Jangan Mati Syahid di Tanah Suci Dulu Ya

Sabtu, 03 Juni 2023 - 12:02 WIB
Patut dicatat, prestasi Kementerian Agama (Kemenag) tahun lalu dengan berbagai penghargaan, salah satunya, meningkatnya kepuasan layanan haji versi Badan Pusat Statistik (BPS) dengan angka 90, 45. Angka tertinggi sepanjang sejarah kementerian ini. Pernah mencapai skor 90 pada tahun 2010.

Yang melaksanakan ibadah tahun haji tahun lalu lalu rata-rata sehat dan di bawah usia lansia. Dengan begitu angka kecelakaan menjadi minim. Saat ini sebaliknya, tantangan berat adalah tingginya angka lansia: 67,199, ini jumlah terbesar sepanjang penyelengaraan haji.

Tahun 2018 menempati kedua urutannya, yaitu berjumlah 32.499 lansia. Prosentase lansia tahun ini sebesar 30% dari total jemaah yang berangkat 221.000 orang.

Bagaimana mempertahankan prestasi pelayanan agar angka kecelakaan dan kematian rendah? Kemenag sudah mempersiapkan dengan cermat dalam mengantisipasi pelaksanaan haji tahun ini.

Sesuai dengan harapan harapan kita semua, para jemaah lansia agar selamat sampai rumah Indonesia kembali setelah melaksanakan ibadah haji. Pak dan Bu haji akan tersematkan di depan nama, dan pulangnya ibadahnya mabrur dan disambut anggota keluarga, handai tolan, tetangga, dan rekan-rekan di Tanah Air.

Jangan bayangkan terjadinya kecelakaan apalagi kematian. Jangan meninggal dulu di Tanah Suci adalah tugas yang harus dipikul penyelenggara ibadah haji tahun ini.

Kemenag menyiapkan fasilatas dan sarana terbaiknya untuk hak-hak lansia. Sejak berangkat, di dalam perjalanan, selama melaksanakan ibadah haji, sampai pulang kembali Kementrian tersebut berkomitmen untuk berperan aktif menjaga para lansia.

Di samping itu, mereka juga diharapkan mandiri dan menjaga diri sendiri. Pendampingan juga diharapkan maksimal meliputi kenyamanan psikologi, mental, dan sosial. Antarjemaah juga hendaknya saling menolong.

Jumlah petugas PPIH (Pembimbing Jemaah) juga ditambah, merekrut sekitar 4.200 orang khusus diperuntukkan para lansia. Petugas kloter dan nonkloter diintensifkan. Peralatan seperti kruk, walker, tongkat dan kursi roda juga disiapkan.

Petugas diharapkan memegangi moto haji ramah lansia. Sarana komunikasi, prosedur keselamatan, antisipasi kesehatan, dan transportasi yang mudah dan efektif agar lebih siap lagi.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More