Cinta Jenderal Kopassus Ini Tertambat di Atas Vespa Biru
Minggu, 06 Agustus 2023 - 10:52 WIB
Setelah berhasil berkenalan, Sutiyoso pamit dan kembali ke mes Kolonel Dading. Ia pun menceritakan pengalamannya mengejar gadis Vespa biru. Tepukan bangga dari Komandan Grup 2 diterima Sutiyoso di bahunya.
Nyatanya perkenalan itu tak berhenti di situ. Sutiyoso kepincut gadis yang waktu itu masih kelas 3 SMP. Hatinya terus mengajaknya untuk kembali bertandang ke rumah Setyorini.
Sutiyoso setelah lulus dari AMN tahun 1968. FOTO/WIKIPEDIA
Hubungan keduanya semakin dekat. Meski jarak usia 10 tahun tapi keduanya merasa cocok. Apalagi Setyorini juga berasal dari keluarga militer. Sutiyoso kerap mengajak sang gadis berkeliling kota Magelang. "Kita naik Vespa karena Rini takut naik Harley," kata Sutiyoso yang mengakhiri karier militernya sebagai Pangdam Jaya pada 1997 silam.
Meski sering jalan bareng, Sutiyoso dan Setyorini belum resmi pacaran. Baru setahun kemudian, sang perwira berani menyatakan cintanya. Waktu itu, Sutiyoso mengajak Rini yang sudah duduk di bangku SMA berkeliling Kota Magelang. Saat tiba di perkampungan, tiba-tiba hujan deras turun, sehingga Sutiyoso menghentikan kendaraannya dan berteduh di dapur sebuah rumah anyaman bambu (gedek).
Pakaian keduanya basah kuyup. Sutiyoso kemudian menyalakan api di tungku yang ada di dapur untuk menghangatkan badan. Di momen itulah perwira yang kelak berpangkat Letnan Jenderal (Letjen) TNI atau bintang 3 itu mengungkapkan isi hatinya.
"Saya cinta kamu," ucap Sutiyoso yang disambut hangat Rini. Keduanya pun resmi berpacaran.
Karena Rini masih duduk di bangku SMA, hubungan dengan Sutiyoso belum bisa diteruskan ke arah yang lebih serius. Keluarga menginginkan Rini menyelesaikan pendidikannya, sehingga Sutiyoso harus sabar menanti.
Sikap Sutiyoso yang sangat perhatian membuat Rini semakin kesengsem. Ia merasa sang kekasih ngemong dirinya. Rasa cinta yang besar ini membuat Rini menjadi pencemburu.
Nyatanya perkenalan itu tak berhenti di situ. Sutiyoso kepincut gadis yang waktu itu masih kelas 3 SMP. Hatinya terus mengajaknya untuk kembali bertandang ke rumah Setyorini.
Sutiyoso setelah lulus dari AMN tahun 1968. FOTO/WIKIPEDIA
Hubungan keduanya semakin dekat. Meski jarak usia 10 tahun tapi keduanya merasa cocok. Apalagi Setyorini juga berasal dari keluarga militer. Sutiyoso kerap mengajak sang gadis berkeliling kota Magelang. "Kita naik Vespa karena Rini takut naik Harley," kata Sutiyoso yang mengakhiri karier militernya sebagai Pangdam Jaya pada 1997 silam.
Meski sering jalan bareng, Sutiyoso dan Setyorini belum resmi pacaran. Baru setahun kemudian, sang perwira berani menyatakan cintanya. Waktu itu, Sutiyoso mengajak Rini yang sudah duduk di bangku SMA berkeliling Kota Magelang. Saat tiba di perkampungan, tiba-tiba hujan deras turun, sehingga Sutiyoso menghentikan kendaraannya dan berteduh di dapur sebuah rumah anyaman bambu (gedek).
Pakaian keduanya basah kuyup. Sutiyoso kemudian menyalakan api di tungku yang ada di dapur untuk menghangatkan badan. Di momen itulah perwira yang kelak berpangkat Letnan Jenderal (Letjen) TNI atau bintang 3 itu mengungkapkan isi hatinya.
"Saya cinta kamu," ucap Sutiyoso yang disambut hangat Rini. Keduanya pun resmi berpacaran.
Karena Rini masih duduk di bangku SMA, hubungan dengan Sutiyoso belum bisa diteruskan ke arah yang lebih serius. Keluarga menginginkan Rini menyelesaikan pendidikannya, sehingga Sutiyoso harus sabar menanti.
Sikap Sutiyoso yang sangat perhatian membuat Rini semakin kesengsem. Ia merasa sang kekasih ngemong dirinya. Rasa cinta yang besar ini membuat Rini menjadi pencemburu.
Lihat Juga :
tulis komentar anda