KIM Sepakati Empat Pokja dan Tegaskan Visi Keberlanjutan Presiden Jokowi
Kamis, 21 September 2023 - 16:31 WIB
Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Lodewijk F Paulus saat menyampaikan hasil pertemuan para sekretaris jenderal KIM di Kantor DPP Partai Golkar, Rabu (20/9/2023).
JAKARTA - Koalisi Indonesia Maju (KIM) menyepakati untuk membentuk kelompok kerja merumuskan konten yang akan dinarasikan untuk kampanye bakal calon presiden Prabowo Subianto. Kesepakatan menjadi hasil dari pertemuan para Sekretaris Jenderal KIM di Kantor DPP Partai Golkar, Rabu (20/9/2023).
Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Lodewijk F Paulus menuturkan, kelompok kerja (pokja) tersebut akan merumuskan konten yang berisi program-program yang akan diperjuangkan Prabowo di Pilpres 2024. Lodewijk mengaku tim pakar dari Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo sudah menyusun 17 program prioritas dan delapan program awal yang bisa diselesaikan secara cepat.
Selain itu, program 100 hari pertama dalam pemerintahan. "Filosofinya 17, 8, 45, 45 adalah para pakar untuk bagaimana membentuk konten. Nah konten-konten yang dibentuk ini tentunya kita sudah sepakati tadi, pertama konten itu tentunya harus relevan, jadi kondisi kekinian Bangsa Indonesia harus tergambarkan dalam konten tersebut," ujar Lodewijk di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Rabu (20/9/2023) malam.
KIM memastikan konten yang akan disampaikan memiliki nilai jual dan tingkat penerimaan yang tinggi dari konstituen. Konten yang akan dirumuskan nantinya akan menggambarkan program yang digagas capres Prabowo dan pasangannya di Pilpres 2024. Lodewijk menegaskan, KIM yang berisi Gerindra, Golkar, PAN, PBB, Demokrat, Garuda, dan Partai Prima ini, ingin merebut hati rakyat Indonesia untuk memilih Prabowo Subianto.
Sekjen Golkar mengatakan, konten yang dirumuskan tersebut nantinya akan disampaikan para juru bicara Prabowo Subianto di tingkat nasional hingga kabupaten dan kota.
"Kita bisa pahami bahwa itu akan memberikan dampak positif untuk bagaimana meningkatkan elektabilitas dan menarik hati dan pikiran konstituen untuk memilih pasangan Pak Prabowo nanti," ujar Wakil Ketua DPR itu.
Ada empat sektor utama pokja yang akan dibentuk KIM. Pertama terkait bidang ekonomi. Kelompok kerja tersebut akan dibentuk bidang ekonomi, karena melihat kondisi kondisi dan situasi dunia internasional yang penuh dengan ketidakpastian.
Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Lodewijk F Paulus menuturkan, kelompok kerja (pokja) tersebut akan merumuskan konten yang berisi program-program yang akan diperjuangkan Prabowo di Pilpres 2024. Lodewijk mengaku tim pakar dari Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo sudah menyusun 17 program prioritas dan delapan program awal yang bisa diselesaikan secara cepat.
Selain itu, program 100 hari pertama dalam pemerintahan. "Filosofinya 17, 8, 45, 45 adalah para pakar untuk bagaimana membentuk konten. Nah konten-konten yang dibentuk ini tentunya kita sudah sepakati tadi, pertama konten itu tentunya harus relevan, jadi kondisi kekinian Bangsa Indonesia harus tergambarkan dalam konten tersebut," ujar Lodewijk di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Rabu (20/9/2023) malam.
KIM memastikan konten yang akan disampaikan memiliki nilai jual dan tingkat penerimaan yang tinggi dari konstituen. Konten yang akan dirumuskan nantinya akan menggambarkan program yang digagas capres Prabowo dan pasangannya di Pilpres 2024. Lodewijk menegaskan, KIM yang berisi Gerindra, Golkar, PAN, PBB, Demokrat, Garuda, dan Partai Prima ini, ingin merebut hati rakyat Indonesia untuk memilih Prabowo Subianto.
Sekjen Golkar mengatakan, konten yang dirumuskan tersebut nantinya akan disampaikan para juru bicara Prabowo Subianto di tingkat nasional hingga kabupaten dan kota.
"Kita bisa pahami bahwa itu akan memberikan dampak positif untuk bagaimana meningkatkan elektabilitas dan menarik hati dan pikiran konstituen untuk memilih pasangan Pak Prabowo nanti," ujar Wakil Ketua DPR itu.
Ada empat sektor utama pokja yang akan dibentuk KIM. Pertama terkait bidang ekonomi. Kelompok kerja tersebut akan dibentuk bidang ekonomi, karena melihat kondisi kondisi dan situasi dunia internasional yang penuh dengan ketidakpastian.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
tulis komentar anda