Berkurban di Ende, Gus Jazil: Bung Karno Temukan Ruh Pancasila di Masjid

Selasa, 28 Juli 2020 - 13:13 WIB
Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid menyerahkan hewan kurban untuk disembelih di Kota Ende, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Foto/SINDOnews/Abdul Rochim
JAKARTA - Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid akan merayakan Idul Adha tahun ini di Ruteng, Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Pria yang biasa disapa Gus Jazil itu akan berkurban dua ekor sapi untuk disembelih di Kota Ende, tempat pengasingan Bung Karno dan di Ruteng.

"Jadi saya untuk tahun ini berkurban di masjid tertua di Ende, Masjid Ar Rabithah. Tentu ini membawa semangat pesan dimana di Ende ini, kerukunan antar umat beragama terjaga dengan baik. Artinya visi Islam yang dibangun adalah visi Islam rahmatan lil alamin, visi Islam Nusantara," ungkap Gus Jazil saat menyerahkan hewan kurban sapi kepada DKM Ar-Rabithah, Selasa (28/7/2020).



Gus Jazil mengatakan, visi Islam seperti yang ada di Ende inilah sebenarnya. Visi Islam yang menjiwai Pancasila. Oleh sebab itu, dalam semangat berkurban Idul Adha pada tahun ini, pihaknya mengajak umat Islam Indonesia untuk mempertegas bahwa Islam adalah agama yang menjiwai dari pasal-pasal yang ada di Pancasila.

"Ini dibuktikan di kehidupan nyata seperti yang ada di Ende ini. Hidup rukun dari berbagai adat agama, suku, hidup berdampingan dengan damai. Dengan cara ini, Indonesia akan lestari, dengan cara ini, Indonesia akan kuat," tuturnya.( )

Menurut Gus Jazil, ketika Bung Karno diasingkan oleh Belanda di Ende, Sang Proklamator sering berkontemplasi untuk menemukan ruh, arti keislaman dan kebangsaan di Masjid Ar Rabithah. "Saya sempat duduk di situ untuk mendapatkan apa namanya, menguatkan tugas sebagai pimpinan yang menjaga Empat Pilar. Ini penting karena selama ini, Bung Karno sesungguhnya menemukan ruh Pancasila itu sesungguhnya di masjid ini," katanya.

Dikatakan Wakil Ketua Umum DPP PKB ini, tidak banyak orang mengetahui bahwa di Masjid Ar Rabithah di Ende, NTT, Bapak Bangsa sering duduk bersandar di tiang masjid yang dibangun pada tahun 1500-an itu.

"Di situ ada empat tiang, Bung Karno ada (duduk) di tiang sebelah kiri. Ini bagian dari situs Bung Karno di Ende. Intinya dari masjid sesungguhnya nilai-nilai Pancasila itu ditemukan," paparnya.

Karena itu, menurut Gus Jazil, menjaga Pancasila itu sama dengan menjaga masjid. Menjaga masjid sama dengan menjaga kebersamaan Indonesia.

Wakil DKM Masjid Ar Rabithah, Ismail, membenarkan bahwa dulu ketika dalam pengasingan, Bung Karno sering melakukan kontemplasi di masjid tersebut. "Menurut cerita, Bung Karno sering salat di sini. Masjid ini dibangun pada tahun 1500. Di sini ada kuburan keturunan bangsawan Kerajaan Ende, Raden Mas Jayadiningrat," katanya.

Ismail pun menyampaikan rasa terima kasih kepada Gus Jazil yang menyerahkan seekor sapi untuk korban. "Terima kasih atas perhatian dari Wakil Ketua MPR kepada kami, jamaah Masjid Ar Rabithah dengan memberikan bantuan korban. Ini adalah masjid bersejarah," tuturnya.

Dalam kunjungannya ke NTT, Gus Jazil juga mengunjungi Situs Rumah Pengasingan Bung Karno di Ende, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT). Situs ini terletak di Jalan Perwira, Ende, Ibu Kota Ende. Selain itu, juga mengunjungi Taman Perenungan Pancasila yang terletak di depan rumah dinas Bupati Ende.
(nbs)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More