Alumni Sekolah Tinggi Hukum Militer Sandang Pangkat Jenderal Bintang 3, Nomor 4 Mantan Wapres
Minggu, 03 September 2023 - 05:39 WIB
Ismail Saleh mengawali kariernya sebagai anggota intel Tentara Divisi III, Yogyakarta. Kemudian bertugas sebagai anggota Pasukan Ronggolawe Divisi V di Pati dan Wonosobo pada 1948-1949 sebelum bekerja di Direktorat Kehakiman AD pada 1952.
Setelah itu, dia bertugas sebagai Perwira Penasihat Hukum Resimen 16, Kediri pada 1957-1958 dan Jaksa Tentara di Surabaya selama setahun sejak 1959-1960. Kemudian menjabat Jaksa Tentara Pengadilan Tentara Daerah Pertempuran Indonesia Timur, Manado pada 1960-1962 dan Oditur Direktorat Kehakiman AD pada 1962.
Kariernya terus meningkat, Ismail Saleh kemudian menjabat sebagai Perwira Menengah Inspektorat Kehakiman AD 1964-1965. Kemudian bertugas di Sekretariat Negara sebagai Sekretariat Presidium Kabinet periode 1967-1968. Selanjutnya menjabat Wakil Sekretaris Kabinet/Asisten Sekneg Urusan Administrasi Pemerintahan pada 1972 dan Sekretaris Kabinet di 1978.
Selama berdinas, Andi M Ghalib menduduki beberapa jabatan strategis di antaranya sebagai Jaksa Agung pada masa pemerintahan Presiden B.J Habibie pasca Reformasi 1998. Andi M Ghalib mengawali kariernya sebagai Staf Intel Hankam, Wakil Kepala Hukum Kostrad, kemudian Kepala Hukum Kodam Jaya dan Kepala Hukum Kodam I/Bukit Barisan Medan.
Sempat menjabat sebagai Asisten Athan RI di Republik Singapura, Andi M Ghalib dipercaya menduduki jabatan Direktur Akademi Hukum Militer/Perguruan Tinggi Hukum Militer. Lulusan Akademisi Hukum Militer/Perguruan Tinggi Hukum Militer/STHM ini kemudian dipercaya menduduki jabatan sipil sebagai Pjs. Bupati Jeneponto-Sulawesi Selatan. Selanjutnya, Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Pjs. Walikotamadya Ujungpandang Sulawesi Selatan.
Setelah menduduki jabatan sipil, Andi M Ghalib yang pernah mengikuti pendidikan militer International Course The Law of Armed Forces Conflicts (Hukum Perang) di Sanremo, Italia ini diangkat menjadi Oditur Jenderal ABRI, kemudian Kepala Badan Pembinaan Hukum ABRI dan puncaknya sebagai Jaksa Agung.
Setelah pensiun, lulusan Seskoad dan Lemhannas ini kemudian terjun ke dunia politik dan bergabung dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Terpilih sebagai anggota DPR RI pada 2004-2009, Andi M Ghalib menjabat Wakil Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR, Penasehat Fraksi PPP DPR RI, Ketua Dewan Pimpinan Pusat PHP PPP.
Andi M Ghalib juga pernah diangkat sebagai Duta Besar Luar Biasa Berkuasa Penuh RI Untuk Republik India di masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Andi M Ghalib juga kembali terpilih menjadi anggota DPR selama dua tahun pada 2014—2016. Sebab pada 9 Mei 2016 Andi M Ghalib meninggal dunia.
Setelah itu, dia bertugas sebagai Perwira Penasihat Hukum Resimen 16, Kediri pada 1957-1958 dan Jaksa Tentara di Surabaya selama setahun sejak 1959-1960. Kemudian menjabat Jaksa Tentara Pengadilan Tentara Daerah Pertempuran Indonesia Timur, Manado pada 1960-1962 dan Oditur Direktorat Kehakiman AD pada 1962.
Kariernya terus meningkat, Ismail Saleh kemudian menjabat sebagai Perwira Menengah Inspektorat Kehakiman AD 1964-1965. Kemudian bertugas di Sekretariat Negara sebagai Sekretariat Presidium Kabinet periode 1967-1968. Selanjutnya menjabat Wakil Sekretaris Kabinet/Asisten Sekneg Urusan Administrasi Pemerintahan pada 1972 dan Sekretaris Kabinet di 1978.
3. Letjen TNI (Purn) Andi Muhammad Ghalib
Lulusan STHM lainnya yang berhasil menyandang pangkat Letjen TNI adalah Andi Muhammad Ghalib. Pria kelahiran Bone, Sulawesi Selatan pada 3 Juni 1946 ini merupakan prajurit TNI Angkatan Darat (AD) dari kesatuan Korps Hukum (Chk).Selama berdinas, Andi M Ghalib menduduki beberapa jabatan strategis di antaranya sebagai Jaksa Agung pada masa pemerintahan Presiden B.J Habibie pasca Reformasi 1998. Andi M Ghalib mengawali kariernya sebagai Staf Intel Hankam, Wakil Kepala Hukum Kostrad, kemudian Kepala Hukum Kodam Jaya dan Kepala Hukum Kodam I/Bukit Barisan Medan.
Sempat menjabat sebagai Asisten Athan RI di Republik Singapura, Andi M Ghalib dipercaya menduduki jabatan Direktur Akademi Hukum Militer/Perguruan Tinggi Hukum Militer. Lulusan Akademisi Hukum Militer/Perguruan Tinggi Hukum Militer/STHM ini kemudian dipercaya menduduki jabatan sipil sebagai Pjs. Bupati Jeneponto-Sulawesi Selatan. Selanjutnya, Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Pjs. Walikotamadya Ujungpandang Sulawesi Selatan.
Setelah menduduki jabatan sipil, Andi M Ghalib yang pernah mengikuti pendidikan militer International Course The Law of Armed Forces Conflicts (Hukum Perang) di Sanremo, Italia ini diangkat menjadi Oditur Jenderal ABRI, kemudian Kepala Badan Pembinaan Hukum ABRI dan puncaknya sebagai Jaksa Agung.
Setelah pensiun, lulusan Seskoad dan Lemhannas ini kemudian terjun ke dunia politik dan bergabung dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Terpilih sebagai anggota DPR RI pada 2004-2009, Andi M Ghalib menjabat Wakil Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR, Penasehat Fraksi PPP DPR RI, Ketua Dewan Pimpinan Pusat PHP PPP.
Andi M Ghalib juga pernah diangkat sebagai Duta Besar Luar Biasa Berkuasa Penuh RI Untuk Republik India di masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Andi M Ghalib juga kembali terpilih menjadi anggota DPR selama dua tahun pada 2014—2016. Sebab pada 9 Mei 2016 Andi M Ghalib meninggal dunia.
tulis komentar anda