Menimbang Resolusi Konflik Rusia-Ukraina ala Prabowo
Minggu, 11 Juni 2023 - 20:25 WIB
Selaras Kepentingan Nasional
Di level domestik, apa yang disampaikan Prabowo juga memicu kontroversi. Pihak kontra, misalnya, menilai langkah tersebut offside alias keblinger, karena menilai proposal itu masih mentah dan belum dikomunikasikan dengan pihak terkait, termasuk Presiden Jokowi dan Menlu Retno Marsudi. Namun jika diamati seksama, pihak yang mengkritisi Prabowo cenderung bertendensi pertarungan kepentingan politik menuju pemilihan presiden.
Sejatinya, proposal Prabowo untuk menyelesaikan perang Rusia-Ukrania bukanlah kali pertama ditawarkan. Bahkan, Presiden Jokowi di awal konflik pernah terbang langsung ke kedua negara untuk bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Presiden Rusia Vladimir Putin. Walaupun tidak secara langsung membawa proposal perdamaian, upaya itu membawa pesan penting agar kedua negara melakukan perdamaian demi menjaga keamanan pangan dan energi.
baca juga: Perang Rusia-Ukraina, Prabowo Desak Kedua Negara Gelar Dialog Perdamaian
Sejumlah negara juga sudah melakukan upaya sama, seperti dilakukan Prancis dan Turki. Untuk Turki, kedua negara berkonflik bahkan sudah melakukan beberapa kali pertemuan, terakhir digelar di Istanbul, Turki, 28-30 Maret. Proposal perdamaian juga disampaikan China pada akhir Februari lalu. Namun semua proposal mental begitu saja, karena hingga hari ini kedua negara belum juga menunjukkan gelagat mengurangi ekskalasi perang.
Langkah yang pernah ditunjukkan Presiden Jokowi, dan kemudian dengan pendekatan lain dilakukan Prabowo, walaupun banyak ditanggapi skeptis kalangan domestik, merupakan bagian amanat konstitusi untuk melaksanakan ketertiban dunia. Sikap pro-aktif tersebut bukan kali ini saja ditunjukkan Indonesia, tapi juga dalam berbagai konflik lainnya di penjuru dunia, termasuk ditunjukkan dengan mengirimkan pasukan pemeliharaan perdamaian dunia di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Walaupun Presiden Jokowi belum merespons karena terlebih dulu menunggu bertemu langsung dengan Prabowo, Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengajak semua pihak melihat usulan resolusi konflik Rusia-Ukraina dari Prabowo dari perspektif positif. Dia meyakini usulan Prabowo masih berpegang teguh pada kebijakan Presiden Jokowi.
baca juga: Upaya Prabowo Dorong Penyelesaian Konflik Ukraina-Rusia Diapresiasi Menhan Belanda
Dalam rapat kerja dengan Komisi I DPR (5/6), Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyatakan bahwa posisi Indonesia tidak berubah, yaitu menghormati teritorial, integritas, dan kedaulatan negara lain. Indonesia juga senantiasa mendorong penghentian perang. Sikap tersebut tercermin saat Presiden Jokowi berkunjung ke Ukraina dan Rusia pada 2022 lalu dan kembali disampaikan saat bertemu Presiden Volodymyr Zelensky di sela-sela konferensi tingkat tinggi (KTT) G7 di Hiroshima, Jepang, pada Mei.
Retno juga membeberkan sudah ada sejumlah proposal damai menyoal perang Rusia-Ukraina, termasuk dari pemerintah Kyiv sendiri. Dalam pandangannya, tantangan peace plan atau proposal damai apapun yang diajukan untuk berusaha membantu penyelesaian masalah adalah adanya kesepakatan kedua belah pihak.
Di level domestik, apa yang disampaikan Prabowo juga memicu kontroversi. Pihak kontra, misalnya, menilai langkah tersebut offside alias keblinger, karena menilai proposal itu masih mentah dan belum dikomunikasikan dengan pihak terkait, termasuk Presiden Jokowi dan Menlu Retno Marsudi. Namun jika diamati seksama, pihak yang mengkritisi Prabowo cenderung bertendensi pertarungan kepentingan politik menuju pemilihan presiden.
Sejatinya, proposal Prabowo untuk menyelesaikan perang Rusia-Ukrania bukanlah kali pertama ditawarkan. Bahkan, Presiden Jokowi di awal konflik pernah terbang langsung ke kedua negara untuk bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Presiden Rusia Vladimir Putin. Walaupun tidak secara langsung membawa proposal perdamaian, upaya itu membawa pesan penting agar kedua negara melakukan perdamaian demi menjaga keamanan pangan dan energi.
baca juga: Perang Rusia-Ukraina, Prabowo Desak Kedua Negara Gelar Dialog Perdamaian
Sejumlah negara juga sudah melakukan upaya sama, seperti dilakukan Prancis dan Turki. Untuk Turki, kedua negara berkonflik bahkan sudah melakukan beberapa kali pertemuan, terakhir digelar di Istanbul, Turki, 28-30 Maret. Proposal perdamaian juga disampaikan China pada akhir Februari lalu. Namun semua proposal mental begitu saja, karena hingga hari ini kedua negara belum juga menunjukkan gelagat mengurangi ekskalasi perang.
Langkah yang pernah ditunjukkan Presiden Jokowi, dan kemudian dengan pendekatan lain dilakukan Prabowo, walaupun banyak ditanggapi skeptis kalangan domestik, merupakan bagian amanat konstitusi untuk melaksanakan ketertiban dunia. Sikap pro-aktif tersebut bukan kali ini saja ditunjukkan Indonesia, tapi juga dalam berbagai konflik lainnya di penjuru dunia, termasuk ditunjukkan dengan mengirimkan pasukan pemeliharaan perdamaian dunia di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Walaupun Presiden Jokowi belum merespons karena terlebih dulu menunggu bertemu langsung dengan Prabowo, Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengajak semua pihak melihat usulan resolusi konflik Rusia-Ukraina dari Prabowo dari perspektif positif. Dia meyakini usulan Prabowo masih berpegang teguh pada kebijakan Presiden Jokowi.
baca juga: Upaya Prabowo Dorong Penyelesaian Konflik Ukraina-Rusia Diapresiasi Menhan Belanda
Dalam rapat kerja dengan Komisi I DPR (5/6), Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyatakan bahwa posisi Indonesia tidak berubah, yaitu menghormati teritorial, integritas, dan kedaulatan negara lain. Indonesia juga senantiasa mendorong penghentian perang. Sikap tersebut tercermin saat Presiden Jokowi berkunjung ke Ukraina dan Rusia pada 2022 lalu dan kembali disampaikan saat bertemu Presiden Volodymyr Zelensky di sela-sela konferensi tingkat tinggi (KTT) G7 di Hiroshima, Jepang, pada Mei.
Retno juga membeberkan sudah ada sejumlah proposal damai menyoal perang Rusia-Ukraina, termasuk dari pemerintah Kyiv sendiri. Dalam pandangannya, tantangan peace plan atau proposal damai apapun yang diajukan untuk berusaha membantu penyelesaian masalah adalah adanya kesepakatan kedua belah pihak.
Lihat Juga :
tulis komentar anda