Luhut Tinjau Persemaian AZ Forest di Citarum, AstraZeneca Tanam 10 Juta Pohon hingga 2025
Selasa, 29 Agustus 2023 - 22:25 WIB
Program ini merupakan upaya dekarbonisasi mendalam sejalan dengan tujuan Perjanjian Paris untuk membatasi pemanasan global hingga 1,5 derajat celsius. Pohon adalah solusi alami untuk menghilangkan CO2 dari udara dan penting untuk mengurangi dampak perubahan iklim.
Se Whan menuturkan AZ Forest diluncurkan di Forum Ekonomi Dunia pada Januari 2020 dengan komitmen untuk menanam 50 juta pohon pada akhir tahun 2025. "Pada 2023, kami mengumumkan komitmen baru melipatgandakan jumlah pohon yang ditanam dan dipelihara menjadi 200 juta pada 2030 di enam benua,” ujarnya.
“Khususnya Indonesia, AstraZeneca aktif mengembangkan rencana memperluas investasinya dalam proyek AZ Forest di DAS Citarum dengan tujuan menanam 20 juta pohon pada tahun 2027," tambahnya.
Sungai Citarum yang membentang sepanjang 297 km mulai dari sumbernya di Cisanti, Kabupaten Bandung hingga Muara Gembong di Bekasi dicap sebagai salah satu sungai tercemar terparah secara global. Hal ini disebabkan emisi industry tidak terkendali yang mengandung bahan kimia berbahaya dan logam beracun ditambah pembuangan limbah yang merajalela telah mengakibatkan kerusakan parah pada saluran air.
Head of Corporate Affairs AstraZeneca Indonesia Hoerry Satrio menuturkan berbagai manfaat dari penanaman pohon dengan menekankan potensi pohon untuk meningkatkan kualitas air dengan mengurangi erosi dan sedimentasi.
Selain itu, pohon memiliki peran penting dalam menstabilkan tanah di sepanjang Sungai Citarum. "Hingga saat ini lebih dari 20.000 petani kecil telah bergabung dalam program AZ Forest dan bersama-sama menanam lebih dari 4 juta bibit pohon,” ucapnya.
Upaya ini akan dimulai rehabilitasi keanekaragaman hayati lebih dari 20.000 lahan tani di area kritis DAS Citarum dalam beberapa tahun mendatang. Inisiatif lingkungan ambisius ini yang dihargai karena pendekatan pentaheliksnya mendapat pujian secara internasional dalam forum COP26 di Glasgow pada tahun 2021.
Menko Marves juga memuji konsep ini karena meningkatkan koordinasi dan kerja sama di antara berbagai pemangku kepentingan sekaligus melampaui ego sektoral dan membentuk front bersatu dalam misi memulihkan Sungai Citarum.
Sejak saat itu, kolaborasi Citarum Harum telah mencapai hasil yang patut diapresiasi dengan Indeks Kualitas Air (IKA) Sungai Citarum pada tahun 2021 mencapai 50,13 poin, mendekati target akhir sebesar 60 poin yang ditetapkan untuk tahun 2025.
Kolaborasi antara AstraZeneca Indonesia dan Kemenko Marves merupakan komitmen bersejarah untuk restorasi ekologi dan penyerapan karbon yang menempatkan Indonesia sebagai pemimpin global dalam pelestarian lingkungan serta tindakan iklim.
Se Whan menuturkan AZ Forest diluncurkan di Forum Ekonomi Dunia pada Januari 2020 dengan komitmen untuk menanam 50 juta pohon pada akhir tahun 2025. "Pada 2023, kami mengumumkan komitmen baru melipatgandakan jumlah pohon yang ditanam dan dipelihara menjadi 200 juta pada 2030 di enam benua,” ujarnya.
“Khususnya Indonesia, AstraZeneca aktif mengembangkan rencana memperluas investasinya dalam proyek AZ Forest di DAS Citarum dengan tujuan menanam 20 juta pohon pada tahun 2027," tambahnya.
Sungai Citarum yang membentang sepanjang 297 km mulai dari sumbernya di Cisanti, Kabupaten Bandung hingga Muara Gembong di Bekasi dicap sebagai salah satu sungai tercemar terparah secara global. Hal ini disebabkan emisi industry tidak terkendali yang mengandung bahan kimia berbahaya dan logam beracun ditambah pembuangan limbah yang merajalela telah mengakibatkan kerusakan parah pada saluran air.
Head of Corporate Affairs AstraZeneca Indonesia Hoerry Satrio menuturkan berbagai manfaat dari penanaman pohon dengan menekankan potensi pohon untuk meningkatkan kualitas air dengan mengurangi erosi dan sedimentasi.
Selain itu, pohon memiliki peran penting dalam menstabilkan tanah di sepanjang Sungai Citarum. "Hingga saat ini lebih dari 20.000 petani kecil telah bergabung dalam program AZ Forest dan bersama-sama menanam lebih dari 4 juta bibit pohon,” ucapnya.
Upaya ini akan dimulai rehabilitasi keanekaragaman hayati lebih dari 20.000 lahan tani di area kritis DAS Citarum dalam beberapa tahun mendatang. Inisiatif lingkungan ambisius ini yang dihargai karena pendekatan pentaheliksnya mendapat pujian secara internasional dalam forum COP26 di Glasgow pada tahun 2021.
Menko Marves juga memuji konsep ini karena meningkatkan koordinasi dan kerja sama di antara berbagai pemangku kepentingan sekaligus melampaui ego sektoral dan membentuk front bersatu dalam misi memulihkan Sungai Citarum.
Sejak saat itu, kolaborasi Citarum Harum telah mencapai hasil yang patut diapresiasi dengan Indeks Kualitas Air (IKA) Sungai Citarum pada tahun 2021 mencapai 50,13 poin, mendekati target akhir sebesar 60 poin yang ditetapkan untuk tahun 2025.
Kolaborasi antara AstraZeneca Indonesia dan Kemenko Marves merupakan komitmen bersejarah untuk restorasi ekologi dan penyerapan karbon yang menempatkan Indonesia sebagai pemimpin global dalam pelestarian lingkungan serta tindakan iklim.
tulis komentar anda