Gus Dur Jadi Alasan Kevin Wu Gabung PKB
Selasa, 11 Juli 2023 - 01:37 WIB
JAKARTA - Pluralisme yang ditunjukkan Presiden Abdurrahman Wahid ( Gus Dur ) selama hidup menjadi alasan bagi Ketua Umum DPP Dharmapala Nusantara Kevin Wu memilih bergabung ke Partai Kebangkitan Bangsa ( PKB ). Menurutnya, PKB yang didirikan Gus Dur menjadi reprentasi bagi semua umat.
Kevin mengatakan, Gus Dur adalah sosok yang diterima semua kalangan agama. Tak hanya Islam, tapi juga empat agama lain, hingga Konghuchu.
Saat menjadi presiden, Gus Dur menghapus Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 14 Tahun 1967 tentang Agama, Kepercayaan, dan Adat Istiadat Cina. Gus Dur juga meminta maaf kepada para korban G30 S PKI baik tahanan politik maupun mereka yang dituding menjadi keluarga PKI.
"Gus Dur juga pernah mendatangi Papua dan membiarkan bendera Bintang Kejora untuk berkibar tapi tidak lebih tinggi dari bendera Merah Putih," kata Kevin Wu dalam keterangan tertulis, Senin (10/7/2023).
PKB yang berlatar belakang Nahdlatul Ulama (NU), kata Kevin Wu, meripakan partai semua umat yang banyak diisi cendekiawan. Tidak heran PKB mampu menentukan arah kebijakan maupun penyelenggaraan pemerintah.
"Dengan dukungan dan kekuatan kaum Nahdliyin (Nahdlatul Ulama) dan ruang yang kondusif bagi pelaksanaan Amanat Agung, berpartisipasi dalam kancah politik di Indonesia," kata pengusaha muda ini.
Sebagai calon anggota legislatif (caleg) nonmuslim, Kevin tidak hanya memandang PKB sebagai kendaraan politik. Tujuan utamanya bukan hanya menjadi legislator, tapi menjadi menjadi faktor penentu kebijakan, sehingga dapat mempengaruhi dan menjadi bagian dari seluruh sistem pengambilan keputusan.
"Dengan demikian keikut-sertaan dalam PKB adalah juga perjuangan ideologis, dalam arti menjadikan PKB konsisten dengan prinsip Nasionalis Religius (lintas agama). Lebih lanjut menjadi panduan dan arahan tentang masa depan kehidupan kenegaraan, kebangsaan dan kemasyarakatan," kata penulis buku Quality Implementation ini.
Kevin mengatakan, Gus Dur adalah sosok yang diterima semua kalangan agama. Tak hanya Islam, tapi juga empat agama lain, hingga Konghuchu.
Saat menjadi presiden, Gus Dur menghapus Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 14 Tahun 1967 tentang Agama, Kepercayaan, dan Adat Istiadat Cina. Gus Dur juga meminta maaf kepada para korban G30 S PKI baik tahanan politik maupun mereka yang dituding menjadi keluarga PKI.
"Gus Dur juga pernah mendatangi Papua dan membiarkan bendera Bintang Kejora untuk berkibar tapi tidak lebih tinggi dari bendera Merah Putih," kata Kevin Wu dalam keterangan tertulis, Senin (10/7/2023).
PKB yang berlatar belakang Nahdlatul Ulama (NU), kata Kevin Wu, meripakan partai semua umat yang banyak diisi cendekiawan. Tidak heran PKB mampu menentukan arah kebijakan maupun penyelenggaraan pemerintah.
"Dengan dukungan dan kekuatan kaum Nahdliyin (Nahdlatul Ulama) dan ruang yang kondusif bagi pelaksanaan Amanat Agung, berpartisipasi dalam kancah politik di Indonesia," kata pengusaha muda ini.
Sebagai calon anggota legislatif (caleg) nonmuslim, Kevin tidak hanya memandang PKB sebagai kendaraan politik. Tujuan utamanya bukan hanya menjadi legislator, tapi menjadi menjadi faktor penentu kebijakan, sehingga dapat mempengaruhi dan menjadi bagian dari seluruh sistem pengambilan keputusan.
"Dengan demikian keikut-sertaan dalam PKB adalah juga perjuangan ideologis, dalam arti menjadikan PKB konsisten dengan prinsip Nasionalis Religius (lintas agama). Lebih lanjut menjadi panduan dan arahan tentang masa depan kehidupan kenegaraan, kebangsaan dan kemasyarakatan," kata penulis buku Quality Implementation ini.
(abd)
tulis komentar anda