Sinergi Ekosistem Mendukung Talenta Olahraga
Rabu, 11 Oktober 2023 - 12:23 WIB
Hendarman
Analis Kebijakan Ahli Utama pada Kemendikbudristek,Dosen Pascasarjana Universitas Pakuan
Hasil yang diperoleh Indonesia dalam Asian Games 2022 di China beberapa waktu lalu tidak begitu menggembirakan. Tim Indonesia menutup Asian Games Hangzhou dengan raihan 7 emas, 11 perak, 18 perunggu. Dengan hasil tersebut, Merah Putih menduduki peringkat 13 klasemen akhir.
Secara torehan keping emas yang diberikan tim Indonesia, hasil Hangzhou menjadi yang terbaik sejak Asian Games digelar di luar Indonesia sejak 41 tahun terakhir. Pada Asian Games New Delhi 1982, Indonesia mendapat 4 keping emas, 4 perak, 7 perunggu Meski begitu, secara target yang dicanangkan awal oleh pemerintah Indonesia, sejatinya tak memenuhi target. Semula Indonesia dipatok target perolehan 12 medali emas dan menduduki peringkat 12 dunia.
Menyimak dari capaian tersebut, tantangan untuk memunculkan dan menguatkan talenta unggul bidang olahraga menjadi pekerjaan rumah bagi Pemerintah. Olahraga merupakan salah satu dari tiga bidang yang diamanahkan dalam Disain Besar Manajemen Talenta Nasional (DBMTN). Dua bidang yang lain yaitu riset dan inovasi, dan seni budaya.
Menemukan Talenta Olahraga
Beberapa kementerian atau lembaga telah menyelenggarakan lomba yang diarahkan untuk menemukan talenta di bidang olahraga. Kementerian yang mengurusi pendidikan, kebudayaan, riset dan teknologi telah menyelenggarakan setiap tahun Olimpiade Olahraga Siswa Nasional atau O2SN.
Pertanyaannya, apakah peserta didik yang berlomba dalam O2SN kemudian diakuisisi oleh lembaga atau kementerian yang bertanggungjawab untuk mengembangkan prestasi para pemenang O2SN tersebut? O2SN sendiri diselenggarakan dengan mempertimbangkan Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) dalam penetapan cabang yang dipertandingkan.
O2SN juga diselenggarakan secara berjenjang yaitu dimulai dari tingkat kecamatan, lalu masuk dalam seleksi di tingkat kabupaten/kota. Peserta didik yang berhasil mengalahkan pesaingnya pada tingkat kabupaten/kota beradu pada ajang tingkat provinsi. Selanjutnya yang menang pada ajang provinsi akan mewakili provinsi untuk bertanding pada ajang tingkat nasional.
Analis Kebijakan Ahli Utama pada Kemendikbudristek,Dosen Pascasarjana Universitas Pakuan
Hasil yang diperoleh Indonesia dalam Asian Games 2022 di China beberapa waktu lalu tidak begitu menggembirakan. Tim Indonesia menutup Asian Games Hangzhou dengan raihan 7 emas, 11 perak, 18 perunggu. Dengan hasil tersebut, Merah Putih menduduki peringkat 13 klasemen akhir.
Secara torehan keping emas yang diberikan tim Indonesia, hasil Hangzhou menjadi yang terbaik sejak Asian Games digelar di luar Indonesia sejak 41 tahun terakhir. Pada Asian Games New Delhi 1982, Indonesia mendapat 4 keping emas, 4 perak, 7 perunggu Meski begitu, secara target yang dicanangkan awal oleh pemerintah Indonesia, sejatinya tak memenuhi target. Semula Indonesia dipatok target perolehan 12 medali emas dan menduduki peringkat 12 dunia.
Menyimak dari capaian tersebut, tantangan untuk memunculkan dan menguatkan talenta unggul bidang olahraga menjadi pekerjaan rumah bagi Pemerintah. Olahraga merupakan salah satu dari tiga bidang yang diamanahkan dalam Disain Besar Manajemen Talenta Nasional (DBMTN). Dua bidang yang lain yaitu riset dan inovasi, dan seni budaya.
Menemukan Talenta Olahraga
Beberapa kementerian atau lembaga telah menyelenggarakan lomba yang diarahkan untuk menemukan talenta di bidang olahraga. Kementerian yang mengurusi pendidikan, kebudayaan, riset dan teknologi telah menyelenggarakan setiap tahun Olimpiade Olahraga Siswa Nasional atau O2SN.
Pertanyaannya, apakah peserta didik yang berlomba dalam O2SN kemudian diakuisisi oleh lembaga atau kementerian yang bertanggungjawab untuk mengembangkan prestasi para pemenang O2SN tersebut? O2SN sendiri diselenggarakan dengan mempertimbangkan Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) dalam penetapan cabang yang dipertandingkan.
O2SN juga diselenggarakan secara berjenjang yaitu dimulai dari tingkat kecamatan, lalu masuk dalam seleksi di tingkat kabupaten/kota. Peserta didik yang berhasil mengalahkan pesaingnya pada tingkat kabupaten/kota beradu pada ajang tingkat provinsi. Selanjutnya yang menang pada ajang provinsi akan mewakili provinsi untuk bertanding pada ajang tingkat nasional.
tulis komentar anda