Bepergian Saat Pandemi Layaknya Keputusan Hidup dan Mati
Kamis, 30 Juli 2020 - 12:08 WIB
JAKARTA - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito meminta masyarakat untuk menjaga kelompok usia rentan dari ancaman Covid-19 dalam momentum perayaan Idul Adha .
"Kami ingin menyampaikan tentang imbauan agar kita betul-betul melindungi keluarga kita terutama yang usia rentan dari ancaman Covid-19 dalam momen Idul Adha," tegas Wiku di Media Center Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Graha BNPB, Jakarta, Kamis (30/7/2020).
Wiku juga menyampaikan bahwa ternyata kasus positif dikontribusikan oleh masyarakat dengan usia antara 31 sampai 45 tahun sebesar 31,3%. "Jadi yang positif dari usia 31 sampai 45 tahun adalah 31,3%," kata Wiku. ( ).
Sedangkan, kata Wiku, kasus yang meninggal paling tinggi terjadi pada usia lebih dari 45 tahun dengan tingkat 78%. "Jadi ini adalah jumlah yang sangat tinggi dari usia rentan yang potensi meninggal yaitu pada usia di atas 45 tahun," ujarnya.
Hal ini, tegas Wiku menunjukkan bahwa masyarakat harus betul-betul berhati-hati, khususnya masyarakat berusia muda, yang tingkat positif potensinya tinggi. "Sedangkan yang meninggal pada usia di atas 45 jumlahnya sangat tinggi. Maka dari itu kita harus betul-betul menghindari terjadinya kontak antara yang muda dengan yang usia rentan," tegasnya. (Lihat Juga Infografis: 90 Klaster Perkantoran di Jakarta Sumbang 459 Kasus Positif Covid-19 ).
Selain itu, Wiku mengutip pernyataan WHO pada hari Senin lalu, oleh Direktur Jenderal WHO dr Tedros Adhanom Ghebreyesus bahwa bepergian saat pandemi corona layaknya keputusan hidup dan mati. "Ini adalah pesan internasional dan tidak terbatas hanya untuk kepentingan Indonesia. Jadi Indonesia termasuk harus memerhatikan pesan tersebut, khususnya dalam rangka Idul Adha," tegas Wiku.
"Kami ingin menyampaikan tentang imbauan agar kita betul-betul melindungi keluarga kita terutama yang usia rentan dari ancaman Covid-19 dalam momen Idul Adha," tegas Wiku di Media Center Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Graha BNPB, Jakarta, Kamis (30/7/2020).
Wiku juga menyampaikan bahwa ternyata kasus positif dikontribusikan oleh masyarakat dengan usia antara 31 sampai 45 tahun sebesar 31,3%. "Jadi yang positif dari usia 31 sampai 45 tahun adalah 31,3%," kata Wiku. ( ).
Sedangkan, kata Wiku, kasus yang meninggal paling tinggi terjadi pada usia lebih dari 45 tahun dengan tingkat 78%. "Jadi ini adalah jumlah yang sangat tinggi dari usia rentan yang potensi meninggal yaitu pada usia di atas 45 tahun," ujarnya.
Hal ini, tegas Wiku menunjukkan bahwa masyarakat harus betul-betul berhati-hati, khususnya masyarakat berusia muda, yang tingkat positif potensinya tinggi. "Sedangkan yang meninggal pada usia di atas 45 jumlahnya sangat tinggi. Maka dari itu kita harus betul-betul menghindari terjadinya kontak antara yang muda dengan yang usia rentan," tegasnya. (Lihat Juga Infografis: 90 Klaster Perkantoran di Jakarta Sumbang 459 Kasus Positif Covid-19 ).
Selain itu, Wiku mengutip pernyataan WHO pada hari Senin lalu, oleh Direktur Jenderal WHO dr Tedros Adhanom Ghebreyesus bahwa bepergian saat pandemi corona layaknya keputusan hidup dan mati. "Ini adalah pesan internasional dan tidak terbatas hanya untuk kepentingan Indonesia. Jadi Indonesia termasuk harus memerhatikan pesan tersebut, khususnya dalam rangka Idul Adha," tegas Wiku.
(zik)
Lihat Juga :
tulis komentar anda