Cerita Titik Terendah Anies Baswedan, Kehilangan Adik dan Pandemi Covid-19
Minggu, 30 Juli 2023 - 07:54 WIB
"Lalu bagaimana kemudian bangkit ini yang menarik, yang membantu saya melewati ini semua itu ibu, kan ibu yang paling kehilangan dalam proses ini, dan pelan-pelan diajak berbicara satu satu, itu butuh waktu personal di dalam perjalanan hidup," ungkapnya.
Selain itu, ia juga menceritakan pada saat memimpin ibu kota. Menurutnya itu juga menjadi tantangan terbesar dalam hidupnya. Terlebih masa kepemimpinannya dihantam oleh Pandemi Covid-19.
"Di dalam perjalanan hidup saya juga ketemu tantangan pekerjaan, saya ini merasa Tuhan menugaskan saya bekerja di Jakarta pada saat Covid lagi parah-parahnya," ucapnya.
Ia menjelaskan, setiap pukul 18.00 WIB, itu menjadi waktu yang membuatnya stres. Pasalnya pada jam tersebut, angka kematian akibat Covid-19 bertambah.
"Saya setiap 6 sore jadi jam yang stressful karena itu jam cut off lapiran kematian hari itu. Karena kepala dinas akan mengirimkan data orang meninggal. Lalu, kadis laporan, pak makamnya hampir penuh," katanya.
"Sementara saya sedang bertanggung jawab memegang usaha penyelamatan, tapi ini pada berjatuhan satu per satu. Di sisi lain kami dan tenaga medis kalau pulang itu berpotensi nularin ke keluarga," tutupnya.
Selain itu, ia juga menceritakan pada saat memimpin ibu kota. Menurutnya itu juga menjadi tantangan terbesar dalam hidupnya. Terlebih masa kepemimpinannya dihantam oleh Pandemi Covid-19.
"Di dalam perjalanan hidup saya juga ketemu tantangan pekerjaan, saya ini merasa Tuhan menugaskan saya bekerja di Jakarta pada saat Covid lagi parah-parahnya," ucapnya.
Ia menjelaskan, setiap pukul 18.00 WIB, itu menjadi waktu yang membuatnya stres. Pasalnya pada jam tersebut, angka kematian akibat Covid-19 bertambah.
"Saya setiap 6 sore jadi jam yang stressful karena itu jam cut off lapiran kematian hari itu. Karena kepala dinas akan mengirimkan data orang meninggal. Lalu, kadis laporan, pak makamnya hampir penuh," katanya.
"Sementara saya sedang bertanggung jawab memegang usaha penyelamatan, tapi ini pada berjatuhan satu per satu. Di sisi lain kami dan tenaga medis kalau pulang itu berpotensi nularin ke keluarga," tutupnya.
(maf)
Lihat Juga :
tulis komentar anda