Ali Masykur Musa Masuk Bursa Cawapres Potensial dari Tokoh NU Jatim
Selasa, 06 Juni 2023 - 15:55 WIB
JAKARTA - Nama Ketua Umum Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Ali Masykur Musa masuk bursa calon wakil presiden (cawapres) potensial dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU) Jawa Timur. Hal itu terpotret dari hasil survei terbaru Arus Survei Indonesia (ASI).
"Di antara 9 tokoh NU Jawa Timur yang kami potret, ada 4 tokoh yang kuat dan potensial sebagai cawapres 2024, yaitu Abdul Muhaimin Iskandar, Khofifah Indar Parawansa, Moh Mahfud MD, Ali Masykur Musa," kata Direktur Eksekutif ASI, Ali Rif'an dalam rilis survei bertema Preferensi Suara NU & Peta Elektoral Pilpres 2024 di Provinsi Jawa Timur, Selasa (6/6/2023).
Berdasarkan hasil survei, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar berada di urutan pertama dengan 26,8%. Disusul Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa 26,2%; Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD 19,0%; dan Ali Masykur Musa 13,0%.
Namun Ali Masykur Musa dinilai warga Jatim sebagai kader NU yang paling teknokrat. Ali Masykur meraih 22,0%, membuntuti Mahfud MD dengan 21,0%; Cak Imin 20,3%; dan Khofifah Indar Parawansa 19,7%. Sisanya 17,0% mengaku tidak tahu/tidak jawab.
"Kalau kita lakukan cross tabulasi, antara tokoh NU dan latar belakangnya, maka yang dinilai sebagai kader NU aktivis murni adalah Khofifah, yang dinilai kader NU yang teknokrat adalah Ali Maskur Musa, dan yang dinilai kader NU perpaduan agama dan politik ialah Abdul Muhaimin Iskandar," kata Ali Rif’an.
Sebagai informasi, berikut ini preferensi latar belakang tokoh NU yang layak maju sebagai capres atau cawapres 2024:
1. Kader yang aktivis murni NU (25,1%),
2. Kader NU yang terknokrat (19,1%)
3. Kader NU perpaduan agama dan politik (13,5%)
4. Kader NU perpaduan aktivis dan kampus (12,8%), kader NU yang politikus murni (6,4%), dan kader NU yang pengusaha (5,0%). Sisanya 18,1% tidak tahu/tidak jawab.
Survei ini dilaksanakan pada 15–22 Mei 2023 di Provinsi Jawa Timur, melalui wawancara tatap muka. Metode penarikan sampel Multistage Random Sampling. Jumlah responden 800 responden dengan margin of error +/- 3% pada tingkat kepercayaan 95%.
"Di antara 9 tokoh NU Jawa Timur yang kami potret, ada 4 tokoh yang kuat dan potensial sebagai cawapres 2024, yaitu Abdul Muhaimin Iskandar, Khofifah Indar Parawansa, Moh Mahfud MD, Ali Masykur Musa," kata Direktur Eksekutif ASI, Ali Rif'an dalam rilis survei bertema Preferensi Suara NU & Peta Elektoral Pilpres 2024 di Provinsi Jawa Timur, Selasa (6/6/2023).
Berdasarkan hasil survei, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar berada di urutan pertama dengan 26,8%. Disusul Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa 26,2%; Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD 19,0%; dan Ali Masykur Musa 13,0%.
Namun Ali Masykur Musa dinilai warga Jatim sebagai kader NU yang paling teknokrat. Ali Masykur meraih 22,0%, membuntuti Mahfud MD dengan 21,0%; Cak Imin 20,3%; dan Khofifah Indar Parawansa 19,7%. Sisanya 17,0% mengaku tidak tahu/tidak jawab.
"Kalau kita lakukan cross tabulasi, antara tokoh NU dan latar belakangnya, maka yang dinilai sebagai kader NU aktivis murni adalah Khofifah, yang dinilai kader NU yang teknokrat adalah Ali Maskur Musa, dan yang dinilai kader NU perpaduan agama dan politik ialah Abdul Muhaimin Iskandar," kata Ali Rif’an.
Sebagai informasi, berikut ini preferensi latar belakang tokoh NU yang layak maju sebagai capres atau cawapres 2024:
1. Kader yang aktivis murni NU (25,1%),
2. Kader NU yang terknokrat (19,1%)
3. Kader NU perpaduan agama dan politik (13,5%)
4. Kader NU perpaduan aktivis dan kampus (12,8%), kader NU yang politikus murni (6,4%), dan kader NU yang pengusaha (5,0%). Sisanya 18,1% tidak tahu/tidak jawab.
Baca Juga
Survei ini dilaksanakan pada 15–22 Mei 2023 di Provinsi Jawa Timur, melalui wawancara tatap muka. Metode penarikan sampel Multistage Random Sampling. Jumlah responden 800 responden dengan margin of error +/- 3% pada tingkat kepercayaan 95%.
(abd)
tulis komentar anda