Gunung Ili Lewotolok NTT Erupsi, Masyarakat Diimbau Waspada
Senin, 31 Juli 2023 - 13:58 WIB
JAKARTA - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melaporkan Gunung Ili Lewotolok di Lembata Nusa Tenggara Timur (NTT) erupsi siang ini. Tinggi letusan mencapai 500 meter di atas puncak.
“Terjadi erupsi G. Ili Lewotolok pada hari Senin, 31 Juli 2023, pukul 14:21 WITA. Tinggi kolom letusan teramati ± 500 m di atas puncak (± 1923 m di atas permukaan laut),” ungkap Petugas Pos Gunung Api, Fajaruddin M. Balido dalam keterangannya, Senin (31/7/2023).
Sementara itu, dilaporkan kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang ke arah barat. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 34.3 mm dan durasi 121 detik.
Saat ini, tingkat aktivitas Gunung Ili Lewotolok masih pada level II (waspada). Pada tingkat level ini, masyarakat di sekitar Gunung Ili Lewotolok maupun pengunjung, pendaki, wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah radius 2 km dari pusat aktivitas Gunung Ili Lewotolok.
“Masyarakat Desa Lamawolo, Desa Lamatokan, dan Desa Jontona agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran, longsoran lava dan awan panas dari bagian timur puncak atau kawah Gunung Ili Lewotolok,” kata Stanislaus.
Untuk menghindari gangguan Inspeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) maupun gangguan kesehatan Iainnya yang disebabkan abu vulkanik, masyarakat di sekitar Gunung Ili Lewotolok dapat menggunakan masker pelindung mulut dan hidung serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit.
“Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah atau aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Ili Lewotolok agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan,” imbaunya.
“Terjadi erupsi G. Ili Lewotolok pada hari Senin, 31 Juli 2023, pukul 14:21 WITA. Tinggi kolom letusan teramati ± 500 m di atas puncak (± 1923 m di atas permukaan laut),” ungkap Petugas Pos Gunung Api, Fajaruddin M. Balido dalam keterangannya, Senin (31/7/2023).
Sementara itu, dilaporkan kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang ke arah barat. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 34.3 mm dan durasi 121 detik.
Saat ini, tingkat aktivitas Gunung Ili Lewotolok masih pada level II (waspada). Pada tingkat level ini, masyarakat di sekitar Gunung Ili Lewotolok maupun pengunjung, pendaki, wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah radius 2 km dari pusat aktivitas Gunung Ili Lewotolok.
“Masyarakat Desa Lamawolo, Desa Lamatokan, dan Desa Jontona agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran, longsoran lava dan awan panas dari bagian timur puncak atau kawah Gunung Ili Lewotolok,” kata Stanislaus.
Untuk menghindari gangguan Inspeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) maupun gangguan kesehatan Iainnya yang disebabkan abu vulkanik, masyarakat di sekitar Gunung Ili Lewotolok dapat menggunakan masker pelindung mulut dan hidung serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit.
“Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah atau aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Ili Lewotolok agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan,” imbaunya.
(cip)
tulis komentar anda