Penjelasan Satgas Lawan Corona DPR Terkait Jamu dari China
Rabu, 29 April 2020 - 10:56 WIB
Arteria menambahkan, hingga saat ini Satgas pun berupaya agar bisa meramu, supaya diusahakan menuju 100% konten lokal, untuk menghindari ketergantungan dengan negara lain.
"Namun Satgas juga belum berani mengubah ketiga bahan resep itu, karena khawatir akan mengubah fungsi dan efektifitas formula keseluruhan. Juga tidak benar Herbavid-19 memiliki kandungan bahan baku yang dilarang oleh pemerintah Indonesia. Semua legal dan halal," ujarnya.
Jadi kata dia, tidak ada kaitan apalagi maksud Satgas untuk membuat jamu buatan lokal kalah pamor di tengah pandemi Corona. Dia pun meminta tidak perlu khawatir, jamu buatan Indonesia dipastikan akan mendapatkan kesempatan yang sama untuk diberikan kepada pasien di rumah sakit rujukan Covid-19.
"Silakan saja hadirkan obat herbalnya, dikirimkan dan dapat diterima oleh Rumah Sakit-rumah sakit penerima, maka seketika itu juga Satgas dengan tangan terbuka menerima dan menyalurkan kepada Rumah Sakit yang membutuhkan. Se simple itu. Saya tunggu pemberiannya, karena ini bukan proyek pengadaan melainkan donasi donatur yang kami kelola sebaik mungkin untuk distribusikan kepada mereka yang membutuhkan," katanya.
Menurut Arteria, di saat seperti ini semua pihak hendaknya bersatu, membangun kesetiakawanan sosial dan solid bergerak untuk melawan pandemik Covid-19. Dia melanjutkan, saatnya memberikan segala daya upaya untuk membantu sesama, bukan saling menegasikan dan membangun prasangka.
"Memberi saja dikomentari, ini niat suci berupa pemberian kepada sesama, kecuali lain halnya kalau penunjukan langsung proyek pengadaan yang bersumber dari uang negara. Yuk, kita solid bergerak satu padu lawan pandemi Covid-19," pungkasnya.
"Namun Satgas juga belum berani mengubah ketiga bahan resep itu, karena khawatir akan mengubah fungsi dan efektifitas formula keseluruhan. Juga tidak benar Herbavid-19 memiliki kandungan bahan baku yang dilarang oleh pemerintah Indonesia. Semua legal dan halal," ujarnya.
Jadi kata dia, tidak ada kaitan apalagi maksud Satgas untuk membuat jamu buatan lokal kalah pamor di tengah pandemi Corona. Dia pun meminta tidak perlu khawatir, jamu buatan Indonesia dipastikan akan mendapatkan kesempatan yang sama untuk diberikan kepada pasien di rumah sakit rujukan Covid-19.
"Silakan saja hadirkan obat herbalnya, dikirimkan dan dapat diterima oleh Rumah Sakit-rumah sakit penerima, maka seketika itu juga Satgas dengan tangan terbuka menerima dan menyalurkan kepada Rumah Sakit yang membutuhkan. Se simple itu. Saya tunggu pemberiannya, karena ini bukan proyek pengadaan melainkan donasi donatur yang kami kelola sebaik mungkin untuk distribusikan kepada mereka yang membutuhkan," katanya.
Menurut Arteria, di saat seperti ini semua pihak hendaknya bersatu, membangun kesetiakawanan sosial dan solid bergerak untuk melawan pandemik Covid-19. Dia melanjutkan, saatnya memberikan segala daya upaya untuk membantu sesama, bukan saling menegasikan dan membangun prasangka.
"Memberi saja dikomentari, ini niat suci berupa pemberian kepada sesama, kecuali lain halnya kalau penunjukan langsung proyek pengadaan yang bersumber dari uang negara. Yuk, kita solid bergerak satu padu lawan pandemi Covid-19," pungkasnya.
(maf)
tulis komentar anda