirikan pesantren saja, namun juga menjadikan pesantren sebagai pengaderan para pejuang. Selain mengaji, para santri diajarkan semangat bela negara dan cinta Tanah Air, juga diajarkan baris berbaris, P3K, huruf-huruf morse dan juga olah seni kanuragan.
Buku ini disusun oleh tim Jaringan Nasional Keumatan (JNK). Menurut Ketua Umum JNK, Nanang Firdaus Masduki, yang juga salah satu penyusun buku ini mengatakan, buku biografi Mbah Hisyam banyak memberikan keteladanan pada masyarakat. Masyarakat Indonesia perlu membaca buku ini terutama generasi mudanya.
Yang menarik, menurut Nanang, mengutip penjelasan pengasuh pesantren, Mbah Hisyam juga sangat memperhatikan akhlak dan pendidikan dalam keluarganya. “Metode mendidik yang diajarkan Mbah Hisyam inilah yang sekarang kami terapkan pada anak-anak kami, para generasi ketiga dan selanjutnya, termasuk pada keponakan kami, Ning Atikoh Ganjar," ujar pengasuh pesantren seperti disebutkan dalam buku ini, Minggu (29/10/2023).
Buku ini terdiri dari 282 halaman, diinisiasi oleh Bapak Seno Kusumoarjo dan disusun oleh Tim Penulis Jaringan Nasional Keumatan
Pengasuh Pondok Pesantren KH. Achmad Musta'idz Billah mengatakan, acara haul Mbah Hisyam ini sekaligus peringatan Maulid Rasulullah SAW. Dalam acara ini juga akan dilaunching buku biografi Mbah Hisyam.
KH Muhammad Hisyam Abdul Karim atau lebih dikenal dengan panggilan Mbah Hisyam adalah pendiri pesantren tersebut. Saat ini pesantren dipimpin oleh putra beliau yaitu KH Achmad Musta'idz Billah. Mbah Hisyam juga merupakan kakek Ning Atikoh Ganjar dan pengasuh pesantren saat ini adalah pamannya. Mbah Hisyam adalah sosok istimewa. Sejarah mencatat, beliau turut andil besar dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Baca Juga
Dalam buku biografi Mbah Hisyam berjudul: KH Hisyam Abdul Karim: Ulama dan Pejuang Kemerdekaan, yang akan dilaunching disebutkan bahwasannya Mbah Hisyam tak sekadar dakwah dengan mendirikan pesantren saja, namun juga menjadikan pesantren sebagai pengaderan para pejuang. Selain mengaji, para santri diajarkan semangat bela negara dan cinta Tanah Air, juga diajarkan baris berbaris, P3K, huruf-huruf morse dan juga olah seni kanuragan.
Baca Juga
Buku ini disusun oleh tim Jaringan Nasional Keumatan (JNK). Menurut Ketua Umum JNK, Nanang Firdaus Masduki, yang juga salah satu penyusun buku ini mengatakan, buku biografi Mbah Hisyam banyak memberikan keteladanan pada masyarakat. Masyarakat Indonesia perlu membaca buku ini terutama generasi mudanya.
Yang menarik, menurut Nanang, mengutip penjelasan pengasuh pesantren, Mbah Hisyam juga sangat memperhatikan akhlak dan pendidikan dalam keluarganya. “Metode mendidik yang diajarkan Mbah Hisyam inilah yang sekarang kami terapkan pada anak-anak kami, para generasi ketiga dan selanjutnya, termasuk pada keponakan kami, Ning Atikoh Ganjar," ujar pengasuh pesantren seperti disebutkan dalam buku ini, Minggu (29/10/2023).
Buku ini terdiri dari 282 halaman, diinisiasi oleh Bapak Seno Kusumoarjo dan disusun oleh Tim Penulis Jaringan Nasional Keumatan
(cip)
Lihat Juga :
tulis komentar anda