Hasto Wardoyo Terima Gelar Doktor Honoris Causa dari UNY
Sabtu, 01 Agustus 2020 - 19:37 WIB
"Ilmu vokasi juga dapat berkembang lebih luas, melibatkan multi disiplin dan komponen pemerintahan, serta terus berkembang dan relevan untuk pembangunan masyarakat. Praksis penerapan teknologi dan ilmu pengetahuan untuk pembangunan, layaknya sudah dilakukan Hasto Wardoyo, harus terus dikuatkan, ditularkan, dan senantiasa dikembangkan sehingga bermanfaat untuk pemberdayaan masyarakat. Pak Hasto adalah satu tokoh langka yang selama kepemimpinannya selalu menggunakan data dan teknologi sebagai acuan pengambilan kebijakan,” ujar Sutrisna.
Pandemi Corona sempat menunda penganugerahan gelar tersebut. Mulanya dengan persetujuan senat tersebut, agenda pemberian Doktor Honoris Causa direncanakan berlangsung pada Maret atau April. Penundaan ini juga menjadi pemberitaan yang cukup viral di media.
“Walaupun demikian, penundaan pada saat itu adalah langkah yang tepat karena kondisi gawat darurat yang membutuhkan keamanan kita untuk menjaga kesehatan, dan bagi Pak Kepala BKKBN untuk terlebih dahulu melaksanakan tugas,” terang Prof. Sutrisna.
Upacara penganugerahan dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat, di antaranya peserta selalu mengenakan masker, mencuci tangan dan diukur suhu badannya menggunakan termometer infrared sebelum memasuki area kegiatan, serta pengaturan tempat kegiatan, ruang makan, penyajian makanan yang sesuai dengan standar pencegahan COVID-19, dengan tempat duduk jarak antar peserta minimal 1,5 meter.
Tamu yang hadir sangat terbatas hanya keluarga dan VIP. Sedangkan untuk audiens masyarakat umum bisa menyaksikan melalui siaran daring lewat Youtube UNY Official dan bkkbn official. Untuk mendukung penerapan protokol kesehatan tersebut, kegiatan berlangsung dengan pengiriman pemberitahuan dan koordinasi dengan Ketua Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kabupaten Sleman.
Pandemi Corona sempat menunda penganugerahan gelar tersebut. Mulanya dengan persetujuan senat tersebut, agenda pemberian Doktor Honoris Causa direncanakan berlangsung pada Maret atau April. Penundaan ini juga menjadi pemberitaan yang cukup viral di media.
“Walaupun demikian, penundaan pada saat itu adalah langkah yang tepat karena kondisi gawat darurat yang membutuhkan keamanan kita untuk menjaga kesehatan, dan bagi Pak Kepala BKKBN untuk terlebih dahulu melaksanakan tugas,” terang Prof. Sutrisna.
Upacara penganugerahan dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat, di antaranya peserta selalu mengenakan masker, mencuci tangan dan diukur suhu badannya menggunakan termometer infrared sebelum memasuki area kegiatan, serta pengaturan tempat kegiatan, ruang makan, penyajian makanan yang sesuai dengan standar pencegahan COVID-19, dengan tempat duduk jarak antar peserta minimal 1,5 meter.
Tamu yang hadir sangat terbatas hanya keluarga dan VIP. Sedangkan untuk audiens masyarakat umum bisa menyaksikan melalui siaran daring lewat Youtube UNY Official dan bkkbn official. Untuk mendukung penerapan protokol kesehatan tersebut, kegiatan berlangsung dengan pengiriman pemberitahuan dan koordinasi dengan Ketua Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kabupaten Sleman.
(ars)
Lihat Juga :
tulis komentar anda