Gus Jazil Bangga Perbedaan dan Keberagaman Menjadi Penguat Masyarakat Flores
Kamis, 30 Juli 2020 - 10:07 WIB
Adanya reformasi membuat MPR tak seperti dulu. MPR menjadi lembaga negara setara dengan Presiden, DPR, MK, DPD, MK, KY, BPK, dan MA. Meski demikian MPR mempunyai tugas mengubah UUD. Diungkapkan, beberapa waktu yang lalu, ketika ada wacana melakukan amendemen terbatas, pimpinan MPR melakukan kunjungan ke berbagai ormas keagamaan. Dalam pertemuan tersebut MPR meminta masukan soal wacana amendemen terbatas. Bila ada masukan soal amendemen, mana yang perlu dan apa saja.
Gus Jazil mengungkapkan dirinya kali pertama berkunjung ke Nagekeo. "Saya bersyukur bisa ke sini," ujarnya.
Ia bersama rombongan datang ke kabupaten hasil pemekaran Kabupaten Ngada itu sebagai bagian dari rangkaian kunjungan kerja di Pulau Flores. "Saya mengawali perjalanan di Kabupaten Ende dan berakhir di Labuan Bajo," tuturnya.
Dalam kesempatan yang sama, anggota MPR dari Dapil NTT I Dipo Nusantara Pua Upa mengatakan, 4 Pilar sudah final. Sama seperti yang dikatakan Gus Jazil, masyarakat NTT juga sudah melaksanakan nilai-nilai Pancasila. Hal demikian bisa dilihat dalam kehidupan keseharian. Saat pesta adat dan budaya, masyarakat yang beragam agama bisa melakukan bersama dengan membagi tugas masing-masing. "Hal demikian yang perlu dilestarikan," tegasnya.
Hadir dalam acara itu Bupati Kabupaten Nagekeo Johanes Don Bosco, anggota DPRD dari kabupaten yang ada di Pulau Flores, Kepala Dinas Pemerintahan Nagekeo, Pemuda Ansor, Pemuda Katolik, dan dari kalangan lainnya.
Gus Jazil mengungkapkan dirinya kali pertama berkunjung ke Nagekeo. "Saya bersyukur bisa ke sini," ujarnya.
Ia bersama rombongan datang ke kabupaten hasil pemekaran Kabupaten Ngada itu sebagai bagian dari rangkaian kunjungan kerja di Pulau Flores. "Saya mengawali perjalanan di Kabupaten Ende dan berakhir di Labuan Bajo," tuturnya.
Dalam kesempatan yang sama, anggota MPR dari Dapil NTT I Dipo Nusantara Pua Upa mengatakan, 4 Pilar sudah final. Sama seperti yang dikatakan Gus Jazil, masyarakat NTT juga sudah melaksanakan nilai-nilai Pancasila. Hal demikian bisa dilihat dalam kehidupan keseharian. Saat pesta adat dan budaya, masyarakat yang beragam agama bisa melakukan bersama dengan membagi tugas masing-masing. "Hal demikian yang perlu dilestarikan," tegasnya.
Hadir dalam acara itu Bupati Kabupaten Nagekeo Johanes Don Bosco, anggota DPRD dari kabupaten yang ada di Pulau Flores, Kepala Dinas Pemerintahan Nagekeo, Pemuda Ansor, Pemuda Katolik, dan dari kalangan lainnya.
(zik)
tulis komentar anda