Utamakan Pengobatan Medis, PBNU Imbau Masyarakat Hindari Ritual Berbahaya
Minggu, 16 Juli 2023 - 13:09 WIB
JAKARTA - Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama ( PBNU ) Bidang Keagamaan KH Ahmad Fahrurrozi atau disapa Gus Fahrur menanggapi terkait tewasnya tiga orang di Danau Kuari usai melakukan ritual pengobatan alternatif di Cigudeg, Kabupaten Bogor. Dia mengimbau agar masyarakat lebih mengutamakan pengobatan secara medis atau herbal dibandingkan ritual berbahaya.
"Masyarakat hendaknya lebih mengutamakan pengobatan secara medis atau herbal yang sudah jelas manfaatnya. Jangan tertarik ikut pengobatan ritual yang berbahaya, keselamatan diri wajib dijaga dan tidak boleh diabaikan," kata Gus Fahrur dalam keterangannya, Minggu (16/7/2023).
Dia menyampaikan, pelaksanaan ritual yang berbahaya bahkan merenggut nyawa seseorang jelaslah dilarang dalam agama Islam. Bahkan beberapa ayat Al-Qur'an dan hadis, kata Gus Fahrur juga sangat menganjurkan ummatnya menjaga diri dari berbagai bantuk ancaman yang membahayakan jiwa manusia.
Misalnya dalam QS Al Baqarah ayat 195: "Janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik. Serta dinyatakan dalam Al-Qur'an: "Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu." (QS. Al-Baqarah: 185).
"Beragama dan beribadah dalam Islam tidak harus dilakukan dengan menantang risiko atau melawan keadaan yang bisa membahayakan nyawa sehingga menimbulkan kesuitan bagi manusia," ucapnya.
Bahkan dia mengutip salah satu hadis Rasulullah bersabda ; "la dharara wala dhirara," yang artinya tidak boleh ada bahaya atau tindakan yang bisa membahayakan baik terhadap diri sendiri maupun orang lain).
Dalam hadis lain yang diriwayatkan Imam al Hakim dan Baihaqi juga disebutkan: "Barang siapa membahayakan orang lain, maka Allâh akan membalas bahaya kepadanya dan barang siapa menyusahkan atau menyulitkan orang lain, maka Allah akan menyulitkannya."
"Ayat dan teks hadist secara tegas dan jelas menyebutkan bahwa umat Islam diperintahkan untuk menghidar dari bahaya atau melakukan tindakan berbahaya yang bisa mencelakai diri sendiri maupun orang lain," tuturnya.
"Masyarakat hendaknya lebih mengutamakan pengobatan secara medis atau herbal yang sudah jelas manfaatnya. Jangan tertarik ikut pengobatan ritual yang berbahaya, keselamatan diri wajib dijaga dan tidak boleh diabaikan," kata Gus Fahrur dalam keterangannya, Minggu (16/7/2023).
Dia menyampaikan, pelaksanaan ritual yang berbahaya bahkan merenggut nyawa seseorang jelaslah dilarang dalam agama Islam. Bahkan beberapa ayat Al-Qur'an dan hadis, kata Gus Fahrur juga sangat menganjurkan ummatnya menjaga diri dari berbagai bantuk ancaman yang membahayakan jiwa manusia.
Misalnya dalam QS Al Baqarah ayat 195: "Janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik. Serta dinyatakan dalam Al-Qur'an: "Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu." (QS. Al-Baqarah: 185).
"Beragama dan beribadah dalam Islam tidak harus dilakukan dengan menantang risiko atau melawan keadaan yang bisa membahayakan nyawa sehingga menimbulkan kesuitan bagi manusia," ucapnya.
Bahkan dia mengutip salah satu hadis Rasulullah bersabda ; "la dharara wala dhirara," yang artinya tidak boleh ada bahaya atau tindakan yang bisa membahayakan baik terhadap diri sendiri maupun orang lain).
Dalam hadis lain yang diriwayatkan Imam al Hakim dan Baihaqi juga disebutkan: "Barang siapa membahayakan orang lain, maka Allâh akan membalas bahaya kepadanya dan barang siapa menyusahkan atau menyulitkan orang lain, maka Allah akan menyulitkannya."
"Ayat dan teks hadist secara tegas dan jelas menyebutkan bahwa umat Islam diperintahkan untuk menghidar dari bahaya atau melakukan tindakan berbahaya yang bisa mencelakai diri sendiri maupun orang lain," tuturnya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda