BRIN Ungkap Kenaikan Suhu Mempengaruhi Polusi Udara Jakarta
Senin, 11 September 2023 - 12:46 WIB
Laras memaparkan hasil analisis statistik LST untuk wilayah Jakarta dari 2011 hingga 2020 mengalami banyak perubahan wilayah dan area. "LST dari Januari-Agustus 2023, Januari-April kurang bagus, untuk mengestimasi suhu perlu clear sky. Mulai bagus di bulan Mei-Agustus, di mana PM 2.5-nya itu tertinggi kemarin di bulan Mei, terus turun di Juni, dan pada Agustus kemarin naik lagi," katanya.
"Hal ini disebabkan karena suhu permukaan tinggi mempengaruhi sirkulasi udara di suatu wilayah. Pada saat suhu permukaan naik, udara hangat cenderung naik, akan menghasilkan gaya dorong - membantu mengangkat partikel-partikel PM 2.5 ke atmosfer yang lebih tinggi," kata Laras.
Ia mengungkapkan Jakarta merupakan salah satu wilayah urban yang polutif di dunia dengan konsentrasi PM 2.5 melebihi ambang batas Badan Kesehatan Dunia (WHO). Dia dan tim menggunakan data Moderate Resolution Imaging Spectroradiometer (MODIS) untuk mengukur estimasi LST.
"MODIS merupakan instrumen yang beroperasi pada satelit Terra. Satelit ini memiliki band sebanyak 36 buah, paling banyak dan populer untuk penelitian suhu permukaan," katanya.
"Hal ini disebabkan karena suhu permukaan tinggi mempengaruhi sirkulasi udara di suatu wilayah. Pada saat suhu permukaan naik, udara hangat cenderung naik, akan menghasilkan gaya dorong - membantu mengangkat partikel-partikel PM 2.5 ke atmosfer yang lebih tinggi," kata Laras.
Ia mengungkapkan Jakarta merupakan salah satu wilayah urban yang polutif di dunia dengan konsentrasi PM 2.5 melebihi ambang batas Badan Kesehatan Dunia (WHO). Dia dan tim menggunakan data Moderate Resolution Imaging Spectroradiometer (MODIS) untuk mengukur estimasi LST.
"MODIS merupakan instrumen yang beroperasi pada satelit Terra. Satelit ini memiliki band sebanyak 36 buah, paling banyak dan populer untuk penelitian suhu permukaan," katanya.
(abd)
tulis komentar anda