Tantangan Bangsa Kian Berat, PKB: Indonesia Butuh Kolaborasi

Rabu, 16 Oktober 2024 - 18:15 WIB
loading...
Tantangan Bangsa Kian...
PKB memastikan terlibat aktif dalam kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka selama lima tahun ke depan. Foto: Ist
A A A
JAKARTA - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) memastikan terlibat aktif dalam kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka selama lima tahun ke depan. Tantangan berat Indonesia dalam lima tahun ke depan dalam bidang ekonomi dan sosial membutuhkan kolaborasi dari semua elemen bangsa untuk mengatasinya.

“Kami memandang tantangan Indonesia lima tahun mendatang begitu berat terutama dalam bidang ekonomi dan sosial. Maka PKB memutuskan untuk bergabung dalam kabinet Pak Prabowo sebagai bentuk kolaborasi anak bangsa dalam memecahkan tantangan-tantangan tersebut,” ujar Ketua Harian DPP PKB Ais Syafiyah Ashfar, belum lama ini.



Menurut dia, tekanan ekonomi masyarakat dalam beberapa waktu terakhir cukup berat. Lima bulan terakhir misalnya terjadi penurunan harga barang dan jasa (deflasi) akibat kurangnya peredaran uang di masyarakat.

“Daya beli masyarakat kita memang mengkhawatirkan, berdasarkan data BPS selama lima bulan terakhir telah terjadi deflasi mulai 0,03% di Mei 2024, lalu kian turun 0,08% pada Juni, 0,18% pada Juli, 0,03% di Agustus, dan 0,12% pada September 2024,” katanya.

Kelesuan ekonomi membuat jutaan kelas menengah turun kelas menjadi kelompok miskin. Situasi tersebut mengancam pendapatan negara dari sektor pajak karena kelompok menengah yang selama ini menjadi motor utama pembayar pajak.

“Pendapatan kelas menengah tergerus untuk kebutuhan-kebutuhan dasar seperti biaya sekolah anak, biaya kebutuhan sehari-hari hingga biaya transportasi. Jika kondisi ini terus dibiarkan bisa jadi kita akan terpuruk ke depan,” ujar Ais.

Alumni University of Essex United Kingdom itu juga menyebutkan situasi sosial saat ini juga tidak sedang baik-baik saja. Berbagai kasus perundungan, kekerasan seksual, hingga kasus bunuh diri juga cenderung di kalangan anak muda kian meningkat.

“Kita prihatin munculnya kasus perundungan di MA As’Syafi’iyah Jakarta yang membuat korban koma. Kita juga mengutuk keras ada pelecehan seksual belasan siswa di lembaga pendidikan berbasis asrama di Tangerang, juga banyaknya kasus bunuh diri. Ini menjadi penanda kuat jika ada masalah mental health di tengah masyarakat kita,” ungkapnya.

Berbagai kondisi objektif bangsa tersebut menjadi tantangan berat bagi pemerintahan Prabowo-Gibran ke depan. Pihaknya mengapresiasi keinginan Presiden terpilih Prabowo Subianto untuk mengajak semua anak bangsa termasuk PKB untuk menyelesaikan berbagai tantangan berat tersebut.

“Ajakan presiden terpilih ke Ketua Umum Gus Muhaimin untuk menjadi bagian dari kabinet kita apresiasi karena hanya dengan kolaborasi berbagai tantangan ekonomi dan sosial yang saat ini kita hadapi bisa terselesaikan,” katanya.

Ais mengungkapkan keputusan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar untuk bergabung ke kabinet Prabowo Subianto telah melalui pertimbangan matang. Tidak sekadar masalah kepetingan politik jangka pendek, lebih dari itu Gus Muhaimin bersama PKB ingin menjadi bagian dari solusi bangsa yang memang secara objektif saat ini tidak sedang dalam kondisi baik-baik saja.

“Gus Muhaimin dan PKB ingin aktif terlibat dalam memecahkan persoalan ekonomi maupun berbagai penyakit sosial yang membebani kita sehari-hari,” ucapnya.
(jon)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1747 seconds (0.1#10.140)