Kasus COVID-19 Tembus 100.000, Pemerintah Harus Gencarkan Testing/Tracing
Kamis, 30 Juli 2020 - 07:00 WIB
JAKARTA - Kasus konfirmasi positif virus corona di Indonesia terus mengalami lonjakan. Berdasarkan laporan Satgas Penanganan COVID-19, Rabu (29/7/2020), jumlahnya sudah menembus angka 104.432 kasus.
Epidemiolog dari Universitas Airlangga (Unair), Laura Navika Yamani meminta agar pemerintah tetap gencar melakukan pelacakan (tracing) serta pengujian (testing) terhadap orang-orang yang pernah kontak dengan mereka yang positif terinfeksi virus corona ( COVID-19 ).
"Yang bisa dilakukan pemerintah tetap meningkatkan jumlah testing, tracing dan fasilitas kesehatan yang ada," kata Laura saat dikonfirmasi, Kamis (30/7/2020).( )
Laura mengaku tidak heran dengan kasus corona di Indonesia yang terus meningkat dan belum ada penurunan. Lonjakan kasus itu sudah diprediksi Laura sejak pemerintah memutuskan untuk melonggarkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), padahal saat itu angka COVID-19 di Indonesia belum turun.
"Kalau saya melihatnya, kenaikan ini memang sesuai dengan prediksi bahwa ketika ada pelonggaran PSBB pada kondisi yang dikatakan belum aman, maka kenaikan kasus bisa terjadi. Dan kenaikan kasus memang jika kita lihat terjadi klaster-klaster perkantoran yang semakin meluas," katanya.
Namun, ada segi positif dibalik tingginya angka penularan virus corona di Indonesia. Dengan demikian, pemerintah bisa lebih gencar lagi dalam melakukan pemeriksaan.( )
"Dampak penemuan kasus yang besar sekarang bisa mengurangi penyebaran kasus meluas dan pada akhirnya sumber penularan bisa ditekan dalam masyarakat dan kedepannya kasus akan mulai berkurang," ujar Laura.
"Semakin cepat penemuan kasus dengan pemeriksaan yang lebih dimasifkan dampaknya akan semakin cepat pengendalian kasus covid-19," katanya.
Epidemiolog dari Universitas Airlangga (Unair), Laura Navika Yamani meminta agar pemerintah tetap gencar melakukan pelacakan (tracing) serta pengujian (testing) terhadap orang-orang yang pernah kontak dengan mereka yang positif terinfeksi virus corona ( COVID-19 ).
"Yang bisa dilakukan pemerintah tetap meningkatkan jumlah testing, tracing dan fasilitas kesehatan yang ada," kata Laura saat dikonfirmasi, Kamis (30/7/2020).( )
Laura mengaku tidak heran dengan kasus corona di Indonesia yang terus meningkat dan belum ada penurunan. Lonjakan kasus itu sudah diprediksi Laura sejak pemerintah memutuskan untuk melonggarkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), padahal saat itu angka COVID-19 di Indonesia belum turun.
"Kalau saya melihatnya, kenaikan ini memang sesuai dengan prediksi bahwa ketika ada pelonggaran PSBB pada kondisi yang dikatakan belum aman, maka kenaikan kasus bisa terjadi. Dan kenaikan kasus memang jika kita lihat terjadi klaster-klaster perkantoran yang semakin meluas," katanya.
Namun, ada segi positif dibalik tingginya angka penularan virus corona di Indonesia. Dengan demikian, pemerintah bisa lebih gencar lagi dalam melakukan pemeriksaan.( )
"Dampak penemuan kasus yang besar sekarang bisa mengurangi penyebaran kasus meluas dan pada akhirnya sumber penularan bisa ditekan dalam masyarakat dan kedepannya kasus akan mulai berkurang," ujar Laura.
"Semakin cepat penemuan kasus dengan pemeriksaan yang lebih dimasifkan dampaknya akan semakin cepat pengendalian kasus covid-19," katanya.
(abd)
tulis komentar anda