Sinergi Ekosistem Mendukung Talenta Olahraga
Rabu, 11 Oktober 2023 - 12:23 WIB
Ajang dalam bidang olahraga juga diselenggarakan oleh komunitas maupun pemangku kepentingan lainnya. Inisiatif penyelenggara ini seyogianya mendapat perhatian dan diberikan apresiasi. Ajang yang diselenggarakan mereka ini belum tentu tidak lebih baik dari standar ajang yang diselenggarakan kementerian terkait.
Pemerintah tidak akan mungkin bisa menyelenggarakan ajang-ajang yang tentunya banyak jumlahnya. Ini karena keterbatasan anggaran atau kemampuan sumber daya manusia yang ada. Pengakuan terhadap ajang yang diselenggarakan komunitas atau pemangku kepentingan harus dilakukan melalui proses kurasi. Adanya pengakuan akan mendorong masyarakat atau orang tua untuk mengikutkan anak-anaknya berpartisipasi dalam ajang-ajang yang sudah memeroleh pengakuan tersebut.
Sinergi Ekosistem
Apabila diperhatikan para peraih medali dalam pesta Asian Games baru-baru ini di Hangzhou, ternyata beberapa dari mereka merupakan peserta didik atau mahasiswa. Ini mungkin salah satu indikator bahwa sudah ada sinergi antara kementerian yang ditunjuk mengampu ketiga bidang sesuai Desain Besar Manajemen Talenta Nasional (DBMTN).
Untuk bidang riset dan inovasi diampu oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), bidang olahraga oleh Kemenpora, dan seni budaya oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek). Sinergi ketiga lembaga tersebut menjadi kunci keberhasilan pengembangan talenta sesuai dengan rancangan Manajemen Talenta Nasional (MTN).
Di samping itu tentu saja diperlukan sinergi dengan pemerintah daerah karena mereka bertanggungjawab dalam proses pembibitan talenta yang kemungkinan dimulai dari persekolahan. Kepedulian dan komitmen pemerintah daerah menjadi sangat kritikal yang juga dimulai dari identifikasi talenta pada daerah nya.
Apabila sinergi kelembagaan tersebut berjalan baik, pada akhirnya diharapkan akan dapat memperbaiki Indeks Persaingan Talenta Global (Global Talent Competitiveness Index) bagi Indonesia. Data yang ada menunjukkan bahwa pada tahun 2022, Indonesia berada pada peringkat 86 dari 136 negara. Capaian ini turun 6 peringkat dibandingkan pada tahun 2021.
Apabila tidak dilakukan langkah-langkah strategis dari berbagai pemangku kepentingan baik pada tingkat pusat maupun daerah provinsi/kabupaten/kota maka kelihatannya menjadi tidak mudah untuk mencapai harapan yang disampaikan Presiden Jokowi pada pidato terpilih di Sentul, Bogor 2019. Dalam bagian pidato tersebut terkait Manajemen Talenta Nasional (MTN), disampaikan beliau bahwa Pemerintah akan melakukan identifikasi, fasilitasi serta mendukung pendidikan dan pengembangan diri bagi talenta-talenta Indonesia. Juga, akan mengelola talenta-talenta yang hebat, yang bisa membawa negara ini bersaing global.
Sinergi kelembagaan atau ekosistem akan memberikan optimisme besar ke depan yaitu Indonesia tidak hanya sukses dalam ajang olahraga di tingkat ASEAN, Asia, tetapi juga di tingkat dunia atau olimpiade.
Pemerintah tidak akan mungkin bisa menyelenggarakan ajang-ajang yang tentunya banyak jumlahnya. Ini karena keterbatasan anggaran atau kemampuan sumber daya manusia yang ada. Pengakuan terhadap ajang yang diselenggarakan komunitas atau pemangku kepentingan harus dilakukan melalui proses kurasi. Adanya pengakuan akan mendorong masyarakat atau orang tua untuk mengikutkan anak-anaknya berpartisipasi dalam ajang-ajang yang sudah memeroleh pengakuan tersebut.
Sinergi Ekosistem
Apabila diperhatikan para peraih medali dalam pesta Asian Games baru-baru ini di Hangzhou, ternyata beberapa dari mereka merupakan peserta didik atau mahasiswa. Ini mungkin salah satu indikator bahwa sudah ada sinergi antara kementerian yang ditunjuk mengampu ketiga bidang sesuai Desain Besar Manajemen Talenta Nasional (DBMTN).
Untuk bidang riset dan inovasi diampu oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), bidang olahraga oleh Kemenpora, dan seni budaya oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek). Sinergi ketiga lembaga tersebut menjadi kunci keberhasilan pengembangan talenta sesuai dengan rancangan Manajemen Talenta Nasional (MTN).
Di samping itu tentu saja diperlukan sinergi dengan pemerintah daerah karena mereka bertanggungjawab dalam proses pembibitan talenta yang kemungkinan dimulai dari persekolahan. Kepedulian dan komitmen pemerintah daerah menjadi sangat kritikal yang juga dimulai dari identifikasi talenta pada daerah nya.
Apabila sinergi kelembagaan tersebut berjalan baik, pada akhirnya diharapkan akan dapat memperbaiki Indeks Persaingan Talenta Global (Global Talent Competitiveness Index) bagi Indonesia. Data yang ada menunjukkan bahwa pada tahun 2022, Indonesia berada pada peringkat 86 dari 136 negara. Capaian ini turun 6 peringkat dibandingkan pada tahun 2021.
Apabila tidak dilakukan langkah-langkah strategis dari berbagai pemangku kepentingan baik pada tingkat pusat maupun daerah provinsi/kabupaten/kota maka kelihatannya menjadi tidak mudah untuk mencapai harapan yang disampaikan Presiden Jokowi pada pidato terpilih di Sentul, Bogor 2019. Dalam bagian pidato tersebut terkait Manajemen Talenta Nasional (MTN), disampaikan beliau bahwa Pemerintah akan melakukan identifikasi, fasilitasi serta mendukung pendidikan dan pengembangan diri bagi talenta-talenta Indonesia. Juga, akan mengelola talenta-talenta yang hebat, yang bisa membawa negara ini bersaing global.
Sinergi kelembagaan atau ekosistem akan memberikan optimisme besar ke depan yaitu Indonesia tidak hanya sukses dalam ajang olahraga di tingkat ASEAN, Asia, tetapi juga di tingkat dunia atau olimpiade.
(wur)
tulis komentar anda