Didorong Jadi Cawapres, Begini Jawaban Menko PMK Muhadjir Effendy
Minggu, 27 Agustus 2023 - 14:40 WIB
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy ogah menanggapi lebih jauh terkait namanya yang didorong menjadi calon wakil presiden ( cawapres ) oleh Partai Amanat Nasional (PAN). Sebab, hal itu merupakan kewenangan partai politik.
Dirinya juga ingin fokus sebagai Menko PMK. Terlebih, ia juga bagian dari Muhammadiyah, dan tak boleh menjadi bagian dari partai politik.
“Itu urusannya Pak Menteri, Pak Ketua Umum (PAN). Karena saya PNS, saya Menko PMK membantu Pak Presiden dan saya juga masih pengurus Muhammadiyah,” kata Muhadjir di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Minggu (27/8/2023).
Bahkan, ia enggan menjawab apakah dirinya siap atau tidak jika sewaktu-waktu diajukan sebagai cawapres. Muhadjir juga mengaku belum terpikir akan mendampingi bakal capres mana pun, termasuk Prabowo Subianto.
"Belum sampai berpikir begitulah. Saya yang penting fokus bantu Pak Presiden untuk menyelesaikan target-target yang sudah dicanangkan oleh beliau, stunting, kemiskinan ekstrem, kemudian mengejar target kesehatan, transformasi kesehatan," katanya.
"Kemudian juga pembangunan desa yang saya juga supaya 100 persen 2024 nanti bisa menjadi desa mandiri. Itu yang jadi program kita," sambungnya.
Sebelumnya, Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Saleh Partaonan Daulay mengungkap di internal partainya ada nama baru yang muncul sebagai bakal calon wakil presiden pada Pilpres 2024. Nama alternatif itu adalah Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy.
Menurut Saleh, selama ini PAN memang mendorong beberapa nama seperti Menteri BUMN Erick Thohir untuk dimajukan sebagai cawapres 2024. Belakangan terdapat perkembangan di internal PAN yang mengusulkan agar tokoh Muhammadiyah diusung jadi cawapres.
"Dalam hal ini, Pak Muhadjir karena dikenal sebagai orang berpengalaman, sudah memimpin perguruan tinggi puluhan tahun, pernah jadi Mendikbud, kemudian jadi Menteri PMK, itu dianggap sosok berpengalaman dibanding calon lainnya. Kan Muhadjir memiliki kelebihan," kata Saleh kepada wartawan, Selasa (18/7/2023).
Munculnya nama Muhadjir di internal PAN, kata Saleh, merupakan hal yang masuk akal. Sebab, di internal PAN banyak kader Muhammadiyah.
"Jadi kader Muhammadiyah di seluruh Indonesia mengeluarkan nama Muhadjir, harapannya Pak Muhadjir menghitung sebagai bagian dari calon wakil presiden," ujarnya.
Dirinya juga ingin fokus sebagai Menko PMK. Terlebih, ia juga bagian dari Muhammadiyah, dan tak boleh menjadi bagian dari partai politik.
“Itu urusannya Pak Menteri, Pak Ketua Umum (PAN). Karena saya PNS, saya Menko PMK membantu Pak Presiden dan saya juga masih pengurus Muhammadiyah,” kata Muhadjir di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Minggu (27/8/2023).
Bahkan, ia enggan menjawab apakah dirinya siap atau tidak jika sewaktu-waktu diajukan sebagai cawapres. Muhadjir juga mengaku belum terpikir akan mendampingi bakal capres mana pun, termasuk Prabowo Subianto.
"Belum sampai berpikir begitulah. Saya yang penting fokus bantu Pak Presiden untuk menyelesaikan target-target yang sudah dicanangkan oleh beliau, stunting, kemiskinan ekstrem, kemudian mengejar target kesehatan, transformasi kesehatan," katanya.
"Kemudian juga pembangunan desa yang saya juga supaya 100 persen 2024 nanti bisa menjadi desa mandiri. Itu yang jadi program kita," sambungnya.
Sebelumnya, Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Saleh Partaonan Daulay mengungkap di internal partainya ada nama baru yang muncul sebagai bakal calon wakil presiden pada Pilpres 2024. Nama alternatif itu adalah Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy.
Menurut Saleh, selama ini PAN memang mendorong beberapa nama seperti Menteri BUMN Erick Thohir untuk dimajukan sebagai cawapres 2024. Belakangan terdapat perkembangan di internal PAN yang mengusulkan agar tokoh Muhammadiyah diusung jadi cawapres.
"Dalam hal ini, Pak Muhadjir karena dikenal sebagai orang berpengalaman, sudah memimpin perguruan tinggi puluhan tahun, pernah jadi Mendikbud, kemudian jadi Menteri PMK, itu dianggap sosok berpengalaman dibanding calon lainnya. Kan Muhadjir memiliki kelebihan," kata Saleh kepada wartawan, Selasa (18/7/2023).
Munculnya nama Muhadjir di internal PAN, kata Saleh, merupakan hal yang masuk akal. Sebab, di internal PAN banyak kader Muhammadiyah.
"Jadi kader Muhammadiyah di seluruh Indonesia mengeluarkan nama Muhadjir, harapannya Pak Muhadjir menghitung sebagai bagian dari calon wakil presiden," ujarnya.
(rca)
tulis komentar anda