5 Fakta Budi Arie Setiadi, Relawan Jokowi yang Kini Jabat Menkominfo

Kamis, 20 Juli 2023 - 14:59 WIB
Budi Arie Setiadi memberikan hormat jelang dilantik sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) di Istana Negara, Jakarta, Senin (17/7/2023). FOTO/ANTARA/HAFIDZ MUBARAK A
JAKARTA - Budi Arie Setiadi merupakan seorang politikus dan mantan wartawan Indonesia yang telah dilantik oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) ke-7 Indonesia. Ia menggantikan Johnny G Plate yang tersandung masalah hukum.

Dikutip dari laman resmi Kominfo, pelantikan tersebut dilaksanakan berdasarkan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 32/M Tahun 2023 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Wakil Menteri Negara Kabinet Indonesia Maju Periode Tahun 2019-2024.

Budi dilantik bersama dengan wakilnya, Nezar Patria pada 17 Juli 2023. Keduanya kini secara resmi telah mengemban jabatan Menteri dan Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo-Wamenkominfo).

Sebelumnya, Budi menjabat sebagai Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Wamendes PDTT) sejak 2019. Selain itu, ia merupakan Ketua Umum Pro Jokowi, organisasi relawan pendukung Jokowi pada 2014 silam.

5 Fakta Menarik tentang Budi Arie Setiadi

Berikut ini adalah empat fakta menarik tentang Budi Arie Setiadi, Menkominfo yang baru.



1. Aktivis Mahasiswa

Saat menjadi mahasiswa, Budi diketahui banyak mengikuti organisasi, seperti pers mahasiswa, komunitas olahraga, dan juga organisasi politik mahasiswa. Budi pun mendapatkan julukan Muni selama masa kuliahnya di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI).

Selain ikut di organisasi ekstra kampus, Budi juga pernah menjabat sebagai Ketua Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM) FISIP UI pada 1994. Lebih dari itu, Budi juga aktif dalam Kelompok Pembela Mahasiswa (KPM) UI.

2. Memulai Karier sebagai Jurnalistik

Pria kelahiran Jakarta ini mulai bekerja sebagai jurnalis di mingguan Media Indonesia pada 1994. Tak lama setelahnya, ia kemudian mendirikan mingguan bisnis Kontan bersama dengan beberapa rekannya pada 1996.

Karena memiliki background sebagai seorang aktivis, surat kabar miliknya pun berisi tentang kritik pedas terhadap para pebisnis Tanah Air. Budi akhirnya diberi peringatan oleh Kompas Gramedia Jakob Oetama karena pemberitaannya yang terlalu keras.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More