TNI AU Siapkan 12 Penerbang Pesawat C-130J Super Hercules
Selasa, 15 Agustus 2023 - 19:45 WIB
JAKARTA - Indonesia secara resmi telah kedatangan tiga dari lima pesawat C-130 J Super Hercules. Teranyar, Kementerian Pertahanan (Kemhan) menyerahkan pesawat unit ketiga buatan Amerika Serikat itu ke TNI Angkatan Udara (AU).
Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara (Kadispenau) Marsekal Pertama TNI R. Agung Sasongkojati mengungkap, TNI AU telah menyiapkan 12 penerbang untuk Pesawat C-130 J Hercules. Namun, mereka masih menjalani pelatihan hingga memiliki jam terbang yang cukup untuk dapat menerbangkan C-130 J Super Hercules.
"Sekarang kita sudah mempunyai 12 pilot dan mereka latihan tiap hari, terbang, terbang, dan terbang, sampai suatu jam tertentu baru mereka bisa dinyatakan bisa terbang," kata Kadispenau saat ditemui di Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (15/8/2023).
Agung mengatakan, penerbang TNI AU harus membiasakan diri dalam latihan tersebut, terlebih mereka harus memiliki kemampuan untuk mendaratkan pesawat C-130 J Super Hercules di tempat-tempat yang landasan pacunya pendek.
"Hercules ini bisa landing/mendarat (di landasan pacu yang panjangnya) di bawah 1.000 meter, tetapi tentunya supaya aman kita (mendarat di landasan pacu yang panjangnya) 1.500 meter. Nah untuk itu, tentu kami harus siapkan juga, kalau dia terpaksa berhenti karena sesuatu, kita harus logistiknya siap, orangnya siap," katanya.
Agung menjelaskan, penerbang Hercules seri terbaru itu juga memiliki tugas yang lebih berat daripada penerbang pesawat Hercules seri yang lama.
"Kalau yang lama, ada 3 orang. Satu cockpit isinya tiga orang. Ada kapten, co-pilot, sama navigator. Kalau sekarang, hanya kapten dan co-pilot. Jadi bebannya lebih berat buat kerjanya. Dia harus menghitung navigasi juga. Meskipun modern, tetapi dia tentu bebannya lebih berat. Dia sudah tidak bisa nanya lagi (ke navigator), tetapi dia jawab sendiri. Dia mengecek itu sendiri. Dia menghitung sendiri buat dia terbang," ucapnya.
Untuk itu, kata Agung, meskipun TNI AU sudah menerima tiga unit C-130J Super Hercules, namun ketiga pesawat itu belum dapat dioperasikan. Terlebih, ada kebutuhan logistik yang masih perlu dilengkapi. "Jadi tidak hanya kita terbang ke sini dan ke sana, tetapi juga spare (harus menyediakan) kalau ada sesuatu yang harus disiapkan. Kami menuju itu," ucap Agung.
Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara (Kadispenau) Marsekal Pertama TNI R. Agung Sasongkojati mengungkap, TNI AU telah menyiapkan 12 penerbang untuk Pesawat C-130 J Hercules. Namun, mereka masih menjalani pelatihan hingga memiliki jam terbang yang cukup untuk dapat menerbangkan C-130 J Super Hercules.
"Sekarang kita sudah mempunyai 12 pilot dan mereka latihan tiap hari, terbang, terbang, dan terbang, sampai suatu jam tertentu baru mereka bisa dinyatakan bisa terbang," kata Kadispenau saat ditemui di Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (15/8/2023).
Agung mengatakan, penerbang TNI AU harus membiasakan diri dalam latihan tersebut, terlebih mereka harus memiliki kemampuan untuk mendaratkan pesawat C-130 J Super Hercules di tempat-tempat yang landasan pacunya pendek.
"Hercules ini bisa landing/mendarat (di landasan pacu yang panjangnya) di bawah 1.000 meter, tetapi tentunya supaya aman kita (mendarat di landasan pacu yang panjangnya) 1.500 meter. Nah untuk itu, tentu kami harus siapkan juga, kalau dia terpaksa berhenti karena sesuatu, kita harus logistiknya siap, orangnya siap," katanya.
Agung menjelaskan, penerbang Hercules seri terbaru itu juga memiliki tugas yang lebih berat daripada penerbang pesawat Hercules seri yang lama.
"Kalau yang lama, ada 3 orang. Satu cockpit isinya tiga orang. Ada kapten, co-pilot, sama navigator. Kalau sekarang, hanya kapten dan co-pilot. Jadi bebannya lebih berat buat kerjanya. Dia harus menghitung navigasi juga. Meskipun modern, tetapi dia tentu bebannya lebih berat. Dia sudah tidak bisa nanya lagi (ke navigator), tetapi dia jawab sendiri. Dia mengecek itu sendiri. Dia menghitung sendiri buat dia terbang," ucapnya.
Untuk itu, kata Agung, meskipun TNI AU sudah menerima tiga unit C-130J Super Hercules, namun ketiga pesawat itu belum dapat dioperasikan. Terlebih, ada kebutuhan logistik yang masih perlu dilengkapi. "Jadi tidak hanya kita terbang ke sini dan ke sana, tetapi juga spare (harus menyediakan) kalau ada sesuatu yang harus disiapkan. Kami menuju itu," ucap Agung.
(cip)
tulis komentar anda