Usai Klarifikasi Effendi Simbolon agar Patuh Dukung Ganjar, PDIP: Sekali Merah Tetap Merah

Senin, 10 Juli 2023 - 16:59 WIB
PDIP menegaskan Effendi Simbolon mendukung penuh keputusan Ketum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri untuk memenangkan Ganjar Pranowo di Pilpres 2024. Foto/Achmad Al Fiqri
JAKARTA - PDIP menegaskan Effendi Simbolon mendukung penuh keputusan Ketua Umum (Ketum) DPP PDIP Megawati Soekarnoputri untuk memenangkan Ganjar Pranowo di Pilpres 2024. Diketahui Ganjar merupakan bakal capres 2024 dari PDIP.

Penegasan PDIP ini merupakan hasil dari klarifikasi Effendi Simbolon, Senin (10/7/2023) siang. Sejatinya Effendi diklarifikasi lantaran pernyataan yang terindikasi mendukung Ketum DPP Partai Gerindra, Prabowo Subianto di Pilpres 2024.

"Terkait dengan ada isu-isu Pak Effendi mau ke partai lain, itu juga sama sekali tidak benar. Karena sekali merah, tetap merah," kata Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Hasto usai mengklarifikasi Effendi di DPP PDIP, Jakarta Pusat, Senin (10/7/2023).





Hasto menegaskan, Effendi tetap patuh terhadap keputusan Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri, yang mendukung Ganjar Pranowo dalam gelaran Pilpres 2024.

Adapun klarifikasi terhadap Effendi, dilakukan atas pernyataannya dalam forum Rakernas Marga Simbolon pada Jumat, 7 Juli 2023. Pada acara itu, Effendi diketahui telah mengeluarkan pernyataan yang terindikasi mendukung Prabowo dalam Pilpres 2024.

Hasto berkata, Prabowo diundang acara itu dalam kapasitas sebagai Menteri Pertahanan (Menhan). Effendi, disebut mengeluarkan pernyataan yang terindikasi memberikan dukungan terhadap Prabowo itu merupakan bentuk pujian belaka.

"Nah di situ sebagai tuan rumah kan memberikan puji-pujian kepada seluruh tamu yang datang. Kan tamu yang datang enggak mungkin dikritik di depan umum, kan enggak mungkin," tutur Hasto.

"Jadi telah dilakukan klarifikasi. Buktinya tadi di dalam pembahasan kebijakan pertahanan, Pak Effendi Simbolon juga bersikap objektif dan juga menegaskan bahwa kebijakan pengadaan (pesawat) Mirage, pesawat bekas tersebut itu tidak tepat dan bahkan berpotensi melanggar UU," tutup Hasto.
(maf)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More