Profil Himawan Soetanto, Jenderal TNI yang Dukung Gerakan Mahasiswa pada Masa Orde Baru
Rabu, 23 Agustus 2023 - 12:31 WIB
Tahun 1949, Himawan harus kembali berjuang untuk menghadapi Belanda dan menumpas gerakan DI/TII. Barulah setelah Indonesia bebas dari Belanda, pria asal Magetan ini ditunjuk menjadi Perwira Operasi Resimen Infanteri 6/Sriwijaya.
Dalam beberapa tahun, tugas operasi yang dijalani oleh Himawan terus bertambah. Salah satunya adalah operasi gempur pada 1963, untuk merebut kembali Polewali yang merupakan pusat dari pasukan pembangkang pimpinan Letkol Andi Selle, salah satu kekuatan utama pemberontakan Kahar Muzakar di Sulawesi Selatan.
Ketika Himawan menjabat sebagai Pangdam VI/Siliwangi periode 1975-1978, dia kembali harus menghadapi peristiwa besar.
Pada saat itu, pendudukan kampus ITB oleh tentara pasca Pemilihan umum 1977 yang muncul sebagai akibat penolakan pencalonan kembali Soeharto sebagai Presiden untuk Sidang Istimewa MPR RI 1977.
Namun, Himawan yang berkuasa di Jawa Barat justru enggan untuk menertibkan kampus ITB dari gerakan demonstrasi tersebut. Hal ini membuatnya harus dinonaktifkan sebagai Pangdam Siliwangi dan membuat para serdadu lain menyerbu kampus-kampus di Bandung.
Tindakannya yang enggan untuk menertibkan para mahasiswa ini membuat Himawan dimutasi menjadi Duta Besar Indonesia untuk Malaysia sementara waktu, sebelum akhirnya kembali dipindah tugaskan menjadi Panglima Kostranas pada 1978.
Selama bertugas di militer, Himawan tercatat pernah menduduki sejumlah posisi penting. Di antaranya Kepala Staf Operasi Dephankam (1983), dan Kepala Staf Umum ABRI (1984).
Dalam beberapa tahun, tugas operasi yang dijalani oleh Himawan terus bertambah. Salah satunya adalah operasi gempur pada 1963, untuk merebut kembali Polewali yang merupakan pusat dari pasukan pembangkang pimpinan Letkol Andi Selle, salah satu kekuatan utama pemberontakan Kahar Muzakar di Sulawesi Selatan.
Ketika Himawan menjabat sebagai Pangdam VI/Siliwangi periode 1975-1978, dia kembali harus menghadapi peristiwa besar.
Pada saat itu, pendudukan kampus ITB oleh tentara pasca Pemilihan umum 1977 yang muncul sebagai akibat penolakan pencalonan kembali Soeharto sebagai Presiden untuk Sidang Istimewa MPR RI 1977.
Namun, Himawan yang berkuasa di Jawa Barat justru enggan untuk menertibkan kampus ITB dari gerakan demonstrasi tersebut. Hal ini membuatnya harus dinonaktifkan sebagai Pangdam Siliwangi dan membuat para serdadu lain menyerbu kampus-kampus di Bandung.
Tindakannya yang enggan untuk menertibkan para mahasiswa ini membuat Himawan dimutasi menjadi Duta Besar Indonesia untuk Malaysia sementara waktu, sebelum akhirnya kembali dipindah tugaskan menjadi Panglima Kostranas pada 1978.
Selama bertugas di militer, Himawan tercatat pernah menduduki sejumlah posisi penting. Di antaranya Kepala Staf Operasi Dephankam (1983), dan Kepala Staf Umum ABRI (1984).
(okt)
Lihat Juga :
tulis komentar anda