Jenderal TNI Peraih Adhi Makayasa Ini Dijuluki Jago Perang di Timor Timur karena Selalu Lolos dari Maut
Selasa, 19 September 2023 - 06:04 WIB
Kemudian, tepat pukul 22.00 Agustadi melaporkan rencana berangkatnya kepada Danki-C/328, yaitu pukul 00.03 (jam 12.03). Danki C bertanya, "Kenapa mesti lewat 3 menit?" Agus- tadi Sasongko Purnomo menjawab, "Embah bilang begitu komandan, mohon doa restunya semoga berhasil." Dankipan C/328 hanya terdiam.
Tepat pukul 00.03 sebanyak 22 prajurit dengan dikomandani oleh Agustadi Sasongko Purnomo berangkat menuju sasaran penyergapan di Osoliro. Perhitungan taktisnya bahwa pada waktu tengah malam itu musuh pasti tertidur lelap karena kelelahan pertempuran siang tadi. Mereka tidak membawa ransel. Mereka berbekal tekad dan banyak peluru sinar sambil merayap dan memanjat tebing
Pada saat serangan malam, sektor kiri dipimpin Lettu Inf Syamsu Mappareppa. Ketika sudah dekat sasaran yang jaraknya setengah kilometer, Letnan Agustadi Sasongko Purnomo menyampaikan kepada Syamsul Mappareppa bahwa musuh berkedudukan di Kampung Osoliro Matabean bercampur dengan rakyat.
Agustadi mengatakan, jika pasukannya berhasil merebut Osoliro musuh pasti akan meloloskan diri beramai- ramai ke arah peleton I/C/328 peleton Syamsul Mappareppa. Mereka akan berusaha menembus Sektor kiri Kipan C/328. Apabila butuh bantuan, segera tembakkan pistol sebagai isyarat dan peluru sinar. Agustadi menyampaikan akan membantu dengan tembakan SMR - M 60.
Ternyata perkiraan taktis Agustadi benar. Setelah kontak tembak dan berhasil menduduki bukit strategis Ossoliro, kekuatan musuh turun ke jurang ke arah kiri, berusaha menembus pertahanan Peleton Syamsul Mapareppa. Setelah melihat sinar pistol isyarat, dengan sigap Agustadi mengambil SMR M-60, diarahkan ke depan pertahanan Peleton Syamsul Mapareppa, akhirnya musuh turun ke jurang menuju pos Marinir, 10 di Quilicai yang berpesta ria malam itu. Sebagian lagi musuh bergerak ke Baguiah. Dikuasainya bukit Ossoliro membuat gerakan Yonif Linud 328 ke depan semakin lancar.
Tepat pukul 00.03 sebanyak 22 prajurit dengan dikomandani oleh Agustadi Sasongko Purnomo berangkat menuju sasaran penyergapan di Osoliro. Perhitungan taktisnya bahwa pada waktu tengah malam itu musuh pasti tertidur lelap karena kelelahan pertempuran siang tadi. Mereka tidak membawa ransel. Mereka berbekal tekad dan banyak peluru sinar sambil merayap dan memanjat tebing
Pada saat serangan malam, sektor kiri dipimpin Lettu Inf Syamsu Mappareppa. Ketika sudah dekat sasaran yang jaraknya setengah kilometer, Letnan Agustadi Sasongko Purnomo menyampaikan kepada Syamsul Mappareppa bahwa musuh berkedudukan di Kampung Osoliro Matabean bercampur dengan rakyat.
Agustadi mengatakan, jika pasukannya berhasil merebut Osoliro musuh pasti akan meloloskan diri beramai- ramai ke arah peleton I/C/328 peleton Syamsul Mappareppa. Mereka akan berusaha menembus Sektor kiri Kipan C/328. Apabila butuh bantuan, segera tembakkan pistol sebagai isyarat dan peluru sinar. Agustadi menyampaikan akan membantu dengan tembakan SMR - M 60.
Ternyata perkiraan taktis Agustadi benar. Setelah kontak tembak dan berhasil menduduki bukit strategis Ossoliro, kekuatan musuh turun ke jurang ke arah kiri, berusaha menembus pertahanan Peleton Syamsul Mapareppa. Setelah melihat sinar pistol isyarat, dengan sigap Agustadi mengambil SMR M-60, diarahkan ke depan pertahanan Peleton Syamsul Mapareppa, akhirnya musuh turun ke jurang menuju pos Marinir, 10 di Quilicai yang berpesta ria malam itu. Sebagian lagi musuh bergerak ke Baguiah. Dikuasainya bukit Ossoliro membuat gerakan Yonif Linud 328 ke depan semakin lancar.
(cip)
Lihat Juga :
tulis komentar anda