Jenderal TNI Bintang 3 Muda Masih Aktif Bertugas, Nomor 3 Komandan Upacara 17 Agustus 2014
Kamis, 17 Agustus 2023 - 06:00 WIB
Maruli Simanjuntak lahir di Bandung, Jawa Barat 24 Februari 1970. Setelah menamatkan SMAK Dago Bandung pada 1988, pria berdarah Batak ini melanjutkan pendidikan ke Akmil di Magelang dan lulus pada 1992. Maruli mengambil kecabangan Infanteri (Kopassus).
Sepanjang kariernya di militer, dia telah mencicipi beberapa jabatan penting seperti Komandan Detasemen Tempur Cakra (2002), Danseko Pusdikpassus (2009—2010), hingga Asops Danjen Kopassus (2014). Pada tahun 2014 hingga 2016, Maruli masuk dalam jajaran Pasukan Pengamanan Presiden dan menjadi Komandan Grup A.
Sebelum akhirnya dia dipercaya menjadi Wakil Komandan Paspampres pada 2017 hingga 2018. Kemudian pada 2018 menantu Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan ini diangkat menjadi Komandan Paspampres masa Presiden Joko Widodo. Jabatannya ini berakhir pada 2020 yang kemudian kariernya melejit setelah itu. Dimulai dari diberi kepercayaan untuk mengemban amanah sebagai Pangdam IX/Udayana hingga 2022 dan dipercaya sebagai Pangkostrad setelah meraih pangkat Jenderal Bintang 3 atau Letnan Jenderal.
Maruli memang dikenal sebagai sosok yang cerdas, akademik, rendah hati, dan memiliki kemampuan intelijen yang baik. Sebagai seorang Pangkostrad dia telah mengoleksi beberapa brevet dan penghargaan mentereng. Di antaranya yaitu brevet militer dalam negeri seperti Brevet Kualifikasi Komando Kopassus, Brevet Kualifikasi Cakra Kostrad, Brevet Para Utama, dan Brevet Kualifikasi Intai Tempur (Taipur).
Tak kalah mentereng, pria asal Bandung, Jawa Barat ini juga memiliki beberapa brevet dari militer asing, di antaranya Special Forces Distinctive Unit Insignia (US Army), Master Parachutist Badge (Royal Thai Army), Master Parachutist Badge (Singapore Army), dan Advanced Military Free Fall Parachutist Badge (Singapore Army). Untuk menunjang kariernya, Maruli juga mengikuti sejumlah pendidikan militer, antara lain Sesarcabif, Dik PARA, Dik Komando, Dik Free Fall, Diklapa I, Diklapa II, dan Seskoad Dikreg XLV.
FOTO/DOk.TNI AD
Jenderal TNI bintang 3 muda yang masih aktif bertugas selanjutnya adalah Letjen TNI Richard Taruli Horja Tampubolon, usianya baru 54 tahun. Tentara kelahiran 24 Mei 1969 tersebut saat ini menjabat sebagai sebagai Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) III.
Parwira Tinggi (Pati) TNI AD yang akrab disapa Richard Tampubolon ini merupakan lulusan Akademi Militer (Akmil) 1992 dari kecabangan Infanteri (Kopassus). Karier militernya banyak dihabiskan di Kopassus. Ia tercatat pernah menjabat sebagai Pabandya Lid Sintel Kopassus, Danyon 11/Grup 1/Kopassus, Wadan Grup 2/Kopassus, Asintel Danjen Kopassus, Komandan Grup 2/Kopassus, dan Komandan Grup 3/Kopassus.
Selain itu, Richard juga harus kembali ke satuan asalnya usai menyandang pangkat Brigadir Jenderal pada 2017 untuk menjabat sebagai Wakil Komandan Jenderal (Wadanjen) Kopassus. Sebelumnya, ia sempat ditunjuk menjadi Danrindam VI/Mulawarman.
Sepanjang kariernya di militer, dia telah mencicipi beberapa jabatan penting seperti Komandan Detasemen Tempur Cakra (2002), Danseko Pusdikpassus (2009—2010), hingga Asops Danjen Kopassus (2014). Pada tahun 2014 hingga 2016, Maruli masuk dalam jajaran Pasukan Pengamanan Presiden dan menjadi Komandan Grup A.
Sebelum akhirnya dia dipercaya menjadi Wakil Komandan Paspampres pada 2017 hingga 2018. Kemudian pada 2018 menantu Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan ini diangkat menjadi Komandan Paspampres masa Presiden Joko Widodo. Jabatannya ini berakhir pada 2020 yang kemudian kariernya melejit setelah itu. Dimulai dari diberi kepercayaan untuk mengemban amanah sebagai Pangdam IX/Udayana hingga 2022 dan dipercaya sebagai Pangkostrad setelah meraih pangkat Jenderal Bintang 3 atau Letnan Jenderal.
Maruli memang dikenal sebagai sosok yang cerdas, akademik, rendah hati, dan memiliki kemampuan intelijen yang baik. Sebagai seorang Pangkostrad dia telah mengoleksi beberapa brevet dan penghargaan mentereng. Di antaranya yaitu brevet militer dalam negeri seperti Brevet Kualifikasi Komando Kopassus, Brevet Kualifikasi Cakra Kostrad, Brevet Para Utama, dan Brevet Kualifikasi Intai Tempur (Taipur).
Tak kalah mentereng, pria asal Bandung, Jawa Barat ini juga memiliki beberapa brevet dari militer asing, di antaranya Special Forces Distinctive Unit Insignia (US Army), Master Parachutist Badge (Royal Thai Army), Master Parachutist Badge (Singapore Army), dan Advanced Military Free Fall Parachutist Badge (Singapore Army). Untuk menunjang kariernya, Maruli juga mengikuti sejumlah pendidikan militer, antara lain Sesarcabif, Dik PARA, Dik Komando, Dik Free Fall, Diklapa I, Diklapa II, dan Seskoad Dikreg XLV.
2. Letjen TNI Richard Taruli Horja Tampubolon
FOTO/DOk.TNI AD
Jenderal TNI bintang 3 muda yang masih aktif bertugas selanjutnya adalah Letjen TNI Richard Taruli Horja Tampubolon, usianya baru 54 tahun. Tentara kelahiran 24 Mei 1969 tersebut saat ini menjabat sebagai sebagai Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) III.
Parwira Tinggi (Pati) TNI AD yang akrab disapa Richard Tampubolon ini merupakan lulusan Akademi Militer (Akmil) 1992 dari kecabangan Infanteri (Kopassus). Karier militernya banyak dihabiskan di Kopassus. Ia tercatat pernah menjabat sebagai Pabandya Lid Sintel Kopassus, Danyon 11/Grup 1/Kopassus, Wadan Grup 2/Kopassus, Asintel Danjen Kopassus, Komandan Grup 2/Kopassus, dan Komandan Grup 3/Kopassus.
Selain itu, Richard juga harus kembali ke satuan asalnya usai menyandang pangkat Brigadir Jenderal pada 2017 untuk menjabat sebagai Wakil Komandan Jenderal (Wadanjen) Kopassus. Sebelumnya, ia sempat ditunjuk menjadi Danrindam VI/Mulawarman.
Lihat Juga :
tulis komentar anda