3 Fakta Pesawat C-130J Hercules, Armada Baru Milik TNI AU
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pesawat C-130J Hercules menjadi salah satu armada terbaru TNI AU. Pesawat ini didatangkan Kementerian Pertahanan dari pabrikan Lockheed Martin asal Amerika Serikat beberapa waktu lalu.
Sampai saat ini, Indonesia masih menunggu kedatangan lima pesawat buatan AS tersebut. Kontrak penandatangan pesawat ini sudah ada sejak 2019 silam.
Telah ada dua pesawat C-130J Hercules yang mendarat di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. Sedangkan untuk pesawat ketiga, rencananya akan datang Juli ini.
Disusul pesawat keempat pada Oktober mendatang. Kelima pesawat nantinya akan ditempatkan di Skadron Udara 31, Lanud Halim Perdanakusuma, sebagai pesawat angkut berat untuk mendukung pelaksanaan tugas TNI AU, baik OMP ataupun OMSP.
Untuk pesawat model C-130 Hercules pertama hadir pada tahun 1951, dengan nama C-130A. Setelah itu mulai banyak model baru bermunculan seperti C-130B yang muncul pada 1956, C-130H yang keluar pada 1974.
Model terbaru C-130J Hercules ini baru memasuki layanan pada tahun 1999. Sebagai model terbaru, pesawat Hercules ini tentunya memiliki sejumlah keunggulan dari model lamanya.
Pesawat ini telah dibekali dengan empat turboprop Rolls-Royce AE 2100D3, yang mampu menghasilkan 4.700 tenaga kuda. Berkat mesin tersebut, burung besi ini memiliki peningkatan kemampuan di atas seluruh model sebelumnya.
Sejumlah keunggulan ini juga sempat diungkapkan oleh Marsma TNI R. Agung Sasongkojati, sebagai Kepala Dinas Penerangan TNI AU. Dia mengatakan bahwa mampu menghemat energi sampai 50% dari pendahulunya.
Selain itu, C-130J Hercules juga dinilai jauh lebih cepat, lebih tinggi, dan memiliki lebih banyak daya angkut. Dengan berbagai keunggulan ini tentunya pesawat tersebut dapat meningkatkan kemampuan TNI AU, terutama saat melakukan operasi militer.
Lihat Juga: 12 Daftar Perwira Tinggi TNI AU yang Dimutasi Panglima Agus Subiyanto di Pengujung Oktober
Sampai saat ini, Indonesia masih menunggu kedatangan lima pesawat buatan AS tersebut. Kontrak penandatangan pesawat ini sudah ada sejak 2019 silam.
Telah ada dua pesawat C-130J Hercules yang mendarat di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. Sedangkan untuk pesawat ketiga, rencananya akan datang Juli ini.
Disusul pesawat keempat pada Oktober mendatang. Kelima pesawat nantinya akan ditempatkan di Skadron Udara 31, Lanud Halim Perdanakusuma, sebagai pesawat angkut berat untuk mendukung pelaksanaan tugas TNI AU, baik OMP ataupun OMSP.
3 Fakta Pesawat C-130J Hercules
Berikut ini sejumlah fakta menarik tentang pesawat C-130J Hercules.1. Pesawat Model Terbaru dari C-130J Hercules
Dilansir dari laman Air Force, C-130J adalah tambahan terbaru untuk armada C-130 dan telah menggantikan C-130E yang sudah tua dan beberapa C-130H yang lama.Untuk pesawat model C-130 Hercules pertama hadir pada tahun 1951, dengan nama C-130A. Setelah itu mulai banyak model baru bermunculan seperti C-130B yang muncul pada 1956, C-130H yang keluar pada 1974.
Model terbaru C-130J Hercules ini baru memasuki layanan pada tahun 1999. Sebagai model terbaru, pesawat Hercules ini tentunya memiliki sejumlah keunggulan dari model lamanya.
2. Spesifikasi C-130J Hercules
Pesawat C-130J Hercules memiliki panjang 29,3 meter, dengan tinggi 11,9 meter. Sementara untuk lebar sayapnya sendiri mencapai 39,7 meter.Pesawat ini telah dibekali dengan empat turboprop Rolls-Royce AE 2100D3, yang mampu menghasilkan 4.700 tenaga kuda. Berkat mesin tersebut, burung besi ini memiliki peningkatan kemampuan di atas seluruh model sebelumnya.
3. Keunggulan C-130J Hercules dari Model Lama
C-130J telah menggabungkan teknologi canggih yang diklaim jauh lebih efisien dari para pendahulunya. Mulai dari kecepatan hingga tingkat konsumsi bahan bakar pesawat ini memang memiliki keunggulan yang signifikan dari model lama.Sejumlah keunggulan ini juga sempat diungkapkan oleh Marsma TNI R. Agung Sasongkojati, sebagai Kepala Dinas Penerangan TNI AU. Dia mengatakan bahwa mampu menghemat energi sampai 50% dari pendahulunya.
Selain itu, C-130J Hercules juga dinilai jauh lebih cepat, lebih tinggi, dan memiliki lebih banyak daya angkut. Dengan berbagai keunggulan ini tentunya pesawat tersebut dapat meningkatkan kemampuan TNI AU, terutama saat melakukan operasi militer.
Lihat Juga: 12 Daftar Perwira Tinggi TNI AU yang Dimutasi Panglima Agus Subiyanto di Pengujung Oktober
(hab)