Pemilu dan Energi Terbarukan: Menuju Ekonomi Hijau dan Generasi Emas 2045
Senin, 23 Oktober 2023 - 09:18 WIB
Bagus Ardeni
Sekretaris Badan Usaha Milik Pemuda Muhammadiyah
Anggota LPPK Pimpinan Pusat Muhammadiyah
DI TENGAH gemuruh kampanye pemilu yang mendekati puncaknya, berbagai visi dan misi dari para calon pemimpin berserakan di ruang publik. Namun, ada satu isu yang nampaknya seringkali terabaikan dalam perbincangan politik kita: visi ekonomi hijau.
Pemilihan pemimpin berikutnya akan menentukan arah Indonesia ke depan, khususnya terkait dengan bagaimana kita menghadapi tantangan perubahan iklim dan menjaga keberlanjutan lingkungan. Indonesia memiliki visi ambisius, yakni Indonesia Emas 2045. Namun, visi tersebut tak hanya berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi yang pesat, melainkan juga melibatkan konsep keberlanjutan dan perlindungan lingkungan sebagai pijakan utamanya.
Sayangnya, hingga saat ini, masih sedikit pemimpin yang secara eksplisit menggarisbawahi komitmen mereka terhadap konsep ekonomi hijau dalam visi misi mereka. Padahal, ekonomi hijau bukan hanya sebuah tren global, melainkan suatu keharusan mendesak dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dan menjaga keberlanjutan lingkungan.
Ini melibatkan langkah-langkah konkret untuk mengurangi emisi karbon, memanfaatkan sumber daya alam dengan bijak, dan menciptakan lapangan kerja yang berkelanjutan. Pilihan pemimpin dalam pemilu mendatang akan memiliki dampak signifikan terhadap arah ekonomi Indonesia.
Mereka perlu memiliki visi jangka panjang yang melibatkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, termasuk melalui investasi dalam energi terbarukan, praktik pertanian yang ramah lingkungan, dan upaya konkret untuk mengurangi emisi karbon. Dengan pendekatan ini, kita dapat menciptakan ekonomi yang kuat, adil, dan berkelanjutan.
Pemilu adalah kesempatan berharga untuk memilih pemimpin yang memegang teguh visi ekonomi hijau, yang mengakui bahwa keberlanjutan adalah kunci bagi pencapaian Indonesia Emas 2045 yang kita impikan. Kita memiliki kesempatan untuk memilih pemimpin yang tidak sekadar berbicara tetapi juga bertindak untuk mewujudkan visi ini.
Sekretaris Badan Usaha Milik Pemuda Muhammadiyah
Anggota LPPK Pimpinan Pusat Muhammadiyah
DI TENGAH gemuruh kampanye pemilu yang mendekati puncaknya, berbagai visi dan misi dari para calon pemimpin berserakan di ruang publik. Namun, ada satu isu yang nampaknya seringkali terabaikan dalam perbincangan politik kita: visi ekonomi hijau.
Pemilihan pemimpin berikutnya akan menentukan arah Indonesia ke depan, khususnya terkait dengan bagaimana kita menghadapi tantangan perubahan iklim dan menjaga keberlanjutan lingkungan. Indonesia memiliki visi ambisius, yakni Indonesia Emas 2045. Namun, visi tersebut tak hanya berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi yang pesat, melainkan juga melibatkan konsep keberlanjutan dan perlindungan lingkungan sebagai pijakan utamanya.
Sayangnya, hingga saat ini, masih sedikit pemimpin yang secara eksplisit menggarisbawahi komitmen mereka terhadap konsep ekonomi hijau dalam visi misi mereka. Padahal, ekonomi hijau bukan hanya sebuah tren global, melainkan suatu keharusan mendesak dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dan menjaga keberlanjutan lingkungan.
Ini melibatkan langkah-langkah konkret untuk mengurangi emisi karbon, memanfaatkan sumber daya alam dengan bijak, dan menciptakan lapangan kerja yang berkelanjutan. Pilihan pemimpin dalam pemilu mendatang akan memiliki dampak signifikan terhadap arah ekonomi Indonesia.
Mereka perlu memiliki visi jangka panjang yang melibatkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, termasuk melalui investasi dalam energi terbarukan, praktik pertanian yang ramah lingkungan, dan upaya konkret untuk mengurangi emisi karbon. Dengan pendekatan ini, kita dapat menciptakan ekonomi yang kuat, adil, dan berkelanjutan.
Pemilu adalah kesempatan berharga untuk memilih pemimpin yang memegang teguh visi ekonomi hijau, yang mengakui bahwa keberlanjutan adalah kunci bagi pencapaian Indonesia Emas 2045 yang kita impikan. Kita memiliki kesempatan untuk memilih pemimpin yang tidak sekadar berbicara tetapi juga bertindak untuk mewujudkan visi ini.
tulis komentar anda