Perdatin bersama HealthCare Indonesia Kerja Sama Tingkatkan Keselamatan Pasien
Kamis, 14 September 2023 - 20:34 WIB
JAKARTA - Perhimpunan Dokter Spesialis Anestesi dan Terapi Intensif (Perdatin) bersama HealthCare melakukan kerja sama strategis untuk meningkatkan keselamatan pasien.
Kerja sama tersebut berupa Continuing Medical Education (CME) atau Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan untuk mempelajari penggunaan patient monitor dalam negeri yang dilengkapi dengan modul Entropi dan algoritma EK-Pro bagi dokter Anestesi di seluruh Indonesia. Hal ini sejalan dengan transformasi kesehatan yang dicanangkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Penandatangan kerja sama ini dilakukan oleh Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Perdatin periode 2022-2025, Irjen Pol Asep Hendradiana dan Presiden Direktur PT GE Operations Indonesia Putty Kartika yang disaksikan Plt. Direktur Produksi dan Distribusi Alat Kesehatan Kemenkes Sodikin Sadek. Kemudian, Direktur Peningkatan Mutu Tenaga Kesehatan Kemenkes Lupi Trilaksono, dan President dan CEO GE HealthCare Australia, Korea, ASEAN Region Chris Khang.
Plt. Direktur Produksi dan Distribusi Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Sodikin Sadek mengatakan, dalam upaya ketahanan alat kesehatan, Kemenkes fokus pada percepatan produksi alat kesehatan dalam negeri (AKD). "AKD yang telah memiliki izin edar dan tentunya memenuhi persyaratan keamanan, mutu serta kemanfaatan ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri secara mandiri, dan kemudian dapat bersaing secara global," kata Sodikin, Kamis (14/9/2023).
Baca Juga: Tidak Punya Dokter Anestesi, Pasien yang Rencananya Dioperasi Dipulangkan
Sodikin berharap patient monitor dalam negeri berstandar Internasional dari GE HealthCare dapat memudahkan penggunanya, mengingat 75% SDM kesehatan merasa stres dengan perangkat medis. "Karena memiliki tampilan data yang membingungkan, informasi yang berlebih, serta desain rumit,” katanya.
Direktur Peningkatan Mutu Tenaga Kesehatan Kemenkes Lupi Trilaksono mengatakan, Kemenkes berkomitmen untuk meningkatkan kapabilitas SDM kesehatan seiring dengan perkembangan teknologi terbaru agar dapat memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik.
"Untuk itu, diperlukan kolaborasi dengan banyak pihak untuk mendukung upaya peningkatan kapabilitas tenaga kesehatan. Karenanya kami sangat mengapresiasi kolaborasi ini yang telah mendukung upaya pemerintah, khususnya dalam bidang anestesiologi. Semoga dapat memberikan layanan kesehatan terbaik untuk masyarakat Indonesia,” ucapnya.
Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Perdatin Irjen Pol Asep Hendradiana mengatakan, sebagai himpunan yang menaungi dokter spesialis anestesi dan terapi intensif di Indonesia, Perdatin berkomitmen untuk meningkatkan standar praktik dan keselamatan pasien berbasis teknologi informasi.
Kerja sama tersebut berupa Continuing Medical Education (CME) atau Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan untuk mempelajari penggunaan patient monitor dalam negeri yang dilengkapi dengan modul Entropi dan algoritma EK-Pro bagi dokter Anestesi di seluruh Indonesia. Hal ini sejalan dengan transformasi kesehatan yang dicanangkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Penandatangan kerja sama ini dilakukan oleh Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Perdatin periode 2022-2025, Irjen Pol Asep Hendradiana dan Presiden Direktur PT GE Operations Indonesia Putty Kartika yang disaksikan Plt. Direktur Produksi dan Distribusi Alat Kesehatan Kemenkes Sodikin Sadek. Kemudian, Direktur Peningkatan Mutu Tenaga Kesehatan Kemenkes Lupi Trilaksono, dan President dan CEO GE HealthCare Australia, Korea, ASEAN Region Chris Khang.
Plt. Direktur Produksi dan Distribusi Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Sodikin Sadek mengatakan, dalam upaya ketahanan alat kesehatan, Kemenkes fokus pada percepatan produksi alat kesehatan dalam negeri (AKD). "AKD yang telah memiliki izin edar dan tentunya memenuhi persyaratan keamanan, mutu serta kemanfaatan ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri secara mandiri, dan kemudian dapat bersaing secara global," kata Sodikin, Kamis (14/9/2023).
Baca Juga: Tidak Punya Dokter Anestesi, Pasien yang Rencananya Dioperasi Dipulangkan
Sodikin berharap patient monitor dalam negeri berstandar Internasional dari GE HealthCare dapat memudahkan penggunanya, mengingat 75% SDM kesehatan merasa stres dengan perangkat medis. "Karena memiliki tampilan data yang membingungkan, informasi yang berlebih, serta desain rumit,” katanya.
Direktur Peningkatan Mutu Tenaga Kesehatan Kemenkes Lupi Trilaksono mengatakan, Kemenkes berkomitmen untuk meningkatkan kapabilitas SDM kesehatan seiring dengan perkembangan teknologi terbaru agar dapat memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik.
"Untuk itu, diperlukan kolaborasi dengan banyak pihak untuk mendukung upaya peningkatan kapabilitas tenaga kesehatan. Karenanya kami sangat mengapresiasi kolaborasi ini yang telah mendukung upaya pemerintah, khususnya dalam bidang anestesiologi. Semoga dapat memberikan layanan kesehatan terbaik untuk masyarakat Indonesia,” ucapnya.
Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Perdatin Irjen Pol Asep Hendradiana mengatakan, sebagai himpunan yang menaungi dokter spesialis anestesi dan terapi intensif di Indonesia, Perdatin berkomitmen untuk meningkatkan standar praktik dan keselamatan pasien berbasis teknologi informasi.
tulis komentar anda