Pastikan Parpol Pendukung Ganjar Dilibatkan Bahas Cawapres, PDIP: Sudah Jadi Tradisi Politik Megawati
Senin, 14 Agustus 2023 - 18:55 WIB
JAKARTA - Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah memastikan seluruh partai politik pendukung Capres Partai Perindo Ganjar Pranowo akan dilibatkan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri dalam menentukan cawapres di Pilpres 2024 mendatang.
Basarah meyakini tidak mungkin dalam memutuskan sebuah kebijakan politik yang penting ini, Megawati tidak berdiskusi dengan banyak pihak, termasuk partai politik pengusung.
"Saya kira itu sudah menjadi tradisi politik Ibu Mega sejak Pemilu 2014 dan Pemilu 2019 kemarin ketika memutuskan siapa cawapres Pak Jokowi. Semua partai pendukung Pak Jokowi pada waktu itu diajak bicara, diajak rembukan. Itulah prinsip musyawarah mufakat," uujar Basarah di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (14/8/2023).
Menurutnya, tradisi berdemokrasi itu akan selalu dipegang Megawati. Sehingga, Basarah memastikan tradisi ini akan diterapkan ketika akan mencari pendamping Ganjar Pranowo di 2024 mendatang.
"Siapa cawapres Mas Ganjar juga akan beliau bicarakan dengan pihak-pihak lain (parpol pendukung) termasuk juga dengan Pak Jokowi dalam kapasitas beliau sebagai kader PDI Perjuangan," jelasnya.
Sementara, Juru Bicara DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Usman M Tokan menyampaikan bahwa Plt Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono sampai saat ini terus menjalin komunikasi dengan PDIP, khususnya Megawati Soekarnoputri untuk memperjuangkan hasil Rapimnas PPP yang mengamanatkan agar Sandiaga Uno sebagai cawapres Ganjar Pranowo.
"Perjuangan ini masih terus dilakukan sampai ada keputusan yang diambil PDI Perjuangan, syukur-syukur kalau PPP diajak bicara dalam menetapkan calon wapres Mas Ganjar," ujar pria yang disapa Tokan.
Tokan memastikan PPP tidak memiliki skeranio lain jika pada akhirnya bukan Sandiaga Uno yang akan dipilih sebagai Cawapres Ganjar.
"Kalaupun nanti beda pilihannya, kami tetap bersama Bu Mega memenangkan Mas Ganjar, Insya Allah," tutur dia melanjutkan.
Hal ini sekaligus membantah pernyataan Waketum DPP PPP Arsul Sani sebelumnya yang mengatakan bahwa internal partainya mendengar adanya kemungkinan bahwa Sandiaga Uno tidak dipilih menjadi cawapres Ganjar. Sehingga, diskursus terkait sikap PPP ke depan mengenai arah koalisi mulai mencuat di internal partai berlambang Kakbah ini.
Basarah meyakini tidak mungkin dalam memutuskan sebuah kebijakan politik yang penting ini, Megawati tidak berdiskusi dengan banyak pihak, termasuk partai politik pengusung.
Baca Juga
"Saya kira itu sudah menjadi tradisi politik Ibu Mega sejak Pemilu 2014 dan Pemilu 2019 kemarin ketika memutuskan siapa cawapres Pak Jokowi. Semua partai pendukung Pak Jokowi pada waktu itu diajak bicara, diajak rembukan. Itulah prinsip musyawarah mufakat," uujar Basarah di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (14/8/2023).
Menurutnya, tradisi berdemokrasi itu akan selalu dipegang Megawati. Sehingga, Basarah memastikan tradisi ini akan diterapkan ketika akan mencari pendamping Ganjar Pranowo di 2024 mendatang.
"Siapa cawapres Mas Ganjar juga akan beliau bicarakan dengan pihak-pihak lain (parpol pendukung) termasuk juga dengan Pak Jokowi dalam kapasitas beliau sebagai kader PDI Perjuangan," jelasnya.
Sementara, Juru Bicara DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Usman M Tokan menyampaikan bahwa Plt Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono sampai saat ini terus menjalin komunikasi dengan PDIP, khususnya Megawati Soekarnoputri untuk memperjuangkan hasil Rapimnas PPP yang mengamanatkan agar Sandiaga Uno sebagai cawapres Ganjar Pranowo.
"Perjuangan ini masih terus dilakukan sampai ada keputusan yang diambil PDI Perjuangan, syukur-syukur kalau PPP diajak bicara dalam menetapkan calon wapres Mas Ganjar," ujar pria yang disapa Tokan.
Tokan memastikan PPP tidak memiliki skeranio lain jika pada akhirnya bukan Sandiaga Uno yang akan dipilih sebagai Cawapres Ganjar.
"Kalaupun nanti beda pilihannya, kami tetap bersama Bu Mega memenangkan Mas Ganjar, Insya Allah," tutur dia melanjutkan.
Hal ini sekaligus membantah pernyataan Waketum DPP PPP Arsul Sani sebelumnya yang mengatakan bahwa internal partainya mendengar adanya kemungkinan bahwa Sandiaga Uno tidak dipilih menjadi cawapres Ganjar. Sehingga, diskursus terkait sikap PPP ke depan mengenai arah koalisi mulai mencuat di internal partai berlambang Kakbah ini.
(kri)
tulis komentar anda